_
_
_Begitu banyak kata yang ingin diucapkan pada Jimin, tapi entah kenapa membantu memakai jas lah yang akhirnya Yoongi utarakan.
Jimin menatap Yoongi dalam, sebelum akhirnya mengulurkan tangan meraih kantong baju di samping Yoongi, berdiri di depan Yoongi, memegang jas.
Tak mengerti rasa apa yang Jimin rasakan saat ini, ingin marah tapi lebih ingin menangis
"Jam berapa acaranya ?" tanya Jimin pelan dengan suara berat yang sulit
di sembunyikan."Sebentar lagi" Jawab Yoongi sambil tetap menunduk menyembunyikan
wajahnya dari Jimin."Ayo pakai bajunya, jangan sampai terlambat, semua orang menunggu mu"
lanjut Jimin.Suasananya benar-benar terasa kaku. Jimin tak faham kenapa Yoongi datang kerumah nya pagi ini dengan menunjukkan wajah murung dan tertekan seperti ini
Suara Jimin terdengar menyakitkan buat Yoongi, suara menahan tangis,
jelas-jelas keduanya sedang tertekan dan tak menyetujui pertunangan itu.Cukup lama menunduk dan diam, akhirnya dengan enggan Yoongi berdiri dan memakai baju yang disiapkan Jimin.
Dengan telaten Jimin membantu Yoongi memakai baju itu. Tak terdengar suara diantara keduanya. Sama-sama menahan diri untuk tidak meluap-
kan apa yang menggumpal didalam hati masing-masing..
.
.Aula gedung tempat acara sudah di dekor dengan indah dan mewah. EO
ternama ditunjuk mempersiapkan segala sesuatunya.Hari penting dan hari bahagia kedua keluarga berpengaruh di negara itu,
Semua harus megah dan sempurna.Hari bahagia yang sudah ditunggu-tunggu itu berubah jadi kepanikkan bagi eoma Yoongi. Setelah mendapat informasi dari anggota nya bahwa Yoongi tidak mengemudi menuju aula malahan pergi ketempat Jimin.
Kecurigaan yang memang sudah dia duga dari awal. Berusaha merahasia kan dari suaminya, agar suaminya tak menyalahkan nya seperti saat Yoongi tergila-gila pada Jiyoon.
Dibalik wajahnya yang pura-pura tenang ada emosi yang teramat sangat. Sudah pasti pada Jimin dan keluarganya yang tak henti merayu putra kebanggaannya. Bahkan setelah 6th dan sekarang terulang lagi.
"Tak peduli dengan cara apapun, kalian harus membuat Yoongi hadir disini tepat waktu" ucap eoma Yoongi dengan emosi sebelum menutup telphone nya.
.
.
.Memasang satu per satu kancing kemeja Yoongi, memakaikan dasi lalu membantu Yoongi memakai jas.
Mata Yoongi fokus menatap Jimin tajam.
Seris melakukan pekerjaannya, Jimin terus menghindari kontak mata
dengan Yoongi, bahkan tak bersuara."Eoma ku menyelidiki mu, dia sudah tau kalau adiknya Jiyoon" ucap yoongi.
Jimin hanya diam dan memang tak ada ke inginan untuk menjawab nya.
Kerongkongannya terasa berat dan hanya ingin menangis, walaupun tak
mengerti kenapa merasa seperti itu."Udah rapi" ucap Jimin sambil menurunkan tangannya dari usapan terakhir pada jas di dada Yoongi.
"Haruskah aku membatalkan pertunangan ini ?" ucap Yoongi.
Jimin tetap menunduk dan enggan membuka mulutnya."Kalau kamu mau, aku akan membatalkan nya" lanjut Yoongi dengan suara yang mulai berat.
Sedangkan Jimin yang ditanya bukan nya menjawab tapi malah meneteskan air mata.
"Apa maksud air mata mu itu ?, apa karna Jiyoon ?" tanya Yoongi memastikan perasaan Jimin.
Jimin tetap tak menjawab, air mata nya makin deras mengalir tanpa bisa dia tahan.
Sejatinya pertanyaan Yoongi itu sudah dia fikiran sejak semalam, adalah juga pertanyaan yang dia tujukan pada dirinya sendiri, Benarkah tak ingin Yoongi bertunangan hanya karna Yoongi adalah mantan pacar Jiyoon hyeongnya, ataukah hati Jimin terasa sakit melihat Yoongi akan jadi milik
orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
FanfictionBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...