Chapter 13

18.9K 782 5
                                    

"Rio.... Nanti pas aku ngelahirin kita pergi foto keluarga yahh" kataku

"Iya iyaa setelah kamu boleh pulang darirumah sakit, kita langsung pergi foto bareng anak kita" katanya sambil mengelus lembut puncak kepalaku.

"Gamauu intinya setelah aku ngelahirin langsung pergi yah yah yah" jawab ku

"Tapi kam...." Belum sempat dia menyelesaikan kata katanya aku sudah memotong nya dan berkata

"Gak ada tapi tapian titik. Daaan tau tidak? Aku udah mikirin nama anak kembar kita"

"Siapa??"

"Alfin enderson jazeela dan Alfia arston ardiansyah"

"Kok di alfin gak ada marga nya?" Tanya nya.

"Kan alfin pake marga ku hehehe" tawa ku.

Sebenarnya, bukan itu alasan utama ku tapi untuk saat ini aku akan berbohong demi kebaikan nya.

"Hmm yasudah..."

Kriingg kring

"Halo?"

"....."

"Tapi sekali ini saja, ada hal yg mau aku bicarakan denganmu"

"...."

"Di tempat biasa"

"....."

Rio nelfon sama siapa? Hmm...

"Rio, temenin aku makan dong di restoran, aku pengen banget makan sushi " kataku sambil merangkul tangannya

"Maaf kania, aku harus pergi sebentar, ada urusan kantor sekarang" katanya

Tffftt selalu alasan kantor.

Tanpa menunggu respon ku, rio langsung mengambil jaket nya dan bergegas pergi.

"Duh nak, kamu ga bisa nahan dikit yah?" Tanya ku kepada kedua anakku yang berada di dalam perut.

Bukannya membaik, nafsu makan ku bertambah dan sumpah aku tidak bisa menahannya. Hanya satu orang yang terlintas di pikiranku. Daylan.

"Halo? Daylan?" Kataku

"Ya??" Jawabnya

"Mm... Boleh temenin aku ke restoran bentar gak?" Tanyaku ragu ragu.

"Oo tentu, tunggu aku di sana" jawabnya.

"Makasih" kataku dan setelah itu aku menutup telfon dan bergegas mengambil baju.

25 menit kemudian....

"Hey bumil" sapa nya mengaget kan lamunan ku

"Iiish apaan sih bikin kaget aja" kataku.

"Maafkan pangeran tampan mu ini hahaha" canda nya.

"Alay banget" jawab ku sambil berjalan menuju mobil nya.

"Heeey itu bukan kamu yang punya mobil" teriaknya dari kejauhan ketika aku meninggalkannya.

Hahahaha Daylan adalah salah satu orang yang bisa membuat ku tertawa selain para sahabat ku. Ngomong ngomong soal sahabat, aku belum pernah menghubungi sahabat ku baik tasya maupun lyssa.

Yah kebetulan perjalanan ke restoran yang aku maksud agak jauh, aku memutuskan untuk menelfon mereka.

Aku mencari nama tasya di daftar kontakku dan langsung menelfonnya.

"Halo?" Kataku.

"Ka...hikss...hikss...kania....hikss"

"Tasya? Kamu kenapa??" Tanyaku khawatir.

"Fa...faj...fajri... Hiksss.... Dia nge.... Batalan...hiks.... Pernikahan ka...mi hikss" jelasnya sambil sesegukan.

"Apa?? Lyssa udah tau belom?" Tanyaku

"Be...belom hikss"

"Astaga, lebih baik kamu telfon lyssa dan cerita semua masalah mu. Besok kita ketemu di cafe biasa" kataku

"I..iya hikss" dan setelah itu dia mematikan telfonnya.

Sepanjang perjalanan aku duduk diam dan tidak berbicara sepatah kata pun karna memikirkan nasib sahabat ku. Bagaimana tidak? Dia sudah menyiapkan semuanya dan dengan seenaknya fajri membatalkan pernikahan mereka. Dari dulu aku tidak pernah setuju dengan pernikahan mereka.

"Hey hey hey jangan ngelamun teruss... Tuh udah sampai" kata Daylan membuyarkan lamunan ku.

"Eh i..iya maaf" jawabku.

Setelah itu, kami pun turun dan mencari tempat duduk.

Dan alangkah terkejut nya aku ketika melihat rio dan sofie berciuman di tempat umum seperti ini.

"Daylan kita pulang aja yuk" kataku.

"Kenapa? Kita sudah jauh jauh kesini loh" jawabnya

"Ak...aku pengen pu...pulang" kataku lagi tanpa mengalihkan pandangan ku kepada rio dan sofie.

"Kamu liatin ap.... RIO!?!" Teriaknya dan kini semua mata tertuju pada ku dan daylan termasuk rio yang wajahnya merah padam.

Tiba tiba daylan menarik tangan ku erat dan berjalan menuju meja rio dan sofie

BUGH!

Satu pukulan melayang di pipi rio.

"Itu karna lo sudah selingkuh."

BUGH!

"Itu karna lo udah hianatin kania, dan yang terakhir"

Daylan menarikku dalam pelukannya dan melumat bibir ku dalam dan kemudian melepaskannya kembali.

Kaget. Satu kata yang terlintas dipikiranku.

"Itu rasanya ketika melihat orang yang lo sayangi di ambil orang lain!" 

Sontak rio membelakkan matanya ketika dia ingin meninju daylan, sofie segera menahan tangannya dan berkata.

"Rio, jelaskan? Istrimu berduaan dengan daylan pada saat kamu pergi?"

Sumpah, kini emosi ku memuncak.

"Jadi ini yang kamu katakan urusan kantor? Ciuman di depan umum. Udah gak malu kamu rio?!" Teriakku sambil mengeluarkan air mata.

---------
Maafin author karna lama banget *pake banget updatenya. Sempat wktu aku post yang warning versi 2 nya gak kebaca kan? Nah itu karna hp ku error. Mohon maaf yaaah

He doesn't love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang