Deburan salju menghujami tubuh Song Hye-kyo yang masih asyik mengamati aurora sejak beberapa jam yang lalu. Min Ho yang setia disamping nya mulai resah. Wajah cantik itu mulai pucat tapi dia bersikeras mengatakan dirinya baik-baik saja.
"Aku masih ingin disini" Keras kepalanya lagi-lagi membuat Min Ho gemas. Meskipun Min Ho sudah menawarkan pertunjukan aurora di malam-malam berikut nya tapi Hye Kyo masih tak menggubrisnya.
"Tapi kau menggigil sayang" Min Ho mulai cemas menggenggam jemari Hye Kyo dari balik sarung tangannya.
"Aku baik-baik saja" Hye Kyo berusaha meyakinkan Min Ho dengan tersenyum simpul sebelum dirasa tangannya mulai mati rasa. Terlebih saat dia berusaha menjepret aurora untuk kesekian kali pocket camera ditangannya lolos begitu saja.
"Kita kembali ke bungalow sekarang" Secara impulsif Min Ho langsung membimbing Hye Kyo dari posisi duduknya. Hye Kyo tersentak saat tanpa aba-aba Min Ho sudah menggendongnya dengan gaya bridal. Gerakannya begitu luwes seperti hanya memindahkan segenggam kapas.
"Kaki ku masih bisa berjalan, kau suka sekali menggendong ku secara spontan" Protes Hye Kyo dengan suara lemah. Sekujur tubuhnya seperti membeku membuat Min Ho semakin terburu-buru untuk segera meletakan wanita itu ke atas kasur sebelum keadaannya bertambah buruk.
"Tidak dengan kondisimu sekarang" Jawab Min Ho tak terbantah membuat wanita cantik itu menghela nafas. Sepertinya Min Ho benar. Dia sudah menggigil kedinginan.
Setelah tiba di bungalow dengan hati-hati Min Ho membaringkan tubuh Song Hye Kyo ke atas kasur lalu menyelimuti nya setelah menanggalkan jaket termal nya. Tapi setelah meletakan Hye Kyo pemandangan yang dilihat pria itu justru semakin membuatnya panik. Hye Kyo meringkuk bak janin dengan tubuh sedingin es dan wajah pucat pasi.
"Dingin" Lirih Hye Kyo dengan suara bergetar.
"Sayang"
"Hei"
"Kita sudah berada di kamar" Dengan wajah panik Min Ho berguman lembut sembari membelai pipi Hye Kyo yang begitu pucat.
"Demi Tuhan, Jangan membuatku takut sayang" Dengan rasa cemas luar biasa Min Ho berusaha membuat Hye Kyo dalam kondisi sadar. Tapi nihil tubuhnya tetap menggigil meski Min Ho telah memanfaatkan room heater atau berulang kali mengompresnya dengan air hangat. Hingga di tengah kepanikan itu Min Ho meraih ponselnya dengan gusar. Berusaha mencari pertolongan.
"Kami mohon maaf Tuan Lee, tapi badai salju ini begitu ekstrem dan sangat beresiko untuk membawa tim medis ke puncak Storsteinen. Tapi jangan khawatir saat ini kami sedang mencari alternatif terbaik untuk segera mengevakuasi Nona Song, Mohon tetap terhubung dengan kami dan.."
"Persetan dengan badai, aku akan membunuh kalian semua jika terjadi sesuatu padanya" Gertak Min Ho sebelum dispatcher itu menuntaskan kalimatnya. Sorot matanya berkilat penuh amarah. Tapi dibalik itu ada rasa cemas luar biasa akan kondisi Hye Kyo yang menyasakkan hati dan pikirannya membuatnya kacau balau. Min Ho tidak pernah merasa se takut itu dalam hidupnya.
"Dengarkan aku, ini situasi genting dan kau harus membantuku" Min Ho terpikir untuk menghubungi Dokter Juli, dokter pribadi keluarga Lee yang untung nya saat itu baru selesai melakukan operasi bedah minor.
"Katakan" Jawab Juli responsif.
"Hye Kyo sepertinya terkena hipotermia, aku begitu kalut tidak tau harus berbuat apa. Tolong bantu aku Juli-ya" Min Ho terdengar putus asa sementara di seberang sana Juli nampak syok.
"Baiklah, kau sudah periksa suhu tubuhnya?"
"Ne, 32 derajat"
"Apa dia mengalami takikardia?"

KAMU SEDANG MEMBACA
All About Minkyo Couple
RomanceSong Hye Kyo dan Lee Min Ho merupakan aktris dan aktor papan atas Korea Selatan. Keduanya terlibat hubungan spesial yang disembunyikan diam-diam. Berbagai macam konflik dalam hubungan mereka tak ubahnya pasang surut air laut. Mampukan mereka bertaha...