#9

3.8K 140 5
                                    

Chae Ryeong menarik selimutnya. ”Appa~ aku masih mengantuk.” Chae Ryeong menepis tangan yang berusaha menarik selimutnya turun. “Appaaa~” dengan malas ia bangkit dari baringnya saat tangan itu tak juga menghentikan usahanya menarik keluar selimut dari tubuhnya. Chae Ryeong membuka matanya perlahan, dan langsung terbelalak kaget saat mendapatkan sosok Jin Ho berdiri tegak di sisi tempat tidur dan bukannya ayahnya. “Jin Ho-ssi?? Wae...? Ah~” Chae Ryeong menunduk membuang nafas frustasi kembali teringat bahwa mereka telah menikah dan saat ini ia tak berada di rumahnya sendiri melainkan apartemen milik Jin Ho.

“Ck ck ck...” Jin Ho melihat kearah jam tangannya dan dengan santai melenggang keluar dari dalam kamar tanpa mengatakan sepatah kata apa pun. 

Dengan malas Chae Ryeong bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. “Ya Tuhan...apa yang terjadi dengan hidup ku.” Gumamnya sambil melihat bayangan nya di depan cermin wastafel.  Masih dengan malas ia melangkah keluar dari dalam kamar mandi dan langsung melangkahkan kaki menuju ke dapur dimana ia menemukan Jin Ho sedang duduk asyik membaca koran. “Apa kau akan pergi keluar?” tanya Chae Ryeong begitu menemukan Jin Ho sudah tampil rapi sepagi itu. Ia tak langsung menjawab pertanyaan Chae Ryeong hanya asyik duduk di dapur menghadapi sarapan paginya, segelas susu dan roti selai. Chae Ryeong mencibir kearah Jin Ho yang tak memperdulikannya.

“Ani. Wae?” jawab Jin Ho akhirnya dengan sekilas melirik kearah Chae Ryeong yang membuka kulkas dan mengeluarkan botol kertas berisi jus jeruk. Ia kembali melanjutkan bacaan korannya.

Chae Ryeong hanya mengangkat bahu sambil meneguk jus jeruknya. Tanpa sungkan ia menyambar lembaran roti dihadapannya dan mengoleskan selai blueberry. “Hmm...” Chae Ryeong tak memperdulikan tatapan Jin Ho ke arahnya yang menggigit rotinya dalam potongan besar. “Jadi hari ini kau tak kerja?” sambil mengunyah, Chae Ryeong mengajukan pertanyaannya.

“Haah...” Jin Ho menaikkan ujung kiri bibirnya menyaksikan bagaimana Chae Ryeong menyantap habis sarapan paginya. “Hm...aku mengambil libur 1 hari setelah hari pernikahan kita.” Jin Ho meneguk minumannya kembali mengalihkan pandangannya ke lembaran kertas koran di tangannya.

“Ohya...” Chae Ryeong menghentakkan kedua telapak tangannya ke meja begitu mengingat sesuatu. “Semalam...ehm...” Chae Ryeong berdehem gugup, “tidak_terjadi_sesuatu_kan? Tentu saja tak terjadi apa pun.” kata Chae Ryeong sambil tertawa kecil menjawab pertanyaannya sendiri. Benar...tak terjadi apa pun. Aku pasti bisa merasakan bila ada hal bodoh yang pria jahat ini lakukan kepadaku.

“Apa yang sebenarnya ingin kau katakan, Chae Ryeong-ssi...” Jin Ho menatap geli kearah Chae Ryeong yang tampak kesulitan untuk mengutarakan maksudnya. Jangan bilang kau ingin membahas dimana nanti malam kau akan tidur, ck.

“Semalam kita sudah sepakat akan membicarakan hal ini. Jadi nanti malam...”

“Ya...nuna.” Ucapan Chae Ryeong terputus begitu ponsel milik Jin Ho berdering dan melihat Jin Ho langsung bergegas menjauh untuk menjawab telpopnnya.

Nuna? Yoo Ri nuna? Chae Ryeong menatap Jin Ho yang kini tampak asyik dengan pembicaraannya di telpon. Siapa sih Yoo Ri nuna itu? Aku tak yakin dia hanya teman akrabnya saja. Tidak mungkin ia bisa begitu bahagiannya menerima sebuah telpon sepagi ini. “Ah...aku harus pergi bekerja. Heiz...sampai lupa.” Chae Ryeong bergegas masuk ke dalam kamar mandi begitu ia ingat kalau pada hari pernikahannya ia sudah membolos dan tak mengatakan apa pun pada bosnya. “Semoga saja aku tidak langsung dipecat.” 

Chae Ryeong bergegas menyambar blazer coklat muda dan memakainya sambil berlalu setelah berhasil memasukkan kaki-kaki jenjangnya ke dalam jeans skiny yang ia pilih hari ini. Dengan buru-buru ia menyapukan tipis-tipis make-up ke wajahnya dan menggunakan lipstick merah muda. Ia membiarkan rambutnya tergerai lalu menyambar tas Vencis Bench coklat miliknya yang tergeletak di atas sofa. Sambil mengaitkan jam tangan ke pergelangan tangannya, ia keluar kamar. Ia memandang Jin Ho yang masih asyik mengobrol di telpon tanpa menyadari dirinya. “Jin Ho-ssi...” panggil Chae Ryeong pada akhirnya setelah menimbang-nimbang apakah ia perlu untuk mengatakan tentang kepergiannya.

I Choose To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang