^^
Aku melihat jam tanganku. Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore. Aku memilih untuk kembali ke rumah. Berjalan menuju rumah, Henry masih mengobrol denganku. Perbincangan kami ini benar-benar hangat.
"Apa kau tidak lelah?" tanyaku khawatir.
"kau pikir aku sepertimu? Wanita yang sangat mudah lelah? Aku ini Pria Raina" jelasnya.
"yaa terserah kau sajaa... hmm... Henry"
"hm?"
"aku masih penasaran dengan masalahmu"
Apa kali ini dia akan menjawabnya?
Henry's POV
"aku masih penasaran dengan masalahmu" ucap Raina.
Apa ia sangat penasaran? Aku belum siap. Rencananya, aku akan memberitahunya saat aku mengungkapkan semua perasaanku kepadanya dan aku ingin memastikan siapa yang dia sukai?
"kau ini... aku bilang kau pasti akan mengetahuinya. Aku janji akan memberitahumu" jelasku.
"kapan?"
"tidak lama, tunggu saja"
"kau tahu? aku sangat penasaran, andaikan aku punya indera ke-6, pasti sekarang aku sudah mengetahuinya"
"hehehe maafkan aku Raina, kau pasti akan mengetahuinya" sambungku.
Maafkan aku Raina, aku juga pernah berfikir kalau Ray akan memberitahumu. Tapi, jangan sampai.
***
Ray's POV
Apa yang sedang ia lakukan? Apa Henry sedang menganggunya? Hhh! Aku juga penasaran apabila jika di dunia ini hanya ada dua pria yaitu aku dan Henry, siapa yang akan dia pilih? Semenjak menjadi sahabatnya, aku sudah merasakan kenyamanan bersamanya Tapi saat kutanyaa tentang 'Cinta' yaah... jawabannya begitu menyakitkan. Walaupun yang ia katakan adalah hal yang baik apalagi ia adalah siswi Cerdas dan Wakil Ketua OSIS di sekolah. Kalau aku benar-benar mencintainya aku akan menunggunya sampai kapanpun. Ini Pasti akan mengahbiskan waktu yang sangat lama.
***
Back to Raina's POV
"Terimakasih Henry, kau sudah mengantarku Pulang" kataku.
"tidak usah bertermakasih, sebagai teman yang baik memang harusnya seperti ini kan?"
"kau sudah ku anggap menjadi sahabat"
"sa-sahabat? Benarkah?"
"tentu saja"
"baiklah, hmmm sebaiknya kau cepat masuk ke dalam, di luar sudah mulai dingin" katanya sambil tersenyum.
"ahh~ baiklah, Bye Henry~ hati-hati dijalan" ucapku. Henry melambai-lambaikan tangannya. Betapa senangnya aku diantar Henry sampai ke rumah. Kata 'sahabat' tadi akan menjadi awal aku mengungkapkan perasaanku padanya. Tapi apa Henry juga menyukaiku seperti yang dikatakan Tiffany dan Alice waktu itu?? Kalau ia benar-benar menyukaiku kenapa ia tidak segera mengungkapkannya?
Tapi Ingat satu Hal!
Aku akan menerima ungkapannya, TAPI...
Aku tidak akan menerima kalau ia memintaku untuk menjadi kekasihnya.
NEVER before I've been Success in My Future.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/37068365-288-k441393.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll See You Soon
Hayran KurguAda sebuah kalimat yang diucapkan oleh ibuku dan kalimat itu tidak pernah lepas dari otakku. Sejak aku masih duduk di bangku sekolah, aku sudah memiliki rencana besar. Aku bercita-cita sebagai seorang dokter, aku ingin sukses, membanggakan keluargak...