22 : Cemburu (18+)

9.4K 419 29
                                    

Happy Reading

***

Sagara mengambil ponselnya yang terus berbunyi karena seseorang terus menelfonnya. Ia menatap layar ponselnya dan nama 'Nona Nora' tertulis jelas disana.

"Nghh.. s-siapa?" Tama bertanya disela desahannya karena Sagara tidak berhenti memaju mundurkan pinggulnya

"Nora" ucap Sagara sambil menghentakkan pinggulnya

"Aah! Mmhh.. j-jangan.."

"Hm?"

"Nghh jangan di-mmh.. angkat"

Sagara tersenyum miring. Ia pun langsung mengangkat telfon dari Nora.

"Halo Nona?"

Tama langsung menggigit jarinya. Lelaki sialan. Dia malah mengangkat telfon dari gadis itu.

[Where are you?] tanya Nora

"At my apart" jawab Sagara

"Mmhh.." desah Tama pelan

Sagara menjauhkan ponselnya. Ia pun langsung menutup mulut Tama. Sedangkan pinggulnya semakin semangat untuk maju dan mundur.

Tama melebarkan matanya. Ia memegang tangan Sagara dan mencakarnya.

[Jemput gue besok]

"Nona mau kemana?"

[Gue sumpek di rumah, tapi bingung mau kemana, any suggest?]

Sagara menatap Tama yang sedari tadi berusaha menahan desahannya. Senyuman jahil kembali menghiasi wajahnya.

"Br*ngsek!" batin Tama

"Gimana kalau besok kita ke bioskop?"

[Biskop?]

"Iya"

Tama pun menyempitkan hole nya yang membuat Sagara melenguh kecil.

"Mmh!"

[Lo kenapa?]

"S-saya tidak apa apa Nona. Apa anda mau kesana?" tanya Sagara dengan tatapan yang terus tertuju pada wajah Tama.

[Okey. Gue cari dulu film yang mau gue tonton]

"Baik Nona, selamat malam"

[Bye.]

Nora pun langsung mematikan telfonnya.

Sagara melempar ponselnya dan melepaskan tangannya yang menahan mulut Tama.

"Nghh! Br*ngsek lo Gar!"

Sagara mempercepat gerakannya. "Siapa yang suruh lo jadi sesempit itu hm?"

"Mmhh.. nghhh.."

"Jawab" Sagara mencengkram pinggang Tama.

Partner in Crime [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang