Part 15: The Cassanova's Woman

103 10 3
                                    


Seungri Pov

"Seunghyun~ah, gawat! Kontrakmu terancam dibatalkan"

Suara manajer hyung diseberang telepon tadi saat aku dan Yeosin berkunjung kerumah pamannya, masih menggema di kepalaku. Aku sudah menantikan kontrak eksklusif dengan Jestine, sebuah perusahaan Jewelry terkenal di Asia. Aku akan menggantikan posisi Jiyong hyung yang telah menjadi brand ambassador Jestine dua tahun terakhir. Dua bulan lagi Jestine akan meluncurkan produk baru dengan ambassador baru, yang seharusnya itu aku. Aku sudah melewati tiga tahap audisi dan sekarang semuanya terancam hanya karena mereka menganggap aneh jika aku sedang menjalin hubungan dengan gadis yang aku cintai. Aku rasa yang aneh itu jika aku menjalin hubungan dengan sesama jenis.

Berdasarkan informasi yang didapat oleh manajer hyung, ada pihak tertentu dari Jestine sedang mencari-cari masalah dengan YG Entertainment. Yang aku dengar seseorang dari management lain sedang berusaha mengintervensi untuk mendapatkan posisi Jiyong hyung. Hah! Orang itu ingin menyingkirkanku? Apa dia sadar yang akan masuk kedalam tubuhnya berarti uang haram? Dirty cash, yah! Aku mulai muak dengan orang-orang seperti itu. Entah seberapa banyak yang telah mereka lakukan, sampai pihak Jestine pernah memperingatkanku mengenai hubunganku dengan May Chan. Aku yakin mereka tidak tau apa-apa yang sebenarnya terjadi diantara kami.

Begitu juga kali ini, mereka pikir aku berkencan dengan gadis sembarangan? Yang benar saja. Aku mungkin bisa dekat dengan gadis manapun, tapi aku tidak sebodoh itu untuk sembarangan berkencan dengan mereka. Yaa! Apakah mereka tau, aku bahkan telah melamar gadisku dengan salah satu cincin berlian limited edition produksi mereka, walaupun aku sanggup memberikannya Tiffany&Co. Aku bahkan se'loyal ini sebelum benar-benar menjadi brand ambassador mereka. Ini membuatku kecewa.

Aku menatap langit-langit kamar yang nampak gelap. Sudah berapa lama mataku terpaku pada satu titik diatas sana? Pikiranku semakin melayang seperti terhempas ke galaksi lain. Satu masalah berganti masalah lain. Biasanya aku akan cuek dan melimpahkan semuanya pada manajementku. Tapi kali ini masalahnya bukan hanya tentang aku, manajementku atau Bigbang. Kali ini ada seseorang yang ingin aku lindungi lebih dari apapun. Park Yeosin. Dia membuatku ingin menjadi lelaki yang lebih baik dari diriku di masa lalu.

"Hah.. Sebaiknya aku tidur sekarang"

Gumamku pelan memecah keheningan malam. Sengaja. Aku ingin mendengar nada suaraku sendiri, meyakinkan diri bahwa aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja. Tapi saat otakku kembali melemparku ke ingatan beberapa jam yang lalu saat CEO Park memanggilku untuk berbicara berdua, aku mulai ragu apakah aku baik-baik saja.

"Sudah berapa lama kalian berkencan?"
"Apa yang kau inginkan dari putriku? Kau tau kan dia sudah seperti anak kandungku sendiri?"
"Apa yang kau harapkan dari hubungan ini?"
"Yeosin memang bukan artis perusahaan kami, tapi itu bukan berarti masalahnya akan berbeda"
"Ku lihat dia juga ingin bersamamu. Apapun alasannya aku hanya ingin dia bahagia"
"Harusnya kau jaga dirimu baik-baik sebelum menjaga putriku"
"Kau yakin akan bisa membahagiakannya?"
"Baiklah, aku akan menghubungi YG sekarang"

Kata-kata CEO JYP berputar-putar dikepalaku, dan besok aku harus berhadapan dengan YG appa mengenai kontrak ku dan juga hubungan ku dengan Yeosin. Baiklah jika misalnya dengan terpaksa aku harus melepaskan kontrak itu. Tapi jika aku harus melepaskan Yeosin, seperti Jiyong hyung dulu melepaskan Sunye noona, aku rasa aku tidak akan sanggup. Jiwaku sudah terkait pada tunanganku ini. Gadis yang kini terlelap di sisiku. Katakan padaku, bagaimana bisa aku hidup tanpanya?

Yeosin tertidur pulas memunggungiku, meringkuk seperti bayi yang masih bersemayam dalam kandungan ibunya. Syukurlah akhirnya dia bisa tidur setelah berbagai tekanan yang kami alami hari ini. Aku masih belum bisa melupakan reaksi wajahnya ketika CEO Park berkata bahwa ia kecewa pada keponakannya ini. Menyakitkan melihatnya diperlakukan seperti itu di depanku, lebih menyakitkan karena aku tidak bisa membelanya. Yeosin sangat menyayangi Paman dan Bibinya, juga gadis kecil lucu bernama Xinyi. Jika itu orang asing, aku sudah mengeluarkan lidah berbisaku. Ya, bukan hanya Daesung dan TOP hyung, aku juga punya lidah berbisa. Tapi aku tetaplah aku, aku adalah Bigbang maknae. Aku tidak bisa sesuka hatiku menunjukkan sikap arogansi walaupun saat dibawah tekanan emosi.

Boy of My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang