A story inspired by Jongho OST - A Day
*
*
*
I miss you all day long
I want to turn back our time
No matter what day comes, I remember you
I will engrave your name deep into my heart
*
*
*
PAST
Sudah satu minggu ini, semuanya terasa berubah bagi San. Harinya tidak lagi setenang sebelumnya.
Masalah seakan terus datang silih berganti, kali ini benar-benar sampai ia kewalahan menghadapinya.
Semua yang sudah San rencanakan berantakan.
Hari-hari yang selama ini terasa datar, belakangan ini benar-benar di penuhi pasang surut yang terus membuatnya goyah. Angin itu begitu kencang, San belum mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Kapan awal mula kesalahannya ?
Belakangan ini, fokus San sering terganggu setelah mendapat kabar tentang penolakan beasiswa yang sudah susah payah ia daftar. Bohong kalau ia tidak kecewa. Bahkan sampai hari ini pun ia masih tidak bisa mempercayai itu. Setiap hari San memikirkan dan menyimpan perasaan kecewanya itu sendirian.
San bekerja keras, membuang banyak waktu serta energinya untuk kesempatan yang sudah tidak ada artinya lagi sekarang. Beasiswa yang menjadi satu-satunya harapan yang ia punya. Universitas impian yang sudah menjadi keinginannya, semua itu sirna.
San bukan tidak bisa mencoba sekali lagi, ia hanya kecewa dengan fakta pahit bahwa ternyata, dirinya tidak sepantas itu. San merasa ia seolah kehilangan sedikit demi sedikit rasa percaya dirinya karena ini.
Tekanan dari pihak sekolah juga sama saja.
Han-ssaem yang sebelumnya menjadi orang yang paling mendukung San dan begitu percaya dengan kemampuannya kini terlihat tidak peduli lagi pada dirinya. Para guru-guru yang sebelumnya memang sering memberikan perhatian lebih pada nilai ujian San, perlahan berubah acuh tak acuh. Tidak peduli.
Ini bukan hanya perasaan San saja.
Tapi fakta.
Biasanya setelah kelas berakhir San akan meminta waktu untuk berdiskusi dengan mereka soal bahan atau topik pembahasan hari itu. San suka bertanya tentang hal-hal yang belum ia mengerti dikelas dan biasanya pula mereka akan senang hati menjawab.
Tapi ini, balasan yang San terima seakan tidak lagi memuaskan dan terkesan asal. Membuatnya kesal.
Kepala San hampir pecah rasanya.
Di tambah lagi dengan test yang datang mendadak beberapa hari ini. Bahkan soalnya berbeda dengan inti pelajaran yang sudah di bahas. Karena itu pula hasil ulangan San menurun dari biasanya. Kalau ia memberikan nilai yang anjlok seperti ini, beasiswa yang ingin ia daftar juga sudah pasti akan di tolak.
Bahkan di kampus lain, selain SNU.
Apa yang harus ia katakan pada Ayah dan Ibunya ?
Mereka memang tidak pernah menuntut apapun pada San, tapi tentu mereka juga punya ekspetasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Day || Woosan
FanfictionCinta ? Dulu Wooyoung percaya tentang itu, tapi sekarang baginya semua hanya lelucon. "Aku ingin putus ... " Sejak hari dimana Wooyoung mendengar kalimat itu, ia mulai membenci segala hal yang berhubungan dengan cinta dan romansa. Wooyoung sudah be...