#6

4K 141 5
                                    

“Ini bukan mimpi...jadi buka mata mu lebar-lebar!” kata Jin Ho mengagetkan Chae Ryeong yang berjalan dibelakangnya.

“Aku tidak...” Chae Ryeong membelalakkan matanya tak habis pikir bagaimana bisa Jin Ho mengetahui apa yang sedang ia pikirkan.

“Semua tertulis di wajah mu.” Jin Ho menunjuk ke wajahnya. Chae Ryeong memajukan bibirnya tak mempercayai ucapan Jin Ho barusan. Jin Ho tergelak pelan. “Kakek.” sapa Jin Ho begitu pintu yang berada dihadapannya terbuka lebar. Dari balik punggung Jin Ho, Chae Ryeong bisa melihat seorang pria tua sedang terbaring diatas ranjang. Ia terlilhat sangat sehat dan kuat, tak tampak akan mati dalam tiga atau lima tahun mendatang.

“Kau sudah datang.” kata kakek sambil berusaha bangkit dari baringnya. Jin Ho lantas membantu kakeknya duduk. Ia menyanggakan bantal di punggung kakeknya itu. “Apa kau putri Gi Hwan?” kata kakek melambaikan tangannya meminta agar Chae Ryeong mendekat.

“Annyonghaseyo.”  Che Ryeong membungkukkan tubuhnya memberi hormat dan berjalan mendekati kakek Jin Ho. “Eun Chae Ryeong imnida. Kakek apa kabar?” Chae Ryeong menyapa kakek yang tersenyum kearahnya.

“Aku baik. Aku baik.” Ia kembali tersenyum. Kali ini ia menatap Jin Ho cucunya dengan tatapan tak percaya.

“Chae Ryeong-ssi bersedia menikah dengan ku.” Jin Ho melempar pandangan kearah Chae Ryeong yang sedang  menahan nafasnya. Ia tersenyum singkat melihat itu.

“Benarkah? Benar kau bersedia menikah dengan cucu ku, Jin Ho?” kakek menatap dalam-dalam ke arah Chae Ryeong. 

“Hmm...” Chae Ryeong mengangguk tak yakin.

“Bagus. Terimakasih karena kau mau menikah dengan cucu ku ini ...” kakek kini bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Chae Ryeong. Jin Ho menatap kakeknya, 'Terimakasih karena mau menikah dengannya!!? What the hell...”

“Tapi kek...” kakek menghentikan langkahnya yang hendak mendekat, “bisa aku meminta sesuatu pada mu?” kata Chae Ryeong menundukkan kepalanya sejenak, berpikir keras.

“Katakan...” baik kakek dan Jin Ho memandang kearah Chae Ryeong.

“Bisakah kau menolong ayah ku? Bisakah kau  mengeluarkannya dari kantor polisi?” Chae Ryeong menahan nafasnya. Kakek hanya mengangguk dan lantas memeluknya erat.

---

“Aku tak menyangka kau memiliki keberanian untuk bernegosiasi dengan kakek ku.” kata Jin Ho saat mereka sedang menunggu kedatangan ayah Chae Ryeong, tuan Gi Hwan. Jin Ho menatap Chae Ryeong yang terlihat sudah tak sabaran menyambut kedatangan ayahnya dan tak menghiraukan keberadaannya itu.

Ketika ia mendapatkan foto Chae Ryeong dari kakeknya, tak diragukan lagi ia adalah tipenya. Gadis cantik dengan bentuk tubuh proposional dan memiliki kaki yang seksi. Setidaknya ia harus berterimakasih kepada tuan Gi Hwan yang memiliki putri yang cantik. Seandainya saja tuan Gi Hwan tak memiliki seorang pun putri...tentu pernikahann ini tak kan pernah terjadi.

Eun Chae Ryeong, usianya hanya lebih muda satu tahun darinya. Baru beberapa bulan yang lalu ia kembali dari Amerika setelah studinya selesai. Ia adalah putri pertama dari dua bersaudara yang sepertinya adiknya itu telah ia temui di RS saat ibu mereka dirawat. Ia tipikal anak manja dan tak bisa hidup keras. Buktinya ia memilih untuk menganggur dan hanya hang-out bersama teman-temannya dari pada harus menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan ayahnya. Ia bisa menghabiskan banyak uang hanya untuk sekali belanja semua barang bermerek. Meski begitu, ia begitu mencintai keluarganya, terutama ayahnya. Jin Ho kini terang-terangan menatap Chae Ryeong yang melirih kearahnya, risih. Wanita seperti apa dia...?

I Choose To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang