Chapter 8

38 4 0
                                    

     Hari ini aku memiliki kegiatan sekolah, lagi-lagi Camping. Kegiatan ini sangat menyedihkan bagiku. Rasanya malas membawa tas besar yang berisi peralatan-peralatan yang besar lagi. Apakah sekolah tidak mengadakan acara lainnya?

"Para Siswa dan Siswi harap berkumpul!" panggil Mr Sungmin. Aish! Pasti kegiatannya akan dimulai. Aku dan teman-temanku berlari kecil menghampiri Mr Sungmin.

"ada apa ya?"

"kegiatannya pasti akan dimulai"

"semoga tidak membosankan"

"aku penasaran"

"semoga tidak hiking lagi"

Kalimat-kalimat itu muncul dari mulut teman-temanku.

"Kali ini, kita akan mengadakan permainan yang asik dan menantang" jelas Mr Sungmin. Asik? Semoga saja benar-benar asik.

"Para guru sudah menyiapkan permainan ini. Di permainan ini, kalian hanya perlu mencari gulungan kertas yang bergambar bintang. Siapa yang memiliki gulungan kertas itu terbanyak dengan waktu 1 jam, ia akan menang. Mengerti?" Jelas mr Sungmin panjang lebar.

"Mengerti!" jawab kami serempak. Aish! Apa yang bisa dibilang asik sih? Ini hanyalah menantang bagiku.

"Prit!!!!" Peluit sudah ditiu oleh Mr Sungmin. Aku dan teman-temanku segera mencari gulungan kertas yang dimaksud.

"sampai bertemu kembali Raina" Pamit Haru yang memang arah tujuannya berbeda denganku. Aku memilih untuk mencari di tepi-tepi danau. Aku melihat Suho temanku, ia sudah mendapatkan gulung kertas itu. Cepat sekali?! Aku tidak boleh kalah dengannya. Aku memutuskan untuk mencarinya ke tempat yang lebih dalam. Aku masuk kedalam kawasan dengan pohon-pohon yang sangat lebat. Bisa disebut hutan. Lagi-lagi aku melihat Suho mendapatkan gulungan kertas itu di dekat tanaman paku-pakuan. Aku menghampiri tanaman itu dan berfikir kalau banyak gulungan kertas yang tersangkut disana.

Saat aku mengahmpirinya. "Yes! Dapat" aku mendapatkan satu gulungan kertas dan bergambar bintang. Aku memutuskan untuk kembali ke lokasi Camping karena aku tidak bisa berlama-lama di hutan seperti ini.

Langkahku terhenti.

Aku...

Tidak menemukan jalan kembali ke lokasi Camping.

Bagaimana ini? aku terus mencari jalan keluar dan pada akhirnya aku masih di tempat yang sama.

Tubuhku lemas.

Sekali lagi lagi aku mencari jalan keluar dan yang aku temukan adalah...

Hal yang makin membuatku lemas dan rasanya sangat menyakitkan.

Aku melihat seorang Pria dan wanita yang sedang berdiri berhadapan. Pria itu memegang erat kedua tangan Wanita itu. Pria itu adalah pria yang ku anggap seorang yang hangat...

Henry Lau.

Anehnya aku seperti mengenal wanita itu tapi aku lupa nama wanita itu. Wajahnya sangat familiar di mataku namun aku tidak tahu namanya. Pria itu, Henry memegang kedua pipi wanita itu. beberapa detik kemudian, benda halus bewarna merah milik mereka bertemu.

Henry mencium wanita itu?! apa dia gila?! Aku teringat janjinya yang sering ia katakan kepadaku. Air mataku akhirnya pecah membasahi pipiku. Aku tak kuat melihatnya, aku hanya menangis bersem bunyi di balik pohon yang persis dekat dengan lokasi mereka saat ini.

"Bullshit!" isakku.

"BUK!!!" asih! Sakit sekali.

"Maafkan kami Raina, kami tidak sengaja!" kata Suho yang sudah membungkukan tubuhnya meminta maaf denganku.

I'll See You SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang