Chapter 9

17.6K 787 7
                                    

Halooo masih sabar nunggu gak ceritanya? Masih kan? Maaf karna adegan kania rio nya gak dapet feelnya karna author lebih srek sama daylan hehehe...

W/ : Fight song

~happy reading

----------------

Secepat kilat, aku dan daylan berlari untuk memetik bunga. Aku mengambil mawar peach,ceoropsis arkansa,daffodil,amaranthus,anyelir dan terakhir red carnation. Aku merangkainya menjadi satu dan berurutan sehingga menjadi rangkaian bunga yang besar dan cantik. Tak lupa pula, aku menaruh nya di sebuah kertas berwarna putih yang sempat ku beli bersama daylan sebelum permainan ini dimulai.

"Fyuuuh akhirnya selesai juga" kataku sambil memeluk rangkaian bunga itu.

"Aku juga sudah hahaha wleee" jawabnya sambil memperlihatkan rangkaian bunga yang sangat cantik. Tiba tiba daylan terdiam melihat bunga yang ku peluk tadi. Wajahnya pucat pasih.

"daylan? Kamu kenapa?" Tanyaku.

"Ha? Tidak apa2" kata nya lalu berjalan menuju sebuah makam yang di penuhi dengan bunga2.

Yaa mau tidak mau aku harus mengikutinya.

"Ini makam ibumu?" Tanyaku memecah keheningan.

"Iya.... bunga rangkaian mu itu sangat persis dengan bunga rangkaian ibuku" jawab nya sambil memegang batu nisan itu.

"Ngg... maafkan aku daylan" kataku lagi. Dan kini kulihat daylan berdiri dan memelukku sangat erat.

"Da..ng...daylan...ak...gak....na...pas..." kataku sambil berusaha untuk mengambil udara.

"Ohhh maaf maaf" jawabnya lalu segera melepas pelukannya itu.

Kriiiingg

"Halo?" Kataku.

"......."

"Ap....apa?? Bun... bunda ema?? Baik baik" jawabku.

"Daylan... antar aku ke rumah sakit tiiiit sekaraang" kata ku.

"Hey hey... tenang dulu. Ada apa?" Tanya nya.

"Aduuuuh gimana mau tenang... bunda ema masuk rumah sakit. Penyakit stroke nya kambuh ya tuhan" kataku panik.

"Ha? Yasudah ayo ayo" katanya lagi.

Aku dan daylan pun bergegas pergi ke rumah sakit.

*Flashback

"buu, ibu mau kemana??" tanya seorang anak lelaki yang masih kecil.

"ya ampun anak ibu gak bisa jauh2 ya sama ibu. Tuh sama bi nini dulu, ibu mau beli pupuk dulu sayang" kata seorang perempuan cantik dengan rambut yang di kepang kebelakang dan menggunakan dress biru.

"aaaaa intinya daylan mau ikut ibu titik. Kenapa juga harus ibu yang beli? Kenapa bukan ay..." kata seorang anak kecil yang bernama daylan itu. Tetapi, dia berhenti berbicara ketika melihat wajah ibunya yang berubah menjadi murung.

Tiba2 ibu nya tersenyum dan berkata

"ayah kan pergi tugas keluar kota untuk waktu yang sangaaaat lama jadi gak bisa bantu bunda"

Tetapi tentu daylan adalah anak yang pintar. Dia mengetahui bahwa ayah dan ibunya tak lama ini sudah bercerai karena ayahnya yang selingkuh dengan sahabat karib ibunya tante Lula.

Setelah beberapa jan menunggu di kamar, daylan memutuskan untuk keluar dan menanyakan ibunya. Tetapi pada saat itu juga terdengar isakan tangis dari bi nini.

He doesn't love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang