Chapter 11

42 6 1
                                    

Kau tahu? Sampai hari ini aku belum bisa mempercayai kata-kata Haru. "aku akan selalu menjaganya" selalu saja dia bilang seperti itu. aku khawatir kalau ia tiba-tiba saja meleati hal-hal yang sulit bahkan akan lebih sulit dari masalahku. Aku akan tenang jika hubungan kalian benar-benar berjalan dengan baik. Oh ya! Dia berkatan "aku sudah mengenalnya sejak kecil" sejak kecil kan? Pasti sikapnya sangat berubah. Aish! Aku hanya mondar-mandir di kamarku sambil memikirkan Haru. Sebaiknya aku tidak usah mengurusnya.

"Ting!"

Ada pesan yang baru masuk. Aku segara membuka ponselku dan melihatnya.

'From : Haru

Oh Rai Na! Hari ini kau tidak pergi kemana-kemana kan? Aku tunggu di Cafe jam 2 siang,aku ingin menujukan sesuatu padamu^^'

Haru membuatku penasaran saja. Sesuatu apa yang akan dia tunjukan? Ah! Apa jangan-jangan ia ingin mengnalkan Jinki kepadaku. Semoga saja tidak. Aku menatap jam dindingku yang masih menunjukan pukul 9 pagi. Masih ada 5 jam lagi aku pergi ke Cafe untuk menemui Haru.

At 2.00 p.m,

Aku telah menginjakan kakiku di sebuah Cafe, tempat aku akan menemui Haru. Aku membuka pintu Cafe itu lalu segera masuk ke dalam. Aku mencari posisi Haru dengan mataku. Dimana anak itu? sebaiknya aku menelfonnya. Namun....

"Daaar!!!" seseorang mengagetkanku. Aku tidak berteriak namun aku benar-benar terkejut. Aku menoleh ke orang yang mengagetkanku.

"Aish! Ternyata kau" kataku. Ia hanya membalasku dengan senyuman yang sangat berlebih tidak seperti biasanya ia menunjukan senyuman yang manis. "apa yang terjadi dengan kau? Pakaian sungguh membuat tubuhmu imut dan senyuman yang aneh"

"Aghh~ Oh Rai Na... dengarkan aku, aku memanggilmu kemari untuk memperkenalkan seseorang padamu" katanya sambil menggandeng tanganku.

"sudah kuduga-_-" batinku.

"ayolah cepat" Haru menarik tanganku menuju meja yang ia tempati atau lebih tepatnya meja yang ia tempati bersama k-e-k-a-s-i-h barunya. Sungguh menjengkelkan.

Akhirnya aku sampai di meja yang mereka duduki. Seorang Pria langsung berdiri dan membungkukan badannya "annyeonghaseyo~" sapanya ramah tentu saja aku membalasnya.

"Oh Rai Na! Ini Lee Jin Ki kenalkan" seru Haru. "Oppa, ini sahabatku Oh Rai Na" sambung Haru. Aku dan Jinki pun berkenalan. Jinki pun kembali duduk di kursinya. Haru duduk di depan Jinki dan ia mempersilahkanku duduk di sampingnya.

Sebelum kami mengobrol aku memesan minuman terlebih dahulu dan lagi-lagi aku memesan Choco Frrape. Ya~ Minuman yang sama saat aku pergi ke Cafe ini bersama Henry.

Kami pun mengobrol diiringi candaan-candaaan yang menggemaskan.

"Raina... marga kami sama-sama Lee" pamer Haru.

"ah~ kalian memang jodoh" kataku terpaksa.

"apa kau punya kekasih Raina?" tanya Jinki. Tiba-tiba saja senyumanku luntur saat mendengar kata-kata itu.

"Jinki~" seru Haru menyenggol lenggan Jinki. "a-aah maaf Raina aku tidak bermaksud" jelas Jinki. Aku memaksakan senyum kembali.

"tak apa Jinki. Aku baik-baik saja. Lagi pula aku juga tidak ingin memiliki kekasih selama aku masih sekolah" jelasku.

"ohh... kau pasti orang yang pintar" Puji Jinki.

"te-teima kasih... Namun Haru lebih pintar dariku asala kau tahu" candaku sambil menjulurkan tanganku ke pada Haru.

"kau ini Raina" protes Haru.

"hahaha... Haru memang pitar untuku. Pintar merayuku maksudnya" canda Jinki. Aku pun tertawa. Haru hanya protes kepada Jinki. Anak ini dipenuhi selera Humor ternyata. Aku sudah sedikit tenang. Aku yakin Haru nyaman dengannya. Lee Jin Ki, kau harus menjaga sahabatku dengan baik. Jika tidak? Mati kau.

I'll See You SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang