"Aku..... Aku Menyukaimu Oh Rai Na" aku bisa melihat wajahnya yang penuh harapan. Kalian bisa bayangkan kan? Kata-kata itu hanya membuat tubuh dan mulutku beku.
"Dan... Would you like to be mine?" Astaga! Apa-apaan ini... kata-kata ini sedikit membuatku senang dan sedikit membuatku ragu untuk menjawabnya.
"Henry... Aku..."
"Apa?"
"Huft.... Aku...a-aku juga menyukaimu, kau orang yang hangat dan sangat Ramah, But.... I can't. Aku tidak bisa melawan niatku untuk tidak memiliki kekasih semasa aku di Sekolah... Ma-maafkan aku Henry" jelasku.
Aku tahu ini akan menyakitkan baginya, tapi aku sudah menyusun rencana hidupku untuk kedepannya. Tapi, aku juga ingin melihatnya seperti ini. I think... aku harus percaya pada diriku sendiri untuk menentukan pilihanku sendiri. Aku juga harus kuat.
"Mengapa Raina?"
"aku ingin menjadi orang yang kucita-citakan dari kecil sebelum masuk kedalam percintaan Henry, Aku minta maaf sekali lagi. Aku benar-benar minta maaf"
"aku akan menunggunya Raina"
"apa maksudmu?"
"aku sangat mencintaimu, aku akan menunggu sampai kau menerimaku"
"aku tidak yakin kau bisa melakukannya" Apa yang dia lakukan? Apa dia sudah gila akan menungguku sampai aku menjadi orang yang kuinginkan. Air mataku sudah tidak bisa ditahan lagi.
"hiks... aku juga mencintaimu Henry, tapi aku tidak bisa menjadi kekasihmu untuk masa ini" isakku. Aku hanya menangis menggunakan kedua tanganku untuk menutup wajahku yang lembab karna air mata. Aku bisa merasakan Tubuh Henry yang semakin dekat dengan diriku dan... ia memelukku.
"Apa yang lakukan?" aku masih menagis, tepat dipelukannya. Ia mengelus-ngelus rambutku dan mengeratkan pelukannya.
"Aku akan menunggumu, aku tidak akan memiliki kekasih sebelum kau menjadi miliku Raina, Aku berjanji" kata-katanya sedikit membuatku tenang dan senang. Namun...
"apa kau benar-benar berjanji?"
"aku seorang Pria, aku akan memegang janjiku Oh Rai Na" sebenarnya aku tidak yakin akan janjinya. Namun aku akan melihatnya nanti. Akupun melepas pelukannya.
"Kau tetap sahabatku" seruku. Ia hanya tersenyum memandangku.
***
School Holiday,
Liburan! Lebih tepatnya liburan kenaikan kelas plus Liburan musim Panas. satu bulan lagi, aku akan menginjak kelas 12. Waktu bersiap-siap untuk masuk ke perguruan tinggi untuk mencapai cita-citaku. Aku sangat ingin menjadi Dokter. Tujuanku untuk membuat masyarakat tubuh sehat dan terhindar dari penyakit.
Liburan seperti ini membuat aku dan teman-temanku jarang bertemu. Haru memilih untuk liburan ke Saipan bersama keluarganya. Max memilih untuk melakukan less yang berkaitan dengan musik. Ray pulang ke rumah aslinya yaitu di Hongkong. Sedagkan... Henry? Aku lupa menanyakan kabarnya. Setelah kejadian waktu itu, Henry menjadi lebih ramah dan baik dengaku walaupun janji yang tidak meyakinkan itu masih terbang-terbangan di otakku yaa... Aku masih menganggapnya seorang Sahabat.
Aku mengambil Ponsel untuk untuk menanyakan Kabarnya. Klik!
'To : Henry
Bagaimana Kabarmu ??'
Aku hanya bisa tersenyum memandang pesan yang kukirim. "Ting!"
'From : Henry
Aku baik-baik saja... bagaimana dengamu? Aku merindukanmu'

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll See You Soon
Fiksi PenggemarAda sebuah kalimat yang diucapkan oleh ibuku dan kalimat itu tidak pernah lepas dari otakku. Sejak aku masih duduk di bangku sekolah, aku sudah memiliki rencana besar. Aku bercita-cita sebagai seorang dokter, aku ingin sukses, membanggakan keluargak...