Chapter 3

23.3K 1K 9
                                    

Lohaaa... Berhubung banyak yg jadi misterious readers, gimana kalo ceritanya di pendekin aja? Rencana nya sih mau bikin sequel nya... Aku tunggu vote nya yah, max 10 vote aja deh di setiap chapternya supaya aku semangat yah...

Happy reading :)

Tunggu dulu... Sofie? Itu sofie? Aduh oon, mukanya beda dengan waktu acara pernikahan ku. Terus kenapa dia gak kenal aku? Pengaruh bedak kali yah? Aduh seriously.

"Ri...rio?" kata ku serak.

"ka...ka...kania" jawabnya dengan ekspresi yang tidak kalah kagetnya dengan ku.

aku menjatuhkan amplop diskon itu dan langsung berlari ke arah parkiran sambil menangis tanpa menghiraukan rio dan sofie.

Kenapa? Kenapa rio melakukan ini? Kami menikah belum cukup 1 minggu dan dia sudah melakukan itu? Kenapa rio melakukannya??. Aku membawa mobilku dengan kecepatan melampaui batas. Entah aku harus kemana tapi rasanya aku ingin teriak... Teriak sangat kencang... Rio adalah laki2 yang sangat sangat aku cintai setelah ayahku. Aku tau, ayah meninggal karna ayah rio yang membawa mobil terlalu kencang hingga keduanya meninggal tapi aku sudah memaafkannya dan sekarang kenapa dia melakukannya lagi??! kenapa harus rio?!! Aaaaaaaaakkkkhhhhhhhhh......

Kulihat ada banyak darah yang bercucuran dan semuanya... Gelap.

Rio POV

"Kaniaaa!! Tungguu akuuu!!" teriakku. Kania direktur hotel bintang lima ini?? Astaga.

Aku memang laki2 yang brengsek tapi kalian tidak mengerti apa yang ku rasakan. Aku sangat menyayangi kania tetapi aku juga mencintai sofie. Aku belum siap untuk meninggalkannya.

aku berkata kepada sofie bahwa aku akan pergi menyusul kania d

Setelah aku berpakaian, aku menanyakan kepada staff di hotel ini kemana kania pergi.

"permisi, mba saya ingin bertemu dengan direktur hotel ini" kataku kepada salah satu staff.

"maaf? ada keperluan apa bapak ingin bertemu direktur kami?" tanya nya lagi.

"saya suaminya dan cepat katakan dimana kania!!!" teriakku. emosi ku memuncak.

"maa...maaf pak.. ibu kania tadi berlari sambil menangis menuju parkiran."

"oh terimakasih" jawabku singkat dan segera pergi mencari kania.

Maafkan aku kania... Semoga kamu baik2 saja sayang... Batin ku.

mungkin 1000 kata maaf yang ku lontarkan tidak akan bisa membuat hatinya sembuh.

aku mencari kania ke rumah,apartemen sampai panti asuhan yang sering di datanginya tetapi aku tidak menemukannya.. kania dimanaa..

tiba2 ponselku berbunyi menandakan pesan masuk. mungkin itu kania.

0813xxxxxxxx

permisi, kami dari rumah sakit *tiiiiit*. ibu kania sedang di ruang ICU dan kami mohon kehadiran bapak dengan segera.

kania kenapa? ahhh shiittt.... aku segera melaju menuju rumah sakit itu dengan harapan kania akan baik2 saja.

sesampainya di rumah sakit, seketika juga dokter yang sedang memeriksa nya keluar dengan wajah yang sangat lelah.

"dokter... bagaimana keadaan istri saya??" tanya ku dengan panik.

"maafkan saya, tapi kami akan berusaha lebih keras lagi. istri anda mengalami pendarahan yang cukup parah di otak" jelas dokter itu.

aku langsung masuk kedalam ruangan ICU untuk melihat keadaan kania. aku melihat ada banyak selang yang di pasangkan juga alat bantu pernapasan. ya tuhan sembuhkan lah istri ku.

*SKIP

1 minggu kemudian....

kania belum juga sadar dari komanya... ibu dan bunda juga sudah mengetahui kabar kania dan setiap malam kami bergantian untuk menjaganya.

malam ini aku yang bertugas untuk menjaga kania.. sambil tertunduk, aku berkata

"kania... maaf kan aku yang tidak pernah mengucapkan rasa syukur karna telah memiliki mu. maaf kan aku yang sebesar besarnya" dan aku mencium dahinya. aku melihat air matanya mengalir.

aku yang sadar akan hal itu segera memanggil dokter.

"oohh itu, itu cuma gerakan refleks, mungkin sebelum dia kecelakaan, dia tengah menangis dan itu yang menyebabkan kania seperti ini" kata dokter itu.

tapi aku yakin, kania mendengar apa yang ku katakan.

setiap hari aku menatapnya dengan sedih karna semakin hari tubuhnya menjadi kurus karna tidak makan. meski selalu diberikan vitamin di setiap obat suntiknya, itu tidak akan cukup untuk nya.

Tiba2 aku merasakan tangan kania bergerak dan ssdikit demi sedikit dia membuka matanya dan...

He doesn't love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang