Chapter 2

19.6K 1.2K 3
                                    

AUTHOR'S POV

Sura dentuman musik yang memecahkan gendang telinga seakan tak terdengar kleh gadis cantik satu ini. Dengan anggun ia melangkah masuk dengan anggun. Menjadi pusat perhatian para kaum adam mulai dari CEO muda sampai lelaki hidung belang. Bagaimana tidak, baju yang ia gunakan sungguh menarik perhatian mereka, dress merah ketat 10 centi di atas lutut membungkus indah tubuh sintalnya, buah dada yang terlihat membuat ia lebih terlihat errr...seksi.

"Mas vodka 1" seperti biasa minuman favoritnya saat ia berkunjung ke club elite tersebut. Yap! Ia sedamg mendatangi club langanannya. Sambil menunggu sang bartender menyiapkan pesanannya pandangannya tak diam, ia melihat sekelilingnya betapa menjijikkannya tempat ini sebetulnya.

"Ini pesanan anda nona" sambil menyerahkan minuman sang gadis bartender itu mengedipkan sebelah matanya yang tak dihiraukan oleh gadis itu, seperti sudah mengenal lama sang bartender hanya tersenyum menanggapi respon gadis cantik itu yang tak begitu baik.

Tiba- tiba matanya menyipit ia tersenyum kecut melihat salah satu kaum adam yang bermain dengan 3 jalang sekaligus ingat! TIGA! ooh ia sangat jijik menatap wanita wanita itu.hal yang paling ia benci dari kaum adam selalu bermain wanita.

Eits jangan salah walaupun ia sering berkunjung ke club tapi ia belum pernah disentuh oleh laki laki manapun, ingat BELUM PERNAH! dan ya tepat sasaran ia masih perawan, aneh memang tapi inilah faktanya.

__________________________________

Di lain sisi terlihat lelaki berparas tampan tersebut sedang menggrayangi jalang jalangnya.
"Oh baby kau sungguh membuatku ingin menerkammu" ia berbicara dengan seringai nakalnya, "c'mon baby aku juga sudah tak sabar" jawab salah satu wanita yang sedang di gerayanginya.

Tiba-tiba handphone nya berdering tanda telfon masuk "oh Shit!" ia mengumpat keras. "Kenapa beib" jalang lainnya bertanya "oh baby dengan sangat terpaksa malam ini aku tak mencicipi kalian karna ada panggilan mendadak" jawabnya dengan wajah datar dan rahang mengeras, "ouh selamat menikmati pekerjaanmu beib" saut jalang lainnya, lalu bergegas pergi meninggalkan lelaki tampan tersebut, ia tersenyum kecut bahkan belum sempat ia berkata ia sudah ditinggal terlebih dulu.

Braak!!
Ia membuka ruangannya dengan rahang mengeras, "apa yang kau lakukan disini jalang bodoh!" tanyanya pada wanita di depannya masih dengan wajah datar. "Aku ingin kita kembali lagi seperti dulu li" ia menjawab dengan nada bergetar, ya lelaki itu ali dan wanita di hadapannya adalah mantan kekasihnya dulu.

____________________________________
ALI POV

Damn! Apa yang diinginkannya lagi dariku, dan apa dia bilang dia ingin kembali seperti dulu bulshit!! Setelah apa yang ia lakukan dengn rekan bisnisku.

Oh tidak semudah itu jalang! Akan kubuat dia menderita. Aku tersenyum bukan bukan senyum bahkan lebih seperti seringaian.
"Kau mau kita balikan maksudmu" aku berkata sambil memdekat ke arahnya.

"Iya ali aku mau"
"Tidak semudah itu"
"Apapun akan aku lakukan untukmu"
"Oh ya? Apa bisa dipercaya mukut berbisamu itu?"
"Iya kau bisa pegang omonganku"
"Jika tidak?..."
"Terserah kau mau apakan aku".

Dasar gadis bodoh! Apa dia pikir aku dengan mudah memaafkannya hah dasar murahan setelah rekan bisnisku bangkrut ia kembali padaku. Semakin ku mendekat oadanya semakin ia mengembangkan senyumnya oh jangan tersenyum babe kau belum tau apa yg akan kulakukan.

Setelah sampai di depannya tak perlu basa basi kutarik rambutnya kujatuhkan ia kelantai, oh dia terkejut tapi sayangnya aku tak kasian. "Keluar atau kubuat kau tak melihat dunia lagi HAH!!!" bentakku padanya.

Tak kusangka tanpa perlawanan ia langsung keluar dari ruanganku, cih dasar jalang.

____________________________________
PRILLY POV

Oh shit! Kemana pria tadi? Baru kutinggal sebentar dia sudah menghilang, oh bukan bukan kalian salah aku bukan mwnyukai dia, tapi karna saking seringnya aku kesini dan melihat dia bersama wanitanya sampai larut, tapi ini nggak mungkin! Dia pergi lebih dulu atau jangan jangan oh stop prilly buang pikiran mu tentang pria itu.

Mulai malam dan rasa rasanya aku harus pulang. "Prilly!" oh tidak siapa yang memanggilku tunggu bukannya basement ini sepi?? "Prillyyy!!" oh no suara itu lebih kencang. "Aaaa...sumpah lo bikin gue kaget aja nya" huh ternyata sonya sahabatku saat aku studi di paris.

Huh! Lelahnya hari ini. setelah berbincang dan berbasa basi dengan sonya dan bertukar yaah kalian tahu lah,, kita memutuskan kembali ke rumah masing masing.

Maaf typo bertebaran dan gaada feelnya heheh maklum lah masih baru

Drowning in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang