#21

4K 147 14
                                    

Nol bonaejugo shipgido hago, jukdorok bonaegi shireul ttaedo isso. Keuronikka bonaego shipeun jjogeuro nae maeumeul kyoljong dwel ttae kkajin, baengnyon haerodo kwaenchaneul kot kathae.

Ingin melepaskan diri mu, tetapi ada juga saat aku sampai mati pun tidak ingin melepasmu. Karena itu, sampai hatiku memutuskan untuk melepaskan mu sepertinya menua bersama mu juga tidak apa-apa. (taken fr. Princess Hours)

==========================================================

“Oppa...kita lanjut minum soju ya?” kata Ae Ryeong sambil menggandeng Tae Soo keluar dari tempat karaoke. Tae Soo tersenyum dan mengangguk mengikuti langkah kaki Ae Ryeong yang menggiring mereka masuk ke dalam 'Poja Maja'- tempat minum dalam tenda-tenda sepanjang jalan.

“Sayang sakali Chae Ryeong-ah tidak bisa ikut bersama kita sekarang.” Tae Soo tersenyum kecil kearah Ae Ryeong dan melambaikan tangannya kearah pemilik tenda. “Ahjumma...kami pesan soju dan satu set samgyobsal.” pesan Tae Soo kepada wanita berusia 40 tahunan itu.

“Whooaaa...oppa! Aku pasti akan menghabiskannya.” senyum Ae Ryeong mengembang. “Haha...eonni pasti akan menyesal jika tahu kau mentraktirku begini.” Ae Ryeong tertawa senang.

“Waktu Chae Ryeong-ah mengirimi ku email tentang rencana pernikahannya, ku pikir dia hanya main-main.” Tae Soo tersenyum kecut. “Apa suaminya itu yang selama ini jadi pacarnya?” Tae Soo memandang Ae Ryeong yang tersenyum lebar begitu paket samgyobsal sampai dihadapan mereka. “Kamsahamnida ahjumma...” Tae Soo mengangguk kecil kearah ajumma yang langsung pergi meninggalkan pesanan mereka.

“Ani...Jin Ho oppa bukan pacar eonni. Mereka menikah karena perjodohan.” Ae Ryeong langsung meletakkan potongan daging keatas panggangan. Tae Soo tersenyum kecil mendengar Ae Ryeong menari air liurnya turun.

“Bagaimana dengan Jin Ho? Benarkan namanya Jin Ho?” Tae Soo tak menyentuh apa pun kecuali meneguk pelan soju dalam slokinya, menunggu dengan penuh rasa ingin tahu akan jawaban Ae Ryeong.

“Ow...ponous.” Ae Ryeong otomatis membuka mulutnya ketika potongan daging yang masuk ke dalam mulut seperti membakar lidahnya. “Ho...Jin Ho oppa. Dia...ehm, kurasa mereka saling mencintai...jika itu yang oppa maksudkan. Oppa tak makan?” Ae Ryeong menggelengkan kepalanya ke arah Tae So sambil meniup potongan daging selanjutnya. “Apa kau begitu khawatir pada eonni, oppa?” tawa kecil Ae Ryeong pecah begitu melihat wajah serius Tae Soo dan ia menggerlingkan mata menggoda nya. Sebenarnya ia merasa kalau selama ini Tae Soo menaruh hati pada kakaknya itu. Siapa yang bisa mengacuhkan pesona yang dimiliki kakaknya itu. Ia memiliki banyak sekali penggemar pria, sayang sekali kakaknya selalu bersikap dingin kepada semuanya hingga membuat mereka tak berani mengungkapkan perasaan.

“Kau ini!” Tae Soo mengayunkan sumpitnya, merebut panggangan daging yang hampir matang. “Cepat taruh daging yang baru!” Tae Soo tersenyum kecut memasukkan hasil rampasannya ke dalam mulut. Sambil mengunyah, Tae Soo tersenyum kecil teringat bagaimana dulu ia begitu menyukai Chae Ryeong. Kebersamaannya mereka selalu membuatnya bahagia dan bersumpah akan selalu melindungi gadis itu. Sayang sekali, perasaan Chae Ryeong tak sama dengan apa yang ia rasakan. Chae Ryeong hanya menganggapnya sebagai kakak. Hanya sebatas kakak laki-lakinya.

“Apa kau tak memiliki pacar, oppa? Aku bisa mengenalkan mu pada teman-teman ku.” Ae Ryeong memandang Tae Soo. Ia tak lagi menuangkan soju kedalam gelas slokinya melainkan meneguknya langsung dari botol. “Tenang...aku akan mengenalkan teman-teman artis ku kepada mu.”

“Lalu kapan kau menjadi artis, Ae Ryeong-ah?” Tae Soo tersenyum simpul melihat kelakuan Ae Ryeong yang juga menganggapnya sebagai kakak. Kakak beradik ini!! HUFT. Tae Soo menarik nafas panjang.

I Choose To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang