"Dan gue rasa, gue cinta sama lo Keyla."
Pernyataan itu membuat kaki Keyla mendadak berubah menjadi jelly, lemas tak beradaya tanpa tulang. Dia hampir saja terjatuh jika Galih tidak menahannnya.
"Lo bercanda." Ucap Keyla sambil berusaha berdiri sendiri.
"Gue ga bercanda." Dari nada suaranya Galih memang sama sekali tidak terlihat seperti orang yang sedang bercanda, tapi ini semua masih sulit untuk dia percaya.
"Mana mungkin cinta bisa tumbuh secepat itu, lo pasti ga bisa bedain mana yang namanya cinta dan mana yang namanya kasihan." Keyla masih berusaha menangkis perkataan Galih, setengah dari dirinya senang, namun setengahnya lagi tidak dapat mempercayai hal-hal yang di luar nalar.
Tanpa di sangka Galih menarik Keyla dan membuat Keyla secara tidak langsung mendengar degupan jantung yang berasal dari Galih. Tempo yang tidak beraturan persis seperti dirinya.
"Gal." Panggil Keyla saat beberapa detik terlewat tapi Galih belum melepaskan pelukannya.
Galih melepaskan pelukannya namun kedua tangannya masih ada di pundak Keyla, laki-laki itu menatap Keyla teduh. Tak lama dia mengulaskan sebuah senyuman yang cukup membuat jantung Keyla lompat keluar.
"Hey Keyla! Lo mau jadi pacar gue?"
Keyla bingung harus menjawab apa, namun dia menganggukkan kepalanya pelan, menandakan dia tidak menolak tawaran itu.
***
Sejujurnya, menjadi pacar Galih tidaklah mudah. Ah, tidak. Lebih tepatnya sulit. Apalagi akibat dia yang terlalu senang membuatnya makan berlebihan dan berat badannya naik dengan drastis. Ini benar sebuah tragedi yang mengenaskan.
Perlu kalian ingat kalau Galih adalah salah satu most wanted, kalian pasti bisa membayangkan betapa kecewanya para fans Galih saat tau Galih tengah berpacaran. Dan lebih parahnya, disaat mereka berpacaran berat badan Keyla malah naik terlalu banyak. Itu sungguh mengesalkan, karena sekarang tak jarang Keyla mendengar orang ada yang berkata seperti sekarang ini.
"Kok Galih bisa sih pacaran sama yang gemblung kayak gitu?"
"Iya ya, ternyata bener, cowok ganteng seleranya aneh."
Keyla bukan orang sabar, tapi dia juga bukan orang yang suka mencari keributan. Jadi dengan berat hati Keyla harus mengabaikan ucapan orang-orang sirik itu karena tidak mau terjadi perang dunia ke IV. Karena ketika perempuan sudah bertengkar, itu lebih mengerikan dari demo seribu masa.
"Kenapa sih Key? Kok bete banget kayaknya daritadi?" Galih memandang perempuan di depannya. Mukanya terlihat bete, namun nafsu makannya masih tetap jaya.
"Susah nih mau nurunin berat badan." Perempuan itu berkata sambil memasukkan tiga potong kentang goreng ke dalam mulutnya.
"Kayak gini aja juga udah cantik kok. Yang penting lo jaga kesehatan aja." Perkataan Galih malah membuat Keyla semakin kesal. Seingat Keyla dulu syarat Keyla untuk menjadi pacar Galih adalah kurus.
"Boong banget. Dulu perasaan syarat buat gue jadi pacar lo kurus deh." Keyla kini memasukkan sesuap burgerke dalam mulutnya. Untung Keyla makannya bersih, jadi walaupun makannya banyak, namun tidak membuat orang yang melihatnya kehilangan nafsu makan.
"Kan itu dulu, waktu ga ada yang jagain lo. Sekarang ada gue yang jagain lo, jadi mau lo kurus apa enggak gue bisa tenang. Lo bisa kasih tau gue siapa yang suka gibahin lo. Biar gue samperin tuh orang." Ada sedikit nada bercanda di akhir, namun Galih benar-benar jujur dengan perkataannya.
Dulu di cemas, jika Keyla masih gendut, mungkin dia akan di bully, walau gadis itu tidak lemah, tetap saja tiu membuat Galih khawatir. Tapi kalau sekarang, Galih selalu berada di sampingnya, jadi dia akan selalu menjaga gadis itu.
"Ngomong-ngomong, kemaren si Hilda nanyain nomor lo, emang ada apaan? Numben banget tuh anak ngajak ngomong orang lain." Keyla memang sangat penasaran ketika teman sekelasnya yang amat pendiam dan terlihat ansos itu mengajak omong dirinya. Ah, bukan. Maksudnya bertanya nomor Galih.
"Oh, gue ga sengaja ketemu dia di kantin sih. Trus gue ajak ngomong dia, abisan dia keliatan sendirian mulu." Entah kenapa Keyla sedikit terganggu dengan penjelasan itu. Dia tau sekali Galih orang baik, tapi di saat seperti ini kenapa dia merasa tidak enak ya?
***
Halo, hehe.
Maaf ya cuman dikit, padahal hiatus lama T.T
Semoga pada menerima maaf saya ya :'v
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Keyla
Teen Fiction"Galih, lo mau jadi pacar gue gak?" Tanya cewek gendut itu tiba-tiba. "Lu kurus dulu baru gue bisa jadi pacar lo." Ujar cowok itu kalem. 'Andai kurus secepat dan segampang di FTV'