Chapter 14

19.5K 728 1
                                    

Haai!! Aku mau bilang kalau kalian mau tau soal sequel nya, langsung cht aku aja yahh... Aku bakal kasih tau sedikit jalan ceritanya supaya ngerti nanti nya hehe...

- Happy reading


Disini lah aku. Di apartemen milik daylan, sedari tadi yang kulakukan hanya memukuli dada bidang nya dengan alasan telah mencium ku di depan rio.

"Kau masih saja memikirkan perasaan laki laki berengsek itu padahal dia sudah menyakiti mu" bentaknya.

"Cukup daylan! Akhh"

Kini kurasakan darah segar mengalir di hidung ku dan kepalaku rasanya seperti di hentakkan ke benda yang sangat keras.

"Kania? Kaniaa!!" Teriak daylan yang suaranya lama lama menghilang.

*flashback

"Halo?"

"Aku pengen kita ketemu, kalau kamu menolak aku akan membunuh anak ini"

"Tapi sekali ini saja, ada hal yg mau aku bicarakan denganmu"

"Baiklah, dimana?"

"Di tempat biasa"

"Baik sayang"

Ku matikan telfon itu dan bergegas pergi tanpa mendengarkan penjelasan kania.

Sesampainya di restoran jepang, aku melihat sofie sedang duduk sambil mengunyah makanan.

"Akhirnya kau datang, aku pikir kau tidak akan datang" katanya sambil tersenyum licik

"Aku tidak akan datang kalau bukan karna anak sialan mu itu" jawabku.

"Apa katamu? Anak sialan? Cihh ini anakmu juga!"

"Oke baik, aku akan melupakan mu dan lupakan aku juga. Setelah anak itu lahir, aku akan mengurus semua nya termasuk biaya sekolahnya nanti. Tapi kita tidak akan pernah bertemu lagi. Ingat itu" tawarku

"Hahaha tawaran yang cukup menarik" katanya

"Jadi? Kau terima?"

"Tidak" jawabnya dingin.

Tiba tiba saja aku melihat kania berjalan bersama daylan dan tiba2 saja sofie menarikku dan menciumku. Shit.

Kulihat Kania di tarik kasar oleh daylan dan itu membuatku ingin memukul nya.

BUGH!

BUGH!

Dan yang terakhir daylan mencium paksa Kania. Apa yang dia lakukan?!?

Ketika hendak mengejar kania, aku melihat sofie menusuk perutnya dan mengeluarkan darah.

"Sofie! Apa yang kau lakukan?!?! Lepas kan pisau itu!!" Teriakku.

"Tidak! Ini karna kamu lebih memilih istri tolol mu itu!! Haha aku rasa cukup sampai di sini aku berjuang untukmu" katanya sambil tertawa licik.

Tiba tiba saja dia pingsan karna mengeluarkan terlalu banyak darah dan akhirnya aku membawanya ke rumah sakit secepat mungkin tanpa memperdulikan tatapan orang.

He doesn't love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang