Musuh Sebenarnya

7.2K 475 12
                                        

Halaman SMK Novellus masih terlihat sepi. Maklum saja, jam baru menunjukkan pukul 06.15.

Mark berjalan menghampiri Flora yang baru saja sampai ke sekolah, "Flora, bisa kita bicara berdua saja? Ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu."

"Ya sudah, kita bicara di depan perpustakaan saja."

Setelah mendengar kejadian pada hari sebelumnya, Mark memutuskan untuk mempercepat rencananya. Ternyata kesembilan werewolf yang dihukum pada malam harinya jadi terlambat masuk sekolah karena terlalu lelah.

"Kau bisa mengatakannya sekarang, Mark?"

"Begini Flora, kemarin subuh aku bertemu dengan orang yang mengaku sebagai pacarmu. Namanya Alex," Pernyataan Mark itu sontak membuat Flora terbelalak kaget.

"Alex datang ke desa ini?"

"Iya, dia bilang ingin menjemputmu dari desa ini. Tapi waktu mau menghubungimu ponselnya malah dicuri orang. Kemarin Alex menunggumu di halaman belakang sekolah dari siang sampai malam," Siswa berkaca mata itu menjelaskan.

Siswi pindahan itu menatap temannya seakan tidak percaya, "Tapi waktu kemarin aku menelpon Alex, ada seorang wanita yang mengaku sebagai pacar Alex. Wanita itu menyuruhku untuk berhenti mengganggu pacarnya."

Mark mengangkat kedua bahunya, "Aku bertemu dengan Alex jam 4 pagi dan saat itu hp nya sudah hilang. Aku tidak tahu, mungkin yang mengangkat telponmu itu pencuri yang iseng."

"Apa Alex masih berada di desa ini?" Mark menjawab pertanyaan Flora dengan anggukkan kecil.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jam yang berada di ruangan baru menunjukkan pukul 7 pagi, tapi Kyle sudah terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Selain sebagai seorang Alpha kawanan Lupin, pria itu juga merupakan pemilik perusahaan yang berpusat di Jakarta. Sebuah perusahaan berskala multi nasional yang dijalankan oleh orang kepercayaan keluarga Arctus. Meskipun demikian bukan berarti Kyle tidak memiliki tanggung jawab. Dengan koneksi internet yang dipasang di rumahnya, dia mengawasi perusahaan keluarganya.

Di ruang kerja yang berukuran 8x10 meter itu, Kyle melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pemilik perusahaan. Setiap hari Alpha kawanan lupin itu menerima laporan keuangan, laporan transaksi dan laporan penting lainnya. Pria berusia dua puluh tujuh tahun itu menjalankan perusahaannya dari balik layar.

Suara ponsel menghentikan Kyle dari aktivitasnya. Dia pun segera menerima panggilan masuk itu, "Selamat pagi, Elina."

'Maafkan saya Allpha, tapi ini darurat.' Suara Elina terdengar panik.

"Ada apa?"

'Flora menghilang,'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke arah perbatasn desa Lupin. Alex yang memegang kemudi sementara Flora duduk di sampingnya.

Flora terlihat gelisah, "Alex, kau mau membawaku ke mana? Aku harus sekolah."

"Tapi kau sendiri yang bilang ingin pergi denganku," Jawab Alex dengan pandangan yang terfokus ke jalan di depan mereka.

"Kan aku sudah bilang maaf. Aku tidak bisa meninggalkan keluargaku. Aku sudah salah karena menentang keinnginan kedua orang tuaku. Aku tidak ingin menyakiti perasaanmu, tapi hubungan kita harus berakhir sampai di sini."

"Ya, tapi setidaknya izinkan aku menghabiskan sedikit waktu denganmu untuk yang terakhir. Demi mengenang masa lalu kita," Flora hanya terdiam mendengar perkataan Alex.

Lupin (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang