Part 13: Unsealed

90 9 0
                                    

Aku terbangun oleh dering smartphone, entah siapa yang meneleponku jam segini. Ku tengok jam waker di meja sebelah ranjang, waktu menunjukkan pukul 3 dini hari, mungkin eomma atau appa yang meneleponku dari Amerika.

-->Park Nari<--

Ohh Nari rupanya, ada apa dia meneleponku subuh-subuh begini? Tidak biasanya dia menghubungiku jam segini, perasaanku mulai merasa tidak enak.

"Halo,"

"Yeosin~ah, kau dimana?"

"Aku? Di apartemen, kenapa?"

"Kemarin kau dimana?"

Nari mengintrogasiku jam segini, memangnya ada apa?

"Kemarin? Rumah nenekku. Kenapa?"

"Apa itu kau? Apa kau pergi bersamanya?"

Nari menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan. Apa maksudnya? Aku masih sangat mengantuk, aku tidak bisa menerjemahkan apa maksud perkataan Nari.

"Buka internet sekarang, fotomu dan Seungri menjadi trending topik sekarang"

"Apa? Foto apa?"

"Tunggu, aku akan kirimkan link nya."

Pesan singkat muncul dengan link sebuah website.Otak ku masih belum bisa berpikir banyak, jadi aku ikuti saja instruksi Nari untuk membuka link tersebut. Dan pemandangan yang terpampang di layar smarthphone ku kini membuatku sedikit pening.

"Seungri Caught on a Date"

Sebuah headline dengan sedikit pembahasan cukup membuat perutku nyeri seakan ditinju-tinju. Beberapa foto seungri dan aku di stasiun kemarin pagi terpajang secara nyata disana. Wajahku memang tertutup sempurna, foto itu menunjukkan pose saat aku berjalan di balik punggung seungri yang menuntunku menerobos kerumunan penggemar. Yah aku rasa mereka memang para VIP.

Seperti yang ku duga, cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Benar saja. Aku tidak pernah mengalami yang seperti ini sebelumnya. Rasa cemas mulai menghantui pikiranku. Bukan mengenai diriku, tapi...

***

Seungri Pov

Aku terbangun karena dering telepon, tadinya aku kira itu smartphone ku, ternyata tidak. Dering telepon itu berasal dari kamar sebelah. Ya, setelah sedikit berdebat dan mengeluarkan semua skill aegyo ku, akhirnya aku bisa bermalam disini, di apartemen tunanganku. Dua hari lagi aku harus kembali syuting talk show di Jepang, dan menurut rencana aku akan syuting iklan jewerly Jestina di London minggu depan, karena itu sebisa mungkin aku ingin menghabiskan waktu luangku bersamanya.

"Di apartemen, kenapa?"

Suara parau Yeosin terdengar sayup-sayup dalam sepinya malam. Entah jam berapa ini, yang pasti dunia masih sangat gelap.

"Rumah nenekku. Kenapa?"

Dia bicara dengan siapa jam segini? Ada sedikit api cemburu menyala di dadaku. Bagaimana kalau dia berbicara dengan seorang namja?

"Apa? Foto apa?"

Suaranya terdengar cemas. Itu membuatku ikut cemas, aku bangkit dari sofa panjang, berjalan menuju kamar sebelah untuk menengoknya. Rasa kantukku hilang entah kemana saat mendengar suaranya itu. Bagaimanapun juga perasaanku sudah tidak enak.

Pintu kamar Yeosin terbuka lebar, mungkin dia sengaja tidak menutup pintunya. Aku melihatnya masih duduk diatas ranjang dengan selimut menutupi kakinya. Dalam kegelapan kamar garis wajah tunanganku yang penuh kecemasan disinari cahaya smartphone nya.

Boy of My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang