#27

6K 166 13
                                    

“Heiz…mengapa susah sekali membuka kancing baju mu…” Chae Ryeong mengerjapkan matanya, mencoba memfokuskan pada kancing kedua pada kemeja Jin Ho. Jin Ho menahan tawanya.

“Chae Ryeong-ah_” Jin Ho masih menahan tangan Chae Ryeong di dadanya.

“Jin Ho-ssi…aku…” Chae Ryeong menggantungkan ucapannya, memainkan bibirnya membuat Jin Ho tak sanggup menahan dirinya. Tangannya terlepas dan menangkup wajah Chae Ryeong, kembali mendaratkan ciumannya. Sekilas ia melihat senyum kecil menggambang di bibir Chae Ryeong.

Aku pasti sudah mabuk. Hanya merasakan manis champagne di bibir Chae Ryeong bisa membuat ku mabuk begini. Lalu dia…apa kah dia? Jin Ho tersenyum mendapati Chae Ryeong berhasil membuka seluruh kancing kemejanya dan melepaskannya jatuh ke lantai.

Chae Ryeong bergerak mundur mengikuti langkah Jin Ho yang terus bergerak  maju. Membuatnya terjebak hingga terduduk di pingiran tempat tidur. Jin Ho melepas ciumannya. Jin Ho dan Chae Ryeong sama-sama mengatur nafas. Dada mereka naik turun. Kening Jin Ho menempel pada kening Chae Ryeong, sementara kedua tangannya berada di samping tubuh Chae Ryeong.

Mata Chae Ryeong menelusuri wajah Jin Ho. Ia tak benar-benar mabuk. Ia hanya setengah mabuk, dan orang setengah mabuk biasanya memiliki lebih keberanian dibandingkan orang yang mabuk karena biasanya orang yang benar-benar mabuk akan langsung tak sadarkan diri.

Chae Ryeong memajukan wajahnya. Mengecup bibir Jin Ho sekilas. “Jin Ho-ssi…apakah kita boleh melakukannya?” Chae Ryeong menatap mata Jin Ho dengan wajah memerah sambil merasakan debaran jantungnya saat ia menyakan hal itu. Mereka memang pernah tidur bersama saat insiden gaun tidur itu, tapi tak ada yang terjadi. Dan kini, dengan sangat berani ia malah menayakan hal itu lebih dulu. Bit*hy kau Chae Ryeong-ah. Teriak Chae Ryeong dalam hati, memaki dirinya sediri yang tampak seperti wanita murahan.

Jin Ho membalas kecupan Chae Ryeong. Merasakan panas yang mulai menjalar dengan cepat ke seluruh syaraf tubuhnya. “Chae Ryeong-ah…apa kau bersungguh-sungguh? Aku tak ingin memaksa mu. Aku ingin melakukannya karena cinta. Karena aku mencintai mu dan aku ingin kau mencintai ku juga.”

“Aku juga mencintai mu. Kau sudah tahu itu.” Chae Ryeong melingkarkan tangannya lagi. Menariknya hingga wajah Jin Ho mendekat. Jin Ho menatap jauh kedalam manik-manik mata Chae Ryeong dan tak ada keraguan disana. Chae Ryeong jatuh diatas tempat tidur, membiarkan Jin Ho menciumi dan mencumbunya. Chae Ryeong mendesah pelan, tubuhnya menegang saat Jin Ho meraih ritsleting gaunnya dan menariknya turun. “Jangan berhenti.” Suara lirih Chae Ryeong begitu mendapati jemari tangan Jin Ho yang langsung berhenti karena mendapati tubuhnya yang menegang. Ia tahu Jin Ho menghormati apa pun keputusannya, termasuk jika ia memang belum siap. Tapi ia telah siap. Chae Ryeong telah siap jiwa dan raga.

Jin Ho mengangkat tubuh Chae Ryeong setelah berhasil meloloskan seluruh pakaian yang menempel pada tubuh istrinya itu dan juga dirinya. “Aku akan berhati-hati. Aku takkan menyakiti mu, Chae Ryeong-ah.” Suara parau Jin Ho menatap wajah Chae Ryeong yang hanya mengangguk pelan, menggeliat pasrah. Jin Ho menyapukan bibirnya lembut, lalu cepat dan kasar, semakin kuat dan dalam. Kemudian menekan tubuhnya pada tubuh Chae Ryeong, dan tubuh mereka bertautan dengan sempurna.

---

Chae Ryeong menggeliat, merasakan lelah sekujur tubuhnya. Ini bau tubuh Jin Ho. Chae Ryeong tersenyum. Aku pasti sedang bermimpi. Bagaimana mungkin Jin Ho berada di Paris sekarang ini. “Tak mungkin.” Kata Chae Ryeong lirih tersenyum. PARIS!! Chae Ryeong membuka matanya dan mendapati Jin Ho masih tertidur disebelahnya.

Chae Ryeong membulatkan matanya melihat bagaimana selimut putih yang menutupi tubuh Jin Ho itu meluncur turun hingga ke pinggulnya begitu ia langsung terduduk diatas tempat tidur. Dengan cepat, Chae Ryeong menarik selimut yang terjatuh ke pahanya dan langsung menutupi bagian atas tubuhnya yang polos tanpa busana. Semalam kami…Tidak…semalam aku yang memulainya dulu. Chae Ryeong menggigit bibirnya. Bayangannya menggoda Jin Ho dan bagaimana ia membalas setiap cumbuan Jin Ho semalam langsung terlintas di kepalanya. Bagaimana ini? Chae Ryeong mengedarkan pandangannya dan berniat meraih gaunnya yang tergeletak di lantai di pojokan tempat tidur.

I Choose To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang