Seungri POV
Syutingku di Jepang sudah berakhir, semalaman tadi kami para kru film dan cast merayakannya di sebuah club. Aku berusaha sebisa mungkin membatasi diriku untuk menikmati alkohol. Karena disinilah aku kini, penerbangan pertama dari Jepang menuju Korea. Aku memutuskan kembali lebih awal dari jadwalku sebelumnya. Kini mataku terasa berat, rasa lelah mulai bergelayut di tubuhku. Gadis itu, Park Yeosin, ia adalah alasan kenapa aku bersungguh-sungguh menjalani syuting, menghabiskan scene ku tanpa NG. Aku ingin segera bertemu dengannya.
Lima hari yang lalu, kami bertemu di acara fan signing. Aku memintanya untuk datang menemuiku ke cafe eomma setelah acara itu selesai, namun gadis itu tidak datang. Aku ingin menunggunya lebih lama lagi, tapi sayang sekali pagi-pagi buta aku harus kembali ke Jepang untuk melanjutkan syuting.
Aah.. Aku teringat saat musim panas waktu itu. Karena kebodohanku kurang waspada mengendarai scooter matic, aku malah kecelakaan. Bodohnya itu terjadi tepat di depan Yeosin. Apa yang kulakukan waktu itu ya?? Sepertinya saat itu aku lengah karena terpesona dengan mata cantiknya. Sangat memalukan jika aku mengingat kejadian itu. Tapi dia berbaik hati menolongku. Jika tidak ada dia mungkin aku sudah mati kesakitan.
Ya, saat itu ambang toleransiku pada rasa sakit memang sangat rendah. Aku mudah kesakitan. Karena itu aku sering mendapat cacian dari para haters. Sebagian dari mereka menganggap reaksiku cuma akting berlebihan. Sebagian dari mereka menganggap aku cengeng.
Entah bagaimana rupaku saat kejadian itu, kini aku baru teringat tatapan matanya yang dalam penuh kepanikan dan kesedihan. Sepertinya dia menangis. Atau aku yang menangis? Oh, aku ingat dia menyandarkan punggungku di dadanya, hangat tubuhnya berbaur dengan dingin nya hujan yang tiba-tiba turun. Cukup aneh juga hujan turun di tengah teriknya musim panas.
Jika kupikir-pikir lagi, 2011 lalu adalah masa yang penuh ujian untuk kami. Kasus kecelakaan Daesung hyung, kecelakaan ku di Gwangju, skandal marijuana Jiyongie hyung. Aku sempat putus asa, aku kira Bigbang akan bubar tahun itu juga.
**Aku telah meceritakan pada eomma dan appa ku tentang gadis itu. Mereka sangat lega karena setelah bertahun-tahun, akhirnya kami bertemu. Mereka tidak tau tentang mimpi-mimpiku, mereka hanya tau Yeosin adalah gadis yang telah menolongku saat aku mengalami kecelakaan di Gwangju.
Tiga hari lalu saat aku syuting, aku tidak menyadari ada banyak miscall dan pesan dari eommaku.
"Seunghyun~ah, Nona Park Yeosin datang kemari"
Itu adalah pesan yang aku tunggu. Eomma mengirimkan aku no telepon Yeosin. Aku mengurungkan niatku menghubunginya, aku ingin datang langsung kepadanya.
Manajer hyung membantuku mencari informasi tentang Yeosin. Dimana dia tinggal, dimana dia bekerja, dimana biasanya dia hangout. Ya sebatas itu. Aku hanya ingin mencarinya, tiba-tiba muncul di depannya. Itu mengasyikan bukan? Selebihnya, biar kami saling mengenal pelan-pelan. Aku harap dia membuka dirinya sendiri untukku. Oleh karena itu aku tidak mengorek terlalu dalam mengenai pribadinya.
***
"Gumawoyo,"
Gadis yang aku rindukan kini duduk disampingku, wajahnya manisnya tidak bisa kulupakan walau dalam mimpi. Ia tersenyum padaku saat aku membantunya mengenakan sabuk pengaman. Aku harus berterima kasih pada sabuk pengaman itu, tumben-tumbennya benda itu macet, tapi dengan begitu aku bisa mendekat lebih dekat dengan Yeosin. Sugguh, aku harus menahan rasa ingin memeluknya. Aku telah lancang menggenggam tangannya dari toko buku menuju mobil tadi. Ada yang hilang saat aku harus melepaskan tangannya saat ia masuk ke dalam mobil.
"Neee~"
Grogi, ya tentu saja. Saat jantungmu berpacu cepat dan kau ingin berguling-guling dilantai karena terlalu excited, tapi kau harus mengemudi mobil dan memastikan gadismu selamat bersamamu, kau bayangkan saja rasanya. Aku hanya bisa menjawab ucapan terima kasih nya dengan bersenandung.
"Yeosin~ah, Aku menunggumu, kenapa kau tidak menghubungiku setelah acara fan signing?"
"Maaf aku tidak mencarimu setelah acara itu. Tapi aku sudah datang ke cafe And.Here beberapa hari lalu. Oya, bagaimana kau bisa menemukanku?"
"Bisa saja, aku punya banyak informan, hehe"
Aku mengedip nakal menggodanya. Aku harap dia tidak marah jika tau aku mengulik informasi pribadinya.
"Mwo?"
Kudengar nada bingung di suaranya. Maafkan aku Yeosin~ah, ini karena aku sangat ingin bertemu denganmu.
"Ahh.. Aku lapar sekali, aku belum sempat makan dari tadi, bagaimana kalu kita makan siang?"
Aku mengalihkan pembicaraan berhubung asam di lambungku mulai bergejolak. Salahku juga tidak bisa makan atau tidur di pesawat tadi."Kau tidak sarapan?"
"Ya, makanan di pesawat tidak enak"
"Maksudmu, kau datang dari Jepang langsung menjemputku?"
"Tentu saja, sebelum kau menghilang lagi hahahaha"
"Yaa! Kenapa kau berbicara seperti itu?"
"Hahaha... Jangan cemberut begitu, kau ingin makan sesuatu?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy of My Dream
Romancecast: Park Yeosin Lee Seunghyun Bigbang author: yeosin88 theme: love, fiction, fanfic