Chapter 11

18.9K 682 3
                                    

"Keadaan kandungan mu saat memasuki 8 bulan ini sangat sangat baik dan sehat tetapi, sekali saja kamu tidak meminum obat dari daylan, aku tidak bisa berkata apa apa lagi" kita dokter putri.

"obat apa?" Tanyaku. Tentu aku tau obat apa yang di berikan daylan karna waktu itu aku melihat kania meminum obat itu di kamar.

"Ng...Ng...Obat....itu loh apa lagi namanya? Vitamin yaah itu" jawabnya terbata bata.

Kulihat dokter putri hanya menggelengkan kepalanya.

Pada saat keluar dari ruang pemeriksaan, aku sangat sangat terkejut melihat sofie menangis tersedu sedu. Baru saja aku ingin berbalik dan segera pergi, dia berlari dan memelukku kencang.

"riooooo... Hikss.... Hiksss...." katanya mengeratkan pelukannya.

"ap... Apa yang kamu lakukan! Menyingkir!"
Teriak ku

Mengapa sofie datang kesini? Apa yang sebenarnya terjadi?

Kulihat kania menatap sofie dengan tatapan yang sulit di artikan dan kania berkata.

"sofie? Kamu kenapa??"

Tanpa memperdulikan pertanyaan kania, sofie berkata.

"Aku udah.... Hikss... Aku udah nelfon oma dan bilang kalo kita akan segera menikah... Hikss..."

"apa yang kamu bicarakan?!"

"aku hamil! Puas kamu?!" teriak nya.

Seketika itu juga, Kulihat mata kania membulat dan mengeluarkan air mata.

"ap...ke..." kataku

"ini anak kamu riooooo... Ini anak kita... Awalnya aku sedih tapi setelah ingat nama kamu, aku jadi senang" katanya sambil menghapus air matanya.

"aku tidak pernah menghamili mu! Ingat itu!" teriakku sambil menunjuk perutnya.

"Ri...rio? Ap.... Apa kamu lupa yang telah kita lewati bersama? Kamu lupa waktu malam itu? Kamu lupa bagaimana caramu memulai itu semua? Kamu yang memaksaku melakukan itu riooooo!!!" teriaknya sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Cukup! Untuk kamu sofie, kalau di dalam perutmu itu memang anak dari rio, buktikan! Dan untuk kamu rio, aku benci semua perlakuan manis mu barusan! Aku benci setiap kata2 manis yang pernah kamu keluarkan! Aku...aku....hiksss...." kata nya dan segera berlari keluar rumah sakit.

Shit!

Sofie POV

Setega itu kah rio? Meskipun darah daging nya sekalipun? Kau yang memulainya rio, maka aku bersumpah tidak akan menyerah begitu saja dari mu.

Senyum licikku mengembang ketika melihat rio berlari meninggalkan ku.

Sabar anakku, kau akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatan ayahmu. Batinku.

Aku tau, rio pasti akan memilihku apalagi sang pemersatu pernikahan mereka sudah meninggal. Bunda ema.

Yah kalian tau? Sudah 4 kali rio membawa ku ke rumahnya untuk meminta restu bunda nya tetapi hasilnya nihil. Pertemuan terakhirku saat itu adalah pertemuan yang membuatku harus menahan rasa malu yang teramat dalam.

Flashback

"Tapi by... Aku takut kalau bunda kamu nolak aku lagi, aku takut hal yang lalu terulang kembali" kata sofie.

"shhh..shhh.... Gak honey, bunda pasti nerima kamu" jawab rio menenangkan.

Setelah sampai di rumah rio, mereka turun dari mobil. Dan alangkah terkejutnya rio ketika melihat Kania, mantan pacarnya sedang tertawa lepas bersama dengan bunda nya.

"aah rio, kamu apa kabar? Aku baru saja mau pulang" kata kania. Seorang gadis yang dulu di cintai nya.

"apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya rio heran.

"bunda ema belum ngasih tau yah? Iiii bunda, kan kasian rio nyaa" jawab kania hingga tatapannya jatuh ke sofie.

"ini.... Sofie kan?? Waaah kamu ngapain ke sini? Masuk dulu yukk" lanjut kania sambil menarik lengan sofie yang masih tertunduk malu.

Melihat akan hal itu, bunda ema memiliki ide yang bagus.

"nah rio, karna kalian berdua sudah ada di sini, bunda mau kasih tau sesuatu"

"Iii bunda tegang banget deh" canda kania.

"husssh diam dulu sayang..."

"begini, bunda sudah menyerah melarang kalian untuk menikah"

Mendengar hal itu, rio dan sofie saling tatap dan tersenyum.

"terimakasih bunda" kata sofie. Pada saat sofie hendak memeluk bunda ema, bunda ema mencegah nya dan berkata.

"saya belum selesai berbicara nona muda. Karna saya sudah menyerah, maka saya memutuskan untuk menjodohkan rio dan kania. Pernikahan mereka akan di adakan 2 bulan lagi"

"ta...tapi...." jawab sofie yang mulai meneteskan air mata nya.

"Bunda sudah keterlaluan!!" kata rio memukul meja.

"apa apaan kamu ini! Sudah berani bentak bun.... Ahh" tiba tiba saja penyakit bunda emang kambuh dan tidak pernah bisa berjalan lagi.

Keadaan waktu itu sangat kacau hingga akhirnya sofie memutuskan untuk pergi dan menyerah.

Flashback off

--------

Yeeey update lagi tapi dikit. Ya update nya dikit karna udah mau end.... Sekitar berapa chapter lagi yaaa? Hahaha but tenang ada sequel nya yang menceritakan tentang anak kania yang kembar. Mau tau sinopsis nya? Entar yaah rifdsss selesain dulu chapter 13 nya ~_~

He doesn't love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang