Kyle mengerutkan dahi ketika melihat sosok yang telah mengganggu momen romantisnya. Entah sejak kapan, Shea dan seorang siswi SMK berkacamata berada di ruang tamu. Pemuda itu hanya tersenyum sambil menggaruk bagian belakang kepalanya, gugup. Sementara sang gadis terlihat bingung dan ketakutan.
Alpha kawanan Lupin menatap mereka tajam, "Ku harap kau mempunyai alasan yang bagus untuk menggangguku, Shea."
Pemuda yang diajak bicara hanya tersenyum simpul, "Aku sudah menemukan mateku."
Beta kawanan Lupin itu melirik ke arah siswi yang datang bersamanya, "Kau sudah kenal sepupuku kan? Pria yang disebelahnya adalah Kyle Arctus."
"Sabrina?" Flora memastikan.
Shea menganggukkan kepalanya, "Aku belum menjelaskan semua. Tapi dia sudah melihat werewolf."
Calon Luna kawanan Lupin menghampiri teman sekolahnya dan mengajaknya duduk di sofa, "Ceritakan apa yang kau tahu."
"Aku tahu sepupumu bisa berubah menjadi serigala berukuran besar," Kyle terkekeh mendengar perkataan Sabrina.
Flora menarik nafas dalam dan mulai menjelaskan, "Sepupuku adalah manusia serigala atau istilah kerennya werewolf. Dia menjadi seperti itu karena faktor keturunan."
Sabrina menatap temannya kaget, "Apa kau juga manusia serigala?"
"Tidak. Garis keturunan serigalaku berasal dari pihak ibu. Flora merupakan keluaga dari pihak ayahku. Dia manusia biasa sama sepertimu," Shea menjelaskan.
"Siapa saja yang mengetahui ini?" Tanya siswi berkacamata itu.
"Para manusia serigala di desa ini, lalu mate dan keluarga manusia mereka. Setidaknya itulah yang ku tahu," Jawab Flora.
"Maksudmu para penduduk asli di desa ini adalah werewolf?" Sabrina memastikan.
"Tidak seluruhnya. Seperempat dari populasi desa ini adalah manusia serigala. Sedangkan untuk SMK Novellus, sepertiga siswanya adalah manusia serigala. Kami hidup berkelompok yang disebut kawanan," Kata Kyle sambil melingkarkan tangannya di pinggang Flora.
"Para werewolf bisa berubah menjadi serigala kapan pun diinginkan. Mereka hidup berkelompok dalam sebuah wilayah teritori. Pimpinan kawanan disebut Alpha, itu Kyle. Lalu perigkat kedua disebut Beta, sepupuku Shea. Berikutnya ada para petarung kawanan menyusul kemudian para Omega. Mate dalam dunia werewolf itu seperti soulmate. Seorang manusia serigala dapat langsung mengenali matenya sejak pertama bertemu. Dan kau adalah matenya Shea," Flora begitu sibuk bercerita hingga tidak menyadari pergerakkan Alpha kawanan Lupin yang sudah begitu dekat dengan tubuhnya.
Kyle menempelkan hidungnya di bagian belakang kepala Flora. Dia menghirup nafas dalam-dalam seolah menikmati aroma tubuh matenya.
"Biar kutebak, kalian berdua adalah mate kan?" Pertanyaan Sabrina kali ini lenih terdengar seperti pernyataan.
"Dari mana kau tahu?" Seketika itu juga Flora menyadari posisi tubuh Kyle yang begitu dekat dengan dirinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Regulus memasuki sebuah ruang kantor yang cukup mewah. Lantainya terbuat dari marmer berwarna hitam, sementara dindingnya berwarna putih. Di salah satu sudut ruangan terdapat sebuah TV plasma, sofa dan meja kaca. Di tengah ruangan terdapat sebuah meja kerja yang terbuat dari kayu. Di salah satu sisi terdapat sebuah kursi dengan sandaran tinggi yang sedang membelakangi meja. Di sisi lainnya terdapat dua kusi kerja yang dapat diputar.
Kursi dengan sandaran tinggi itu berputar dan memperlihatkan seorang pria yang memakai setelan kerja berwarna hitam. Pria itu berambut pirang dengan mata berwarna abu-abu. Ekspresi wajahnya yang dingin tidak mengurangi ketampanannya.
Pria itu menatap Regulus dingin, "Kau telah gagal."
"Maafkan saya, Alpha." Pria berambut gondrong itu ketakutan.
Pria yang disebut Alpha itu memukul meja, "Kau yang bilang sendiri, kalau kau akan membawakan calon Luna kawanan Lupin padaku."
"Mereka menjaga gadis itu dengan ketat. Bahkan orang dalamku tidak bisa berkutik," Regulus menjelaskan.
"Aku tidak akan mentolerir kasalahanmu. Mulai saat ini aku mengusirmu Regulus Fenrir dari kawanan Riddle."
Dua orang pria berbadan besar meneroboos masuk dan menyeret Regulus keluar. Beberapa saat kemudian masuklah seorang wanita muda. Dia memiliki rambut hitam panjang yang mencapai bagian tengah punggungnya.
Alpha kawanan Riddle beranjak dari tempat duduknya, "Trish, apa yang kau lakukan di sini?"
"Memastikan kau memenuhi janjimu," Jawab Trish datar.
"Tanpa kau ingatkan pun pasti kulakukan. Kyle Arctus akan membayar perbuatannya karena membunuh mateku."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Shea masih terkekeh melihat interaksi antara Alpha dan matenya. Lengan kirinya melingkar di pinggang matenya, posesif. Sabrina hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Dasar mesum," Kata Flora sambil memukul lengan bagian atas Kyle.
"Bukan salahku kalau kau begitu menggemaskan," Sulung keluarga Arctus menjawab.
Terdengar pintu terbuka dan Vaughn masuk ke ruang tamu dengan wajah masam.
"Di mana toleransi kalian untuk jomblo sepertiku. Kalau mau pacaran di kamar saja," Katanya sambil mengambil setoples cemilan dan duduk di antara Kyle dan Flora.
"Kau ingin cari masalah ya?" Kyle mendadak sewot.
"Siapa suruh pacaran di ruang tamu. Memangnya tidak ada tempat lain lagi?" Katanya sambil memakan cemilan dari toples yang dibawanya.
Alpha kawanan Lupin mengambil cemilan yang dipegang adiknya dan menaruhnya kembali di atas meja, "Vaughn, aku akan menghukummu kalau kau tidak pindah sekarang juga."
"Hei, kau tidak boleh menggunakan kekuasaanmu seenaknya begitu. Apalagi pada adikmu sendiri," Flora ikut berkomentar.
"Aku kan hanya ingin berada dekat denganmu," Kyle membela diri.
Alpha kawanan lupin memberikan isyarat sambil menunjuk ke arah Shea yang sedang memeluk Sabrina di sofa lain, "Itu kita, sayang."
"Kyle, kau tahu kan kalau aku bisa membaca pikiranmu? Jadi, berhentilah memikirkan Flora seperti itu."
Perkataan Vaughn membuat Flora terbelalak, "Kau bisa membaca pikiran?"
"Hanya dalam radius tertentu," Bungsu keluarga Arctus menjawab dengan ringan seolah itu bukan hal yang serius.
'Ya ampun. Jangan-jangan dia juga tahu apa yang kupikirkan tentang Kyle Jum'at kemarin.' Rutuk Flora dalam hati.
"Ya, aku hampir kehilangan selera makanku karena kau memikirkan kakakku seperti itu di jam makan siang." Vaughn menjawab pikiran temannya.
Kyle menaikkan sebelah alisnya, "Dan apa yang dipikirkan mateku?"
"Sepertinya kalian tidak boleh ditinggal berdua saja," Celetuk Shea.
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Maaf, chapter ini jadinya lebih pendek. Soalnya ada yang komen kalau chapternya gak kebuka dan tulisannya gak keliatan. Aku coba buka ulang chapter sebelumnya. Ternyata untuk chapter yang panjang loadingnya lama dan kadang bagian akhir chapter gak bisa keliatan. Tapi aku akan berusaha update segera. So please,
Vote
Comment
Share

KAMU SEDANG MEMBACA
Lupin (completed)
WerewolfDesa Lupin terletak di pinggir hutan. Sepintas desa itu terlihat seperti desa biasa, namun sebenarnya para penduduknya menyimpan rapat sebuah rahasia. Flora seorang gadis beusia 17 tahun harus melanjutkan pendidikkannya di desa Lupin. Alasannya, ked...