Chapter 14 : Accident

113 15 1
                                    

Bagaimana dirinya bisa dipermainkan seperti ini?

Wang Yibo mengeraskan geraham sementara tangannya mencengkeram kemudi. Laju mobilnya gila-gilaan hingga membuat Xiao Zhan yang duduk di sampingnya tersentak-sentak ke depan dan belakang. Setelah perdebatan mereka, Yibo mengajak Xiao Zhan pergi dengan mobilnya. Pergi sejauh mungkin untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Wang Yibo dikuasai perasaan paranoid yang mengerikan, bahwa seseorang akan datang dan membawa Xiao Zhan darinya.

"Yibo, ke mana kita akan pergi?" tanya Xiao Zhan cemas, menyaksikan kekalutan pemuda di sampingnya.

"Entahlah. Aku hanya ingin membawamu pergi jauh ke tempat di mana siapa pun tak akan menemukan kita."

"Jangan bertindak dalam keadaan marah, Yibo. Kita bisa membicarakan ini baik-baik."

Mobil menderu ke selatan, mengikuti jalur bebas hambatan yang naik turun dan berliku-liku. Entah ke mana mereka akan menuju, yang pasti Yibo memilih jalur sepi.

"Apalagi yang harus kita bicarakan?" tukas Yibo.

Tinjunya membentur kemudi, membuat Xiao Zhan terlonjak. Di luar, hujan mulai turun. Berawal dari gerimis dan perlahan menjadi deras. Jantung Xiao Zhan berdebar kencang. Dia melirik kecepatan mobil, merasakan hantaman tak kasat mata di perutnya. Laju kendaraan yang mereka tumpangi terlalu cepat.

"Yibo, tolong pelan-pelan," ucapnya selembut mungkin.

"Mengapa? Kau takut aku akan membuat mobil ini hancur membentur pohon? Atau terjun ke jurang?"

"Tenanglah, Yibo. Aku tahu kau marah padaku. Tapi ini hanya salah paham."

"Tidak!" tukas Yibo menahan geram.

"Kau hanya berpura-pura jatuh cinta padaku sama seperti tiga tahun lalu. Sebenarnya kau hanya mengulur waktu, bukan? Sampai polisi berhasil melacak keberadaanmu."

"Yibo---"

"Tapi bukan hanya itu saja. Aku melihatmu gelisah setiap saat. Kau pasti memikirkan keluarga dan calon istrimu. Kau sama sekali tidak peduli padaku, baik dulu maupun sekarang!"

Xiao Zhan bisa merasakan bagaimana brutalnya Yibo menginjak gas. Jantungnya kembali bergemuruh karena tegang. Dia sangat takut Yibo melakukan hal nekad.

"Aku sudah menyerahkan diriku padamu selama satu pekan terakhir. Apa kau tidak merasakan tulusnya perasaanku? Oke, keluargaku selalu lebih penting, tapi tolong jangan libatkan Ren Min."

Xiao Zhan menyesali kata-kata dan nada bicaranya ketika melihat angka spidometer kian meningkat.

"Jangan sebut nama perempuan itu di depanku!" sembur Yibo marah.

"Yibo, dia sepupuku. Kalaupun kami tidak menikah, dia masih---"

"Cukup!" Air mata kembali mengalir di pipi Wang Yibo. Kesedihan, amarah, perjuangan menahan luka yang melelahkan, bercampur aduk menjadi satu. Rintik hujan menerpa kaca mobil, wiper yang maju mundur menciptakan nada yang monoton dan mengganggu.

"Jadi semua salahku?" tanya Xiao Zhan lelah, suaranya gemetar.

"Tidak, Zhan! Semua salahku. Seharusnya aku sudah tahu sejak dulu bahwa tuan muda sepertimu tak akan pernah benar-benar serius denganku. Kupikir kau berbeda dengan yang lain. Kau menghormatiku di saat Haoxuan merendahkan dan selalu mencaci-maki aku. Pada akhirnya, kalian sama-sama menyakitiku walaupun dengan cara yang berbeda. Aku sungguh bodoh! Seharusnya aku tak pernah percaya ataupun jatuh cinta padamu!"

Dengan satu tangan, ia mencengkeram bagian belakang leher Xiao Zhan, memaksa untuk memandangnya. Xiao Zhan mendesis tanpa sadar. Sentuhan Yibo yang sebelumnya tidak pernah menjadi masalah. Tapi kali ini terasa kasar, ia pasti akan mendapat memar.

𝐃𝐞𝐬𝐩𝐞𝐫𝐚𝐭𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐄𝐧𝐝 𝐏𝐝𝐟) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang