Tampan nian ciptaan sang maha kuasa ini. Ga bisa bayangin deh kalau aku jadi sama dia. Ngebayangin kalau aku bakal terus melihat wajah tidurnya yang tampan maksimal. Sampai kakek dan nenek.
"Ra"
"Ra"
"Ra"
"SAYA!!" aku terlonjak dengan tangan mengacung keatas.
Hahaha
Ough, memalukan. Aku meringis menurunkan tanganku.
"Lo lucu, gue panggil ga nyahut - nyahut. Bengongin apa sih?" masih dengan wajah tertawa kecilnya yang amat sangat manis. Ya ampun, diabetes lama - lama ini aku.
"Itu.. Ya, gitu deh"
Hehehe
Mengeluarkan cengir andalanku. Tampak dia tengah memetik - metik gitar. Seumur - umur aku tak tau ia bisa memainkan alat musik selain piano.
"Lu bisa main gitar?"
"Hah?" ia berhenti memetik asal "ya, udah lama kok" dia menatapku dan tersenyum.
"Mau lagu apa tadi? All time low?" aku mengangguk antusias. Dan mengeluarkan sebuah map dari dalam tas ku.
"Sebenernya gua bawa banyak lirik lagu. Tapi tiba - tiba pengen lagunya all time low yang itu" arfan mengangguk - angguk mengerti. Aku mengeluarkan selembar kertas.
"Lu hapal code gitarnya ga?" aku menatap arfan yang tengah mencari nada yang pas.
"Yaudah kita mulai aja"
***
"Rin lo udah latihan sama arfan" yoshua duduk disebelahku bersama sereal yang ia ambil di dapur. Aku hanya mengangguk - anggukan kepala tanpa ada niat berbicara.
Menonton kartun dari dvd player. Cd yang ku beli sepulang dari rumah arfan.
"Su kok lu ambil sih sereal gua. Baru ditinggal atas panggilan alam doang" vania datang mencak - mencak. Kembali aku menjulingkan mata dan beranjak kearah dapur membiarkan perang di dalam rumah.
Ya, yoshua dan vania akan menginap disini. Berhubung semua keluargaku, kecuali aku. Berlibur karena ajakan ayah. Dan karena aku yang sekolah pun tak diajak.
Jadilah mereka berdua merusuh disini.
"Mana ya?" berbicara sendiri sambil menjelajah mata mencari sekotak serealku yang ditaruh vania tadi.
Ketemu.
Ting nong
Eh, tamu.
"Ni, bukain pintu itu siapa"
"Ya rin"
Kembali memusatkan pada sekotak sereal yang berada di atas lemari. Pasti kerjaan yoshua, bathinku kesal.
Berjinjit mengambil sekotak sereal sampai.
Huaa!!
Mataku melotot saat sebuah tangan melingkar di pinggangku. Memelukku seakan - akan aku tak bisa berdiri. Perlahan kudongkakkan kepalaku.
Deg
"Hati - hati ra"
Eh?
Buru - buru menegakkan badan "eh, arfan. Kok kesini?"
"Ga boleh?" kembali aku gelagapan.
"Bukan.. Ya, ada apa tumben kesini" ia tersenyum melihatku.
"Lucu, gue disuruh nyokap ngasih makanan. Nyokap lu bilang lu sendiri dirumah" aku mengusap tengkuk canggung.
Bunda nih, malu ah. Ngerepotin arfan banget.
"Makasih fan"
"Ya sama - sama"
..
"Fan, lo udah latihan belum sama si cucurut rinrin" ucap yoshua dengan gaya sok coolnya.
"Udah kemarin"
Aku menatap yoshua jumawa "emangnya elu berdua, pacaran melulu ga haus" melirik sinis yoshua dan vania bergantian.
"Kalo udah latihan pasti udah bagus, ayo tampilin sini gua mau liat" aku mencibir mendengar omongan vania.
"Mauan" ucapku dengan lidah memelet keluar, mengejek vania.
"Dih, fan tuh fan si rinrin"
Arfan tertawa lalu mengacak rambutku singkat "ayo, latihan" ia mengeluarkan gitar yang ia bawa. Sejak kapan ia bawa gitar? ,bathinku.
Tak lama suara petikan lagu terdengar...
Arfan mulai bernyanyi
I wish you could see your face right now
'Cause you're grinning like a fool
And we're sitting on your kitchen floor
On a Tuesday afternoon
It doesn't matter when we get back
To doing what we do
'Cause right now could last forever
Just as long as I'm with youAku terdiam sebentar, kemudian menarik nafas dan bernyanyi.
You're just a daydream away
I wouldn't know what to say if I had you
And I'll keep you a daydream away
Just watch from a safe place
So I never have to loseWe would go out on the weekend
To escape our busy lives
And we'd laugh at all the douche-bag guys
Chasing down their desperate wives
I would drink a little too much
You'd offer me a ride
And I would offer you a t-shirt
And you would stay another night.Kami bernyanyi bergantian, diiringi suara gitar yang dimainkan arfan.
But you're just a daydream away
I wouldn't know what to say if I had you
And I'll keep you a daydream away
Just watch from a safe place
So I never have to loseWe never stood a chance out there
Shooting love in real-time
So we'll take it over ice tonight
With a little salt
And a little limeKamu akan selalu menjadi mimpiku yang tak akan bisa tercapai, Karena hatimu tak dapat kusentuh. Hatimu bukan untukku.
You're just a daydream away
I wouldn't know what to say if I had you
And I'll keep you a daydream away
Just watch from a safe place
So I never have to loseKamu adalah mimpi yang selalu menjadi angan - angan indahku dalam tidur lelap.
You're just a daydream away
I wouldn't know what to say if I had youNyanyian kami berakhir dengan dinyanyikan secara bersama. Vania dan yoshua? Jangan ditanya mereka melongo, lalu bertepuk tangan heboh.
"Gila ya fan, rin. Lo berdua wow banget" yoshua berteriak heboh dengan dua jempol tangan diacungkan ke depan.
"Lebay" cibirku pelan.
"Serius rin, lu menghayati banget. Muka lo itu kaya orang yang nelangsang. Kasian deh" vania terkekek pelan.
"Sialan" tapi memang benar. Nelangsang karena dia.
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Entah kenapa saya publish ini chap. Wkwkwk, yaudah.
Sampai ketemu di chap selanjutnya~
![](https://img.wattpad.com/cover/47363713-288-k968284.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daybreak Rain
Fiksi RemajaHidup itu tak selamanya mulus, semulus jalan tol. bahkan jalan tol saja ada lika - likunya. sama seperti kehidupan, entah itu percintaan atau pun masalah sosial lain. seperti takdir yang mungkin tak bisa kita ubah. tapi, ketetapan hidup itu tergant...