#MyKingPt.2
On-Going | 18+
Son Seungwan, Mahasiswi tingkat akhir Jurusan Hukum di Seoul University dipilih menjadi salah satu Mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Amerika Serikat. Selama enam bulan penuh, Seungwan akan tinggal disana, me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka adalah kita?
****
Konon, manusia adalah makhluk yang kompleks. Seseorang tidak akan selamanya menjadi hitam pun tidak selamanya putih. Terkadang bahkan abu-abu karena berada di tengah-tengahnya.
Seungwan menyadari ada yang berbeda dari Yoongi yang saat ini hanya duduk termenung di sebuah sofa yang hanya memuat satu orang. Pria itu terpaku pada jendela besar yang memperlihatkan langit malam. Jika biasanya pria itu menunjukkan dominasinya dimanapun ia berada, maka saat ini, Seungwan hanya melihat seorang pria biasa yang pendiam dan tak berdaya.
Sorot mata Yoongi benar-benar berubah.
"Ngh... Kau baik-baik saja?" Tanya Seungwan hati-hati. Saat ini, ia sedang duduk telentang di sisi ranjang berpangku bantal. Sejak tadi, ia tak berhenti mengawasi Yoongi.
Yoongi mengangguk kecil. Namun, matanya masih terus menatap keluar jendela.
"Boleh aku bertanya? Kenapa kau tidak tidur saja di kamarmu sendiri jika hanya akan berdiam diri semalaman disitu?" Seungwan tidak tahan untuk mengeluarkan pertanyaan itu. Pasalnya, pria itu datang tiba-tiba, meminta untuk bersama malam ini, namun apa yang pria itu lakukan? Ia hanya diam saja.
Seungwan pikir, Yoongi memiliki sesuatu untuk ia bicarakan.
"Aku butuh seseorang menemani." Sahut Yoongi tanpa menoleh. Walau begitu, senyum tipis muncul dari bibirnya untuk pertama kali sejak tadi.
"Apa ada masalah?" Tanya Seungwan, kini lebih menuntut.
Namun, Yoongi tidak menjawab. Pria itu hanya sibuk menatap keluar, seolah tak bosan dengan pemandangan yang sudah ia lihat sejak sejam yang lalu.
Seungwan sebenarnya cukup khawatir. Namun, karena pria itu tampaknya tidak ingin berbagi apapun dengannya, Seungwan akhirnya menarik selimut. Kemudian membaringkan tubuhnya. Ia membelakangi Yoongi. "Yasudah. Jika kau tidak ingin cerita, aku akan tidur--"
"Bagaimana Korea selama ini?"
"Hm?" Sahut Seungwan tanpa menoleh, sedikit terkejut dengan pertanyaan Yoongi yang di luar dugaan.
"Sudah 15 Tahun aku meninggalkannya." Pandangan Yoongi begitu rumit ketika mengatakannya. Seakan beban berat baru saja menimpanya.
"Lima belas tahun yang lalu, berarti usiaku masih enam tahun." Gumam Seungwan mengerjapkan mata. "Yah, sampai aku sebesar ini, hanya perubahan teknologi yang semakin maju. Kecepatan internetnya juga gila. Aku bahkan mendengar jaringan 6G juga akan segera diluncurkan."
"Menurutku itu agak seram. Apapun akan lebih cepat tersebar di Internet." Lanjut Seungwan dengan gelengan kepala. Tak habis pikir dengan perkembangan zaman.
Sementara itu, Yoongi terkekeh. Jawaban Seungwan sungguh berbeda dari yang ia kira. Ia pikir, gadis itu akan membicarakan mengenai hal-hal tentang personalnya sebagai seorang gadis, seperti trend fashion, dll. Siapa sangka gadis itu akan berbicara tentang teknologi?