'From : Haru
'Raina... maafkan aku meninggalkanmu tiba-tiba saat kejadian tadi. Sekarang aku tahu, pilihanku memang salah'
Pesan dari Haru yang baru saja muncul di ponselku.
Akhirnya, Haru mengerti semua yang ku maksud. Ia sudah mengakui semua kelakuannya memang sangat salah. Sekarang... tujuanmu hanyal bekerja keras untuk masa depanmu Haru! Fighting! Begitu juga denganku. Kalimat "aku akan membuat Henry Malu di masa depanku" akan selalu terikat di otakku.
***
On Airport at 8:00 p.m,
Sedang apa aku disini? Yap! Hari ini aku akan menjemput kedua kakakku yang kuliah di Jerman dan Jepang. Kebetulan saja , waktu kedatangan mereka hanya berselisih 3 menit.
"Ting!" Sepertinya ponsel Ayahku berbunyi. Menandakan pesan masuk. Aku pun melihat layar ponsel ayahku.
'From : Eunhee
Ayah, aku baru saja mendarat. Aku akan menunggu Jonghee hyung dulu, lalu aku akan menghampiri kalian...'
Pesan dari Eunhee Oppa. Ia akan menunggu Jonghee Oppa dulu sebelum bertemu dengan kami. Tak apa lah, hanya 3 menit. Walaupun baru beberapa bulan yang lalu aku bertemu dengan mereka, tetap saja aku merindukannya.
Huft... aku terus memperhatikan jarum detik yang ada di jam tanganku. Kapan mereka sampai. Seperti ini sudah lebih dari 3 menit? Apa ada sesuatu yang terjadi?
"Ayah! Ibu! Raina!" Suara milik ssesorang yang tiba-tiba membuatku terkejut.
"Oppa!!" Teriakku girang. Kedua kakakku melambaikan tangannya. Mereka menghampiri kami dan memeluk kami.
"Aku punya kabar gembira untuk kalian, walaupun Eunhee sudah mendengarnya" ucap Jonghee Oppa.
"Apa?" Kataku, ibu, dan ayah serempak.
"Sebaiknya kita bicarakan di mobil, bagaimana?" Saran Jonghee Oppa.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita segera ke mobil" tambah ayah.
Ayah langsung membantu Jonghee menarik kopernya, Ibu membantu Eunhee, lalu aku??
"Tidak ada yang bisa aku bantu?" Kataku.
"Kau ini masih kecil Raina..." ucap Eunhee oppa.
"Kau ini.." kataku sambil mencubit lengan Eunhee Oppa.
"Hush! Kukumu tajam sekali" protes Eunhee Oppa. Aku hanya menertawakannya. Sedangkan Jonghee Oppa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku kami berdua.
At Car,
Ayah sudah mengendarai mobilnya. Sudah setengah perjalanan ternyata. Ayahku langsung memecahkan keheningan.
"Jonghee.. apa kabar gembiramu?"
"Oh iyaa Ibu baru ingat, apa kabarmu?" Tambah ibu.
"Beberapa bulan lagi, aku akan lulus kuliah penerbangan dan..."
"Dan apa?!" Kataku memotong kalimat Jonghee Oppa.
"Hush.. dengarkan dulu" ucap Eunhee oppa menutup mulutku.
"Dan.. aku mendapatkan undangan pekerjaan dari Tokyo International Airport" jelasnya.
Ayah dan ibuku girang seketika. Sampai-sampai ayahku salah menyetir sehingga membuat seorang kesal pada ayahku. Aish! Ayah ini. Hahahaha
Sampai rumah, tentu saja Jonghee Oppa melanjutkan kabar gembiranya dengan ayah di ruang tv. Sepertinya Ayah sangat senang dengan kabar Oppa yang satu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll See You Soon
Fiksi PenggemarAda sebuah kalimat yang diucapkan oleh ibuku dan kalimat itu tidak pernah lepas dari otakku. Sejak aku masih duduk di bangku sekolah, aku sudah memiliki rencana besar. Aku bercita-cita sebagai seorang dokter, aku ingin sukses, membanggakan keluargak...