Masih sedikit aja yg vote padahal udah sejauh ini.Sedih banget liat yang jadi secret readers :(
Jangan lupa vomment ya...
~ happy reading
---------------
Kania POVKu rasakan sakit yang luar biasa di area perutku, aku merabanya sesaat dan kembali tertidur tapi tunggu.. Perut ku?!!
"Alfiiiinnn!!! Alfiaaa!!!!! Hikss hikss hikkss" teriakku menyebutkan kedua nama anakku. Tidak mungkin aku kehilangan mereka. Tidak mugkiiinnnn!!!!
"Kaniaa!! Tenang okee? Ada apa?? Cerita ke aku" kata daylan yang tiba tiba masuk ke dalam kamar rawat inap ku.
"A..anak..anakku...mereka pe...pergi...hikss" kataku sambil menangis.
"Kamu tenang duluu, anakmu ada di ruang bayi sekarang, mereka lagi di periksa dan di bersihkan, tenang dong" kata daylan sambil mengusap kepalaku.
"A..ma...mak..." Belum sempat aku melanjutkan kata kataku, seorang suster datang sambil membawa dua orang bayi yang menurutku alfia dan alfin.
"Anakku" senyum ku terukir melihat kedua anakku. Alfin memiliki rambut berwarna coklat sama seperti Alfia, hanya saja yang membedakan mereka berdua adalah mata alfin yang berwarna hijau seperti rio dan alfia yang berwarna coklat seperti ku.
"Aku akan menelfon rio agar menyuruhnya ke sini" kata kata daylan membuyarkan lamunan ku. Kemana rio?
" tidak udah lan, mungkin rio lagi sibuk" dan daylan hanya ber oh ria.
"Oh iya soal anak mu... Mmm... Setelah di periksa, fia seperti nya kanker tapi tenang, virus nya sangat sedikit sehingga bisa di sembuhkan. Semoga" kata daylan.
Ada perasaan lega dan juga khawatir mendengar itu.
"Oh 1 lagi, kanker mu... Sudah memasuki stadium akhir maka dari itu aku mohon perhatikan kesehatanmu demi kedua anak mu" jelas nya. Entah angin apa yang membuatku tidak peduli dan hanya memperhatikan anak anak ku.
Tiba tiba, seseorang masuk kedalam ruang inapku dengan tergesa gesa. Yap, rio.
"Kamu gapapa kania???" Katanya sambil tersengal sengal.
"Gapapa" jawabku singkat.
" i...in...ini...anak kita?" Tanya nya.
"Iya" jawabku singkat.lagi.
"Oh tuhan terimakasih" katanya sambil menghampiriku untuk melihat kedua anakku.
"Rio" panggilku.
"Ada apa??" Tanya nya.
"Boleh tidak? Kalau Alfin dan Fia kita pisahin aja?" Tanyaku sedikit hati hati.
"Maksudmu?"
"Yahh... Fia terkena kanker sama seperti ku, dan aku tidak mau alfin sedih melihat adiknya yang kanker. Aku mohon rio" kataku.
"Terus? Siapa yang akan merawat mereka?" Tanya nya.
"Kamu yang ngerawat fia dan ibu yang ngerawat alfin sekaligus dengan lily"
"Kamu?" Tanya nya lagi.
"Ak...aku..gak bisa jamin kalau aku masih di bolehin hidup rio" jelasku.
"Kenapa sih kamu selalu ngomong gitu?"
"Gapapa, eh undang temen temen ku yah, suruh mereka dateng ke rumah sakit. Semuanya." Kataku sambil menekan kata semuanya.
Tanpa babibu, rio segera menelfon tasya dan lyssa agar segera datang beserta dengan teman teman lama ku
*****
Author POVDisinilah mereka, di rumah sakit. Ada ibu yang menggendong lily,tasya,lyssa,fariq,ramdan,daylan dan juga rio.
"Yaaahh aku bilangnya kan semua temenkuuu" kata kania sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tapi aku cuma tau yang ini kaniaa" jawab rio sambil mencubit hidung kecil kania.
"Yahh" kata kania lagi dan malah semakin mengerucutkan bibirnya.
Tiba tiba, rio memegang bibir kania dan mengarahkannya ke kiri dan ke kanan.
"Aaaa!! Rio apaann siiihh" teriak kania sedikit sebal.
"Kamu sih, bibir nya lucu tau kayak bebek" kata rio sambil tertawa.
"Ekhem" daylan membuka suara.
"Bukannya mengganggu, tapi ini tempat umum" tambah nya lagi.
"Oh iya lupa hehe... Engg gini" kata kania sambil berpikir sejenak.
"Lama banget sih kania" kata tasya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Mulai dari ibu aja deh"
"Ng? Ada apa sayang?" Tanya ibunya ketika tersadar kania menyebutkan namanya.
"Maafin kania kalo kania ngerepotin yah bu, gini tadi kania udah bicara sama rio dan memutuskan untuk memisahkan anak kami" jelasnya.
Otomatis saja semua orang yang berada di ruangan itu tersentak kaget dan menampilkan tatapan bertanya tanya.
"Kania gak mau kalo alfin sedih ngeliat adiknya yang kanker" jelasnya sambil menunduk.
"Ini salah kania, seandainya kania nggak sakit, pasti semuanya baik baik aja. Hikss..hikss..." Kini air matanya sudah mengalir deras di pipi nya.
"Nggak sayang, ini bukan salah mu sudahh sudahh" kata ibu menenangkan.
"Ib...ibu mau kan? Kalau kania nitip alfin ke ibu?" Tanya kania.
"Iyya sayaang... Sekalian nih sama lily juga" kata ibunya sambil memberikan lily kepada kania.
Yap, anak itu tumbuh dengan sangat sehat karna di berikan asupan gizi yang sangat sempurna oleh ibu nya. Ya... Lily merupakan cucu ke sayangan ibunya.
"Cantik sekali" gumam kania.
"Dan yang kedua... Kamu rio"
Semua mata melihat ke arah rio dengan sangat tegang dan begitu pun rio.
"Iii santai aja kali liatinnya, kayak mau aku makan aja" kekeh kania.
"Gini, aku mau kamu ngurusin fia dan kalau perlu menikah lagi" jelasnya.
Menikah lagi.
Menikah lagi.
Menikah lagi.
Kata kata itu terus terngiang di benak rio.
---------

KAMU SEDANG MEMBACA
He doesn't love me
RomansaSeorang gadis berumur 23 tahun akhirnya menikah dengan laki2 impiannya. Kania jazela grisabel. tapi ternyata tidak dengan Rio ardiansyah suaminya. Waktu sma, mereka berdua sempat berpacaran. ibu kania dan ibu rio sudah sangat akrab. hingga akhirn...