Milik Siapa sebenarnya?
-
-
-
Henry's POV
Sampai di Area camping aku sebagai ketua regu G, mengajak teman-temanku segera mendirikan tenda yang Mrs Kareen berikan. "Ayo dirikan bersama" ajakku kepada teman-temanku di regu G.
Sekitar 20 menit kemudian,
"ku rasa regu kita yang mendirikan tenda paling lama" kata Suho, teman reguku.
"mungkin huft" sambungku sambil ngos-ngosan.
"Lihat regu D! Mendapatkan free time lebih lama karena mereka cepat sekali mendirikan tendanya" sambung Minseok, lagi-lagi teman reguku.
"Tapi kita mendapatkan tempat yang indah, lihat belakang kita danau" kata Suho sambil menujuk ke arah danau yang tepat dibelakangnya.
"aku ingin memotretnya" aku mengambil tas kameraku yang sudah berada di sampingku. Aku menyelakannya dan... aku sangat terkejut melihat hasil foto-fotoku saat di kapal berubah menjadi foto yang membuat hatiku tertiban-tiban oleh batu.
Foto Raina yang dirangkul sepupuku,
Ray.
Ba-bagaimana bisa? Warna kamera ini hitam, bentuknya seperti benar-benar kamera miliku, mereknya X, dan tipenya benar-benar tipe kameraku. Isinya bukanlah hasil potretanku.
Tunggu...
Oh Rai Na? Dia kan juga membawa kamera?
Aku mengalihkan pandanganku ke regu D, ya! Regunya Raina. Ku perhatikan dia sedang memegang sebuah kamera dan jika aku perhatikan raut wajahnya, dia memang seperti orang kebingunggan. Jika dia tau itu adalah kameraku, aish! Benar-benar memalukan.
#Flashback
Hari ini dimana hari ini kita berkemah di Pulau Jeju. Kami menaiki Kapal menuju Pulau itu. Cuaca yang cukup bagus saat ini. Cuaca yang sangat bersahabat, ditambah pemandangan laut yang sangat biru. Aku mengalungkan kameraku di leher lalu memotret pemandangan yang sangatlah indah ini. "ckrek!" aku memotret laut, pegununggan, lumba-lumba yang sedang berloncatan sampai... mataku ke arah wanita yang selalu membuat hatiku berdegup kecang jika aku berada di sebelahnya. Kau tahu kan?
Oh Rai Na
Orang itu sangat membuatku untuk memotretnya. Aku tidak menghitung berapa banyak fotonya yang sudah ku ambil. Yang pasti sangat banyak. Mataku benar-benar tidak bisa dialihkan darinya. Apa aku benar-benar menyukainya? atau.... mencintainya?
"Henry Lau" suara ini seketika membuatku terkejut dan juga mengalihkan pandanganku dari Raina.
"ya? Kenapa?" tanyaku.
"Kau melamun sejak tadi, apa yang kau lihat?" Tanya Suho, ya! Orang itu adalah Suho.
"a-aku hanya terkagum-kagum melihat laut biru ini" kataku berbohong.
"ohh aku kira kau sedang memperhatika Raina, hahaha ternyata aku salah" katanya. Sebenarnya kau benar Suho - Batinku.
Huft! Untung saja...
#FlashbackOff
-
Semoga saja dia tidak mengetahui kalau kamera yang sedang dipegangnya adalah kamera miliku.
Back to Raina's POV
Aku benar-benar curiga. Apa benar kamera ini milik Henry? Banyak yang bilang kalau itu kamera Henry. Lalu, mengapa banyak sekali foto diriku di kamera ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll See You Soon
Fiksi PenggemarAda sebuah kalimat yang diucapkan oleh ibuku dan kalimat itu tidak pernah lepas dari otakku. Sejak aku masih duduk di bangku sekolah, aku sudah memiliki rencana besar. Aku bercita-cita sebagai seorang dokter, aku ingin sukses, membanggakan keluargak...