Chapter 5

52 5 0
                                        

-

-

Henry bersikap sangat aneh kepadaku?

Apa benar yang dikatakan Stephani atau lebih akrab dipanggil Tiffany dan Alice?

***

Prepare to go back to Seoul,

        Aku mengkemas barang-barangku begitu juga dengan yang lain. Kami menaiki bus menuju pelabuhan dan tentu saja kami pulang ke Seoul. Aku yakin, teman-teman akan kelelahan. Kegiatan ini benar-benar menguras tenaga kami.

        Sampai di Pelabuhan, kami mengumpulkan tas kami. Oh Ya?! Masalah kameraku. Aku rasa, kamera yang sekarang aku pegang ini adalah kamera Henry. "NET!!" kapal sudah melaju dan akhirnya kami meninggalkan Pulau Jeju. Aku menghampiri Henry yang sedang duduk dan sepertinya ia sedang mendengarkan Musik.

"Henry" sudah ku duga tidak ada jawaban. Tentu saja! Dia kan memakai Headset dan suka sekali meninggikan volume lagunya.

"Henry! Dengarkan aku!" kataku sambil menjitak dahinya.

"Hey! Ada apa?" responnya.

"aku ingin bertanya"

"tentang apa?"

"kau tahu ini?" kataku sambil menunjukan kamera yang sedang aku pegang.

Henry terdiam.


Henry's POV

"kau tahu ini?" katanya sambil menunjukan kamera yang sedang ia pegang.

Itu Kameraku, Oh Tidak! Pasti ia ingin bertanya tentang itu?!

"i-itu kamera" jawabku gagap.

"huft.. aku dengar kau membawa kamera juga kan?"

"i-iiya? Memang kenapa?" habislah aku.

"aku ingin lihat kameramu"

     Dengan spontan aku memberikan kameraku alias kameranya. Ia pun mengambilnya dan melihat-lihat isi fotonya.

"sepertinya kamera kita tertukar" akhirnya aku memberaikan diri.

"Pantas saja.. ambil" dia memberikan kamera asliku. Aku pun mengambilnya.

"baiklah... terimakasih Raina" kataku.

"yaa... oh iyaa mengapa isi kameramu ada banyak sekali foto-fotoku?"

HABISLAH AKU! T0T

AKU HARUS APA?!!

"eeh... ma-masa sih?" aku berusaha menutupinya.

"lihat saja di kameramu"

"a-aah! Ini pasti perbuatan teman-temanku. Mereka sangat jahil. Mereka memang suka sekali membajak alat-alat orang" aku terpaksa berbohong.

"oohh dasar teman-temanmu itu hahaha" serunya lalu pergi dari hadapanku.

Ahg! Untung saja. Kalau ketahuan? Terpaksa aku harus mengungkap semua persaanku.


Back to Raina's POV

Aku yakin, dia pasti berbohong.

Kata-kata tadi pasti hanya untuk menutupinya kan?

Sampai kapan dia mau menyembunyikannya?

***

At School,

"TRING! TRING! TRING!" Yes!! Akhirnya waktu istirahat.

        Aku benar-benar pusing menerima pelajaran dari Mr Sungmin tadi. Aku bertemu dengan rumus-rumus yang aku benci. Yap! Pelajaran Fisiska lebih tepatnya.

I'll See You SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang