24 ; is this love?

181 25 7
                                    

Kalau ditanya ini hari apa, Semua akan kompak menjawab hari ini adalah hari tercanggung bagi Wisnu dan Erinna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ditanya ini hari apa,
Semua akan kompak menjawab hari ini adalah hari tercanggung bagi Wisnu dan Erinna.

Kejadian semalam masih sangat melekat diingatan Wisnu juga Erinna. Membuat keduanya menjadi canggung saat bertemu. Dalam perjalanan menuju ruang meeting, Erin berusaha menjaga jarak dengan Wisnu, menghindari kontak mata dan mengambil tempat duduk jauh darinya.

"Bu Erin, maaf di sebelah sini.." ucap salah satu karyawan agar ia pindah tepat di samping Wisnu.

"Ehm semuanya maaf, saya sedang kurang enak badan. Izinkan saya duduk disini supaya tidak terlalu terpapar Ac ya."

Tidak, itu hanya alasan Erin saja. Untung semuanya dapat memaklumi.

"Dari grafik ini, dapat disimpulkan bahwa penjualan produk selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan namun dalam kasus beberapa waktu lalu —" 

Penjelasan dari Damar seakan tidak jelas didengar oleh Wisnu, karena kini di dalam kepalanya penuh sesak dengan ingatan semalam. Begitupun dengan Erin. Ia malah sibuk mencorat - coret kertas kosongnya.

"Jadi gimana, Pak Wisnu?"

"Ah ya, gimana?" pertanyaan itu membuat Damar sedikit geram. Pasalanya bosnya itu melamun lagi di ruang meeting.

Semua mata tertuju pada Wisnu, termasuk Erin.

"Maaf maaf, boleh diulangi Damar?"

Damar menarik napas panjang, melempar senyum menahan kesal.
"Baik saya ulang ya Pak, mohon disimak semuanya."

📉📉


"Ah anjir kita gelut aja ayo Nu." Ucap Damar setelah mereka keluar dari ruang meeting.

"Sorry sorry gue traktir deh."

"Gak mau."

"Yaelah Dam, masa lo ngambek gini sih?"

"Ini udah kesekian kali ya, lo ngelamun pas lagi meeting. Dan itu saat gue lagi presentasi. Capek mulut gue cok."

Anak buah mana yang berani memarahi bosnya selain Damar. Ya itulah dia, ini karena hubungan mereka bukan hanya sebagai rekan kerja tetapi juga teman semasa kuliah dulu. Dan biarlah Damar memarahi Wisnu yang memang sudah seringkali melamun di rapat penting seperti itu.

"Lagian lo kenapa sih nu? lagi ada masalah sama istri lo?" Kali ini Devan ikut bertanya.

"Ah engga kok."

"Ini pure kesalahan gue, sorry ya. Gue jadi gak profesional gini."

Damar dan Devan saling pandang, yakin kalau temannya ini sedang ada masalah di rumah. Tapi biarlah jika memang ia tidak mau cerita.

"Jangan diulangin ya, nanti lo dicap gak professional sama yang lain."

"Iya ya, thanks ya udah ingetin gua."

Wisnu & ErinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang