Kalo udah mulai lupa jalan ceritanya, bisa baca chapter sebelumnya yaa😅
Jangan lupa vote dan komen😎
🌺 Happy reading 🌺
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Cuaca di wilayah klan Jiriyah tampak tidak mendukung untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Hujan turun sedari pagi menjelang siang, Zaleo dan Haigan pun tampak menggigil kedinginan karena rendahnya suhu.
Nala dan Lio berada di kamar Zaleo dan Haigan, kedua anak tampan itu ditempatkan disatu kamar agar memudahkan saat di-cek.
Selimut tebal menyelimuti kedua anak tampan itu, disisi mereka Nala dan Lio baru saja menaruh nampan berisi makan siang di meja.
"Nak, kalian makanlah terlebih dahulu." Lio mengusap pelan rambut Zaleo dan mengecek suhu tubuh anaknya memastikan tidak mengalami gejala demam.
Nala tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi Haigan, karena sedari kecil daya tahan tubuh anaknya cukup kuat. Mereka pernah mengalami cuaca yang lebih ekstrim dari pada ini saat tinggal di Gultafuri.
"Haigan, setelah makan istirahatlah. Bunda keluar ya?" Haigan menganggukan kepalanya tanda menyetujui ucapan Nala.
Nala keluar lebih dahulu, lalu disusul oleh Lio. Namun saat Lio ingin menyusul langkah Nala, Lio merasakan rasa yang teramat sakit pada tengkuknya. Penglihatannya memburam perlahan sebelum berubah menjadi gelap total.
Lio terbangun di ruangan yang tampak usang termakan usia, berdebu dan sangat kotor. Lio menyadari bahwa tubuhnya terikat di tiang bangunan dengan posisi berdiri, orang gila mana yang berani menculiknya saat ia berada di zona aman klan Jiriyah?!
Lio berusaha melepaskan ikatan pada tubuhnya, namun sayang ikatan itu cukup kencang dan sulit untuk dilepaskan. Sekeras apapun usaha Lio, ia tetap tidak mampu melepasnya. Bahkan pergelangan tangannya sudah Lio pastikan lecet karena terasa perih sekarang.
Ditengah lamunannya, suara langkah kaki mendekat. Lio mengambil sikap waspada, ia menajamkan instingnya. Lio berharap siapapun di rumah segera sadar bahwa dirinya kini tengah menghilang.
"Hai sayang? Tidurmu nyenyak?" Lio tidak bisa untuk tidak menajamkan tatapannya saat menatap orang didepannya ini. Rupanya alpha Elza yang memainkan permainan busuk ini terhadapnya.
"Kenapa diam? Kau kehilangan kemampuan berbicaramu?" Elza meraih dagu Lio dengan lembut namun disambut sentakan pelan dari Lio. Omega itu nampak tidak sudi disentuh oleh alpha dari masalalunya.
Alpha dewasa itu nampak tersinggung dengan reaksi omega didepannya. Elza mencengkeram kasar dagu Lio "Jangan membuatku berlaku kasar padamu Lio, sejak kapan kau berubah menjadi omega yang tidak patuh? Apa adikku itu membawa pengaruh buruk padamu? Ah tentu saja bukan." Elza tertawa kecil.
"Aku sudah tidak tahan dengan sikapmu, tidak bisakah kau mengerti bahwa keadaan sudah lama berubah." Lio cukup frustasi dengan alpha Elza, jika dipikir sejak dulu hubungan mereka memang tidak sehat.
Alpha Elza selalu ingin menjadi pihak yang dimengerti dan apapun keinginannya harus dituruti. Entah apa yang merasuki Lio sehingga dulu ia secinta itu dengan alpha Elza.
"Tidak ada yang berubah. Kamu masih mencintaiku dan aku selalu mencintaimu." jawab Elza dengan nada datar dan tatapan yang tak ingin dibantah.
"Kau tidak pernah mencintaiku!! Hanya aku, dulu hanya aku yang mencintaimu. Sekarang jangan harap rasa itu masih ada."
'plak'
Suara tamparan itu begitu keras dan nyaring, wajah Lio terhempas ke sisi kanan dan meninggalkan bekas yang lama-kelamaan semakin memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Female Alpha Dominan
RomanceApa jadinya jika male omega tertarik dengan female alpha dominan? Kejadian tak senonoh yang terjadi sewaktu kecil membuat mereka seakan terikat benang merah tak kasat mata. Nala tidak pernah merasa setertarik ini dengan female alpha di sepanjang hid...