Chapter 6

19.3K 825 10
                                    

Aku tahu kalau tuhan itu maha adil.
Aku diciptakan olehnya dengan sangat sempurna tanpa kekurangan satu apa pun dan aku diberikan akal untuk berpikir.
Bahkan sampai detik ini, aku tetap merasa sempurna
~violina dawai martadiputra

*****

Kenapa ini harus terjadi padaku?? Tuhan kenapa engkau sebegitu tega dengan ku? Apa salahku tuhan... Hiks...hiks...hiks...

Aku mengelus perut ku kasihan. Semoga tidak terjadi apa2 pada mu nak batin ku.

Aku mencari obat alami untuk kanker tanpa membuat kandunganku terganggu di internet tetapi hanya ada satu jalan yaitu kemoterapi tetapi aku tidak ingin jika nanti rambutku rontok. Pasti rio akan curiga dan apabila mengetahui penyakitku, dia akan meninggalkan ku. Ya tuhan..

****

Hari ini kulihat rio berpakaian sangat rapi. dia mengenakan kemeja biru muda dan dasi biru tua bergaris garis yang sangat cocok untuk tubuhnya yang atletis.

"terpesona melihat ku ya? hahaha" yanya nya yang membuatku terlonjak kaget.

"eh..e..enggak lah" jawabku terbata bata.

"ya sudah.. sana berpakaian yang rapi" jawab nya dingin.

"hmm... iya" kata ku lagi.

setelah berpakaian, aku pun keluar dari apartemen menuju parkiran.

kulihat rio membelalakkan matanya melihat pakaian ku. salah ya jika aku menggunakan dress berwarna tosca selutut dan lagian bajunya juga tidak ketat.

ada gambar kumbang2 kecil dan renda putih di pinggangnya. aku juga menyanggul rambutku agar tidak mengganggu pekerjaanku nantinya.

"Kamu terlalu cantik" katanya yang membuatku berpaling dari baju ku yang sedari tadi ku perhatikan untuk mencari dimana letak kesalahannya.

"Lain kali kalau ke kantor pakai rok span hitam dan kemeja saja" tambahnya.

"Oki dokiii" jawabku sambil memberi hormat.

"Ckckckck kamu iniii" katanya sambil mengacak rambutku.

"Iiih apaan siih" jawabku.

Akhirnya kami pun berangkat menuju kantor. Dan seperti biasa, kami berlarut dalam pikiran masing2.

****

Sesampainya di kantor, aku di tatap oleh puluhan pasang mata. Ada yang menatapku dengan berbinar dan ada juga yang menatapku sinis.

"Kania... Kamu ke ruangan bu nadya dulu untuk mengambil laporan. Aku akan pergi duluan " katanya.

"Baik pak" jawabku singkat sambil meloncat loncat dan tapi sebenarnya, aku sangat sangat berat hati karna harus pergi ke ruangan nenek sihir itu.

Sesampainya di ruangannya, dia bertepuk tangan dan berkata.

"Wah wah wah ada yang mau pergi kondangan rupanya" katanya sambil menyeringai licik.

"Maksud ibu apa?" tanya ku.

"Heh jalang! Kamu pikir dengan berpakaian seperti itu akan mendapat perhatian dari pak rio? Tidak akan! Dan asal kamu tau! Pak rio sudah memiliki istri dan ya! Aku akan mengambil posisi itu hahahaha" katanya lagi.

Seketika itu juga badan ku terasa lemas dan aku berkata

"Maksud anda apa?" tanyaku lagi.

" cih... Jadi orang gausah sok polos disini!" katanya dan kembali berkata.

He doesn't love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang