#30-Special!

7.2K 206 34
                                    

~o0o~

“Love isn't something you find. Love is something that finds you.” -Loretta Young- (BrainyQuote.com)

 

Lee Tae Soo tersenyum sepanjang jalan kota Bangkok, menikmati indah dan ramainya suasana malam dengan jajanan khas Negri Gajah Putih dipinggir-pinggir jalan. Diantara lalu-lalang orang-orang yang tak ia kenal dan sangat asing buatnya. Sudah sebulan ini ia tinggal di Thailand untuk memperkaya ilmu kulinernya dan tentu saja, untuk melupakan seseorang dari masa lalunya.

Tapi ia tak bisa. Sekuat apa pun ia mencoba, ia tak bisa melupakan Park Yoo Ri. Setiap kali nama itu terlintas di kepalanya, ia akan kembali mengingat wanita yang sangat ia cintai dan pernah mengisi ruang hatinya. Bahkan sejak peristiwa yang menyakitkan itu, ia tak benar-benar bisa melupakan Yoo Ri dan membencinya.

Tae Soo masuk ke sebuah warung tenda kecil yang tak begitu ramai. Kali ini bukan karena rasa ingin tahunya akan aneka makanan unik Thailand, melainkan karena ia perlu duduk sejenak untuk kembali mengingat wanita itu.

Setahun yang lalu, ia bertemu kembali dengan Yoo Ri. Bukan di Amerika tapi di Korea. Meski ia telah mendengar tentang kedatangan wanita itu jauh sebelumnya; saat ia memutuskan kembali ke Korea, tapi ia tetap tak berniat untuk menemuinya. Terlebih mendengar bagaimana wanita itu kembali mendekati pria yang mencintainya semenjak SMA, Jang Jin Ho yang ternyata telah menjadi suami Chae Ryeong.

“Aku pesan satu Cha Yen.” kata Tae Soo dalam bahasa Thai yang terbata. Ia tersenyum ramah kepada sang penjual yang mengangguk dan segera menghidangkan pesanannya. Tae Soo langsung menyesap teh khas Thailand yang berwarna orange karena bercampur dengan susu dan rerempahan.

“Apa kau membenci ku?”  pertanyaan itu kembali terngiang dibenak Tae Soo. Pertanyaan yang pernah dilontarkan oleh Yoo Ri saat tanpa sengaja mereka bertemu di Ball Room Hotel Sheraton Grande Walkerhill tempat Yoo Ri tinggal selama di Korea. “Ingin sekali aku membenci mu, tapi aku tak bisa.” jawabnya saat itu, sadar kalau  jawaban itu memang tulus keluar dari dalam hatinya. “Lupakan aku, oppa. Carilah wanita lain yang lebih pantas dari ku.”  Pinta Yoo Ri saat itu sebelum ia pergi meninggalkannya sekali lagi. “Jangan pernah kau maafkan aku. Dan semoga kita takkan pernah bertemu lagi selamanya.” Ada derai airmata yang mengikuti langkah Yoo Ri. Meski begitu ia berusaha sekuat tenaga untuk tak mengejar wanita itu.

Dan disini lah ia sekarang, kembali hidup secara nomaden hanya untuk menghidari wanita itu. Atau lebih tepatnya memenuhi harapan wanita itu. “Terimakasih nyonya.” kata Tae Soo setelah menghabiskan Cha Yen-nya. Ia kembali melanjutkan perjalanannya menyusuri sepanjang jalan menuju sungai Chao Phraya untuk melihat festival Loy Krathong; pelepasan lilin ke sungai.

Sepanjang sungai Chao Phraya sudah ramai dipadati oleh orang-orang yang terlibat langsung dalam festival, berbaur bersama para penonton dan wisatawan yang datang menyaksikan peristiwa itu. Semua orang sontak bertepuk tangan berbarengan saat lillin-lilin itu berhasil dilarung ke sungai.

Tae Soo tersenyum dan menundukkan kepalanya. Pasti akan lebih indah jika menikmati saat ini bersama orang yang ku cintai. Tae Soo menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Perlahan ia membalikkan badannya untuk kembali ke rumah yang telah ia sewa selama tinggal di Thailand. Mengistirahatkan tubuh, hati dan pikirannya untuk menghadapi hari esok.

---

Park Yoo Ri menatap papan keberangkatan dengan tulisan merah berpendar. Ia menggenggam erat tiket dalam genggamannya dan membiarkan pesawat yang akan membawanya, terbang tanpa dirinya. Ini mungkin keputusan yang tak masuk akal baginya, dengan tiba-tiba ia membatalkan penerbangannya kembali ke Amerika. Dan memutuskan untuk pergi ke negara lain selain Amerika, negara yang banyak menyimpan kenangan pahit sekaligus manis untuknya.

I Choose To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang