Cerita ini gak jadi aku edit berhubung karna ini cerita pertamaku jadi, aku ga bakal ubah setiap kalimatnya hehe
--------------------------------------------------------------------------Kata bunda ema, rio gak usah kerja dulu karna harus mindahin baju2 dari rumah. Akhirnya, aku dan rio pun berangkat menuju rumahku.
Pada saat di mobil....
"Rio..." kataku memecah keheningan yang membosankan ini.
"Ya? Kenapa kania?" jaswabnya lembut.
"Kenapa kamu mau menikah denganku? Aku dengar kamu masih pacaran sama sofie sebelum kita menikah" tanyaku.
"Intinya kamu masih sayang kan sama aku? Bunda juga lagi sakit" jawabnya.
"Aku emang sayang banget sama kamu tapi kamu sayang gak sama aku?" tanyaku lagi.
Seketika juga suasana menjadi hening. Rio tidak menjawab pertanyaan ku itu dan malah menginjak gas lebih kencang.
Mungkin dia masih menyayangiku. Mungkin.
Akhirnya kami pun sampai di rumahku.
"Masuk ke kamarku yuk" ajakku.
Rio hanya menurut dan mengikutiku menyusuri tangga.
Aku tidak melihat ibu tetapi aku sudah bisa menebak ibu kemana. Arisan.
Ya itu yang di lakukan kebanyakan ibu kan?
Aaaa aku merindukan ruangan berwarna peace ini.
"Kania.." panggil rio.
"Ya??" jawabku
"Kamu sungguh menyukai warna peace?"
"Iya.. Emang kenapa??" tanyaku
"Gapapa... Duduk sini yuk" katanya sambil menepuk tempat tidurku
"Mm.. Iya" jawabku.
Tak berapa lama kemudian, ibu menelfon dan berkata bahwa dia berada di rumah bunda ema. Aku dan rio pun bergegas berangkat menuju rumah bunda ema tentunya setelah menyiapkan baju2 tercinta ku.
*Di rumah bunda ema.
"Kaniaaa.." teriak bunda sambil memutar roda di kursi nya.
"Bundaaa" teriakku sambil memeluk bunda ema.
Kami pun berpelukan. Yah setelah aku dan rio menikah, aku jadi dekat dengan bunda ema dan jarang berbicara dengan ibu.
"Ibuu kania kangen..." kataku sambil melepas pelukan bunda ema dan beralih ke pelukan ibuku.
"Iya sayang... Eh bunda bikinin cup cake tuh di dapur tunggu ibu ambilin" kata ibu.
"Biar aku aja yang ambil bu, rio temeniinn" kataku manja. Yaa sesekali manja kan gapapa.
Rio segera beranjak dari sofa dan segera menemaniku.
Aku segera mengambil cup cake yang berada di kulkas dan mengambil cream yang berada di atas cup cake dan menaruhnya di hidung rio
"Iiii lucuuu" teriakku sambil berlari.
Rio pun segera mengambil cup cake dan mengejarku.
"Hahahaha kena deeh kamu" teriaknya.
"Iii jahaat! Rasain niiih wleeee" dan aku kembali berlari ke ruang depan. ibu dan bunda ema yang sedang menungguku itu langsung menggelengkan kepalanya melihat kelakuan ku dengan rio.
"Ckckck ibu udah capek capek bikinin kalian cup cake malah kalian mainin kayak gini. Lain kali ibu gak bikinin kalian lagi." kata ibu sambil mengambil cup cake yang berada di tanganku.
"Iiii ibu kayak gak pernah senang aja deh. Lagian kan cup cake nya masih banyak di kulkas" kataku.
Tiba tiba rio datang dengan wajah yang penuh cream.
"Ini lagi satu, udah puas mainnya haaa??" kata ibu sambil menarik telinga kami berdua. Gak sakit kok tenang aja tenang.
"Aduuuh sakit sakit... Bunda tolongin kaniaa" kataku.
Rio hanya tertawa melihat aktingku yang sok kesakitan.
"Hahaha udah udah, sana ke kamar rio malam ini kalian nginap di sini aja. Lagian kamarnya rio kedap suara kok" kata bunda sambil mengedipkan mata nya kepada ku.
Iii bunda aneh deh.
Akhirnya aku dan rio pun pergi menuju kamar. Di dalam kamar rio yang berwarna abu abu, tampak beberapa foto bersama ayah nya rio dan juga foto angkatannya.
Tiba2 pada saat aku berbalik, rio sudah berada di depanku. Sangat dekat hingga nafas nya dapat kurasakan.
Dia mendekatkan bibirnya ke leherku dan menciuminya dan kemberikan kiss mark.
Astaga...
Author POV
"Mending gak usah ganggu mereka yaaah" kata author sambil menutup pintu kamar itu.
----------------------------MOHON DI VOTE YAH SUPAYA AUTHORNYA TAMBAH SEMANGAT.... YAH YAH YAAH LOVE YOUU READER
KAMU SEDANG MEMBACA
He doesn't love me
RomanceSeorang gadis berumur 23 tahun akhirnya menikah dengan laki2 impiannya. Kania jazela grisabel. tapi ternyata tidak dengan Rio ardiansyah suaminya. Waktu sma, mereka berdua sempat berpacaran. ibu kania dan ibu rio sudah sangat akrab. hingga akhirn...