Iqro ^^
Suara ketukan pintu tengah malam membuat Keyla terbangun dari tidurnya. Dengan malas ia melangkah keluar kamarnya menuju pintu depan untuk membuka kan pintunya.
"Lama banget sih bukanya!" bentak laki-laki itu, dengan nafas yang 'berbau alkohol'.
Sambil merangkul mesra wanita dempul, dengan pakaian kurang bahan disebelahnya. Berjalan sempoyongan masuk kedalam kamarnya dan membanting pintunya.
Keyla mendengus kesal melihatnya, matanya berair lagi!
Keyla buru-buru menutup pintu depan dan berlari masuk kekamarnya. Ia menghempas kasar tubuhnya ke atas kasur. Air matanya mengalir semakin banyak membasahi pipinya, gadis itu menghapus air matanya dengan kasar.
Lagi-lagi seperti ini, kenapa ia harus menangis? Padahal hampir setiap malam ia melihat pemandangan seperti itu.
"Arrgh" Erangnya kesal "Kenapa ini gamau berhenti!" Dengusnya kembali mengusap air mata yang mengalir dipipinya dengan kasar.
"Bukannya udah biasa papa kayak gitu?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Bego banget! Bahkan mama gak peduli! Kenapa gue harus nangis?" Gumamnya terisak sambil berusaha menggapai gulingnya dan memeluknya erat, kemudian terlelap dalam tangisannya.
***
'Drrt drrt' Getar handphone Keyla menggema dikamarnya.
'Drt drt' lagi-lagi bergetar.
"Ahelah siapa sih!" Bentaknya kesal, sambil berusaha menggapai-gapai handphone nya yang berada diatas nakasnya.
"Telfon hm.." Gumam Keyla tak jelas dan menggeser tombol answer di handphone nya.
"Keylaaaa OMG kenapaa lama banget sih ngangkatnya!" Seru gadis dengan suara cempreng.
"Aduh teriak-teriak aja sih lo pagi-pagi!" Bentak Keyla dengan suara rendah dan serak karena baru bangun tidur.
"Yailah jam segini baru bangun" Ujar gadis cempreng itu dari balik telepon.
"Iya, iya kenapa nelpon pagi-pagi?" Tanya Keyla, sambil berusaha bangun dari kasurnya mengambil posisi duduk.
"Keyla tebak gue lagi dimana?!" Pekik gadis itu lagi.
Keyla menyerngit, menjauhkan telinganya dari handphone nya.
"Apa? Lo mau mamerin lagi, kalo lo lagi di menara eiffel?" Tanya Keyla jengkel "Gue udah sering bilang kan,Yaiyalah lo sering ke eiffel orang lu tinggal di PARIS!" Ucap Keyla dengan penekanan di kata Paris.
"Bukan Keyla, gue lagi di indonesia tau." Jawab gadis diseberang telpon itu.
"Hah! Demi apa lo?" Sahut Keyla setengah berteriak.
"Serius Keyla gue gaboong, papa gue pindah tugas ke indo lagi." Terang gadis itu
"Yaampun kita harus ketemuan hari ini Han! Gue kangen banget sama lo tau gak." Ujar Keyla dengan senyum bahagia, yang ia juga tau si penelfon tak akan bisa melihatnya. Entahlah, rasanya bibir Keyla tak bisa berhenti tersenyum setelah mendengar kabar dari sahabatnya sejak kecil yang sudah lama sekali ia tidak pernah bertemu.
"Tenang aja, nanti lo kerumah gue aja. Rumah gue masih yang dulu kok." Ujar gadis itu kalem.
"Oke, oke!" Seru Keyla "Gue mandi dulu deh." Timpal Keyla lagi sambil beranjak turun dari kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Keyla
Teen Fiction"Galih, lo mau jadi pacar gue gak?" Tanya cewek gendut itu tiba-tiba. "Lu kurus dulu baru gue bisa jadi pacar lo." Ujar cowok itu kalem. 'Andai kurus secepat dan segampang di FTV'