Masih flashback ya
-----------------
Terlihat gadis remaja terduduk mengeluarkan cairan bening dimatanya mulutnya tak henti hentinya bergumam menyebut nama sang ibu "mama...hiks..hiks.." ya gadis remaja itu sedang terduduk di depan pusara sang ibu sambil memeluk batu nisannya. malang sekali nasibnya ditinggal sang ibu setelah perceraian itu terjadi, lebih tepatnya seminggu setelah perceraian itu.Sungguh ia bersumpah pada dirinya sendiri untuk membalaskan dendam sang ibunda kepada ayahnya. "Aku bersumpah ma, akan membuat laki laki itu menyesal telah menyakiti kita". Buliran bening itu terus turun melewati pipi chubby dan kulit putih sayunya.
"Anda tetap wajib menafkahi saya" ya, setelah pulang dari makam ibunya gadis remaja itu menemui ayahnya ralat! Bahkan ia tak mau menyebutnya ayah. Tragis bukan? "Berapa yang kau mau hah!" jawab laki laki paruh baya itu dengan sombong. "Yang cukup untuk membiayai hidup saya, sekolah saya, selama saya tinggal di paris" jawab sang anak dengan gigi gemertak menahan emosi. Krek! Suara kertas di robek, ya! Laki laki paruh baya itu memberikan cek kepada sang anak. "Jangan menampakkan wajahmu lagi didepanku" . gertak laki laki paruh baya itu. "Tidak akan pernah!" sang anak menjawab dengan emosi.
Lagi lagi ingatan itu tuhan. Sampai kapan bayang bayang itu pergi dari hidupku?. Astaga! Jam berapa ini, oh tidak sudah berapa lama aku melamun? Dan ini di club, oh c'mon pril tak seharusnya kau melamun di tempat seperti ini.
***********
AUTHOR POVMatahari mulai menampakkan dirinya, langit yang mulai cerah, burung burung bersiul bak pelengkap musik di pagi hari. Sungguh indah bukan.
Tapi tidak pada wanita dewasa berparas cantik ini. Tak ada yang indah dihidupnya setelah kejadian beberapa tahun silam, kejadian yang merenggut nyawa ibundanya. Kejadian yang membuat dia hingga menjadi wanita sedingin es.
Seperti buasa setelah menyelesaikan ritual paginya prilly segera meluncur menuju butik kebanggannya. Ya, wanita dewasa sedingin es itu prilly. Tak perlu menunggu lama ia sampai didepan butiknya.
Aneh. Satu kata yabg ada di otaknya. Tak biasanya ada mobik mewah parkir di depan butiknya, walaupun langganannya dari kalangan atas biasanya mereka hanya diantar setelah ditinggal lalu di jemput. Tapi kali ini berhenti, entahlah ia tak mau ambil pusing.
"Nah! Ini dia pemilik butiknya". Sang pegawai seperti sedang memberitahu bahwa sang pemilik telah datang. "Ada yang busa saya bantu?" tanya prilly ramah kepada wanita paruh baya tersebut. "Ah ya! Beberapa minggu lagi saya ada acara ulang tahun perusahaan, saya ingin memesan gaun dengan desaign khusus disini" jelas wanita paruh baya tersebut. Prilly berfikir bahwa pelanggannya yang satu ini adalah baru, pasalnya ia tak pernah tau wajahnya.
"Ah iya, ibu baru ya?" tanya prilly hati hati. "Iya, saya baru saja pulang dari amerika mengurus perusahaan yang disana, kebetulan perusahaan saya yang disini sedang ulang tahun dan teman saya menyarankan untuk membeli gaun disini, katanya desaign nya bagus" jelas wanita paruh baya tersebut panjang kali lebar.
"Mari ikut saya bu" prilly mengajak wanita paruh baya tersebut ke ruangannya, pasalanya dusanalah ia menyimpan berbagai macam hasil karya dari tangan mungilnya. "Silahkan duduk" setelah sampai di ruangannya, dengan sopan prilly mempersilahkan wanita paruh baya tadi duduk.
"Ini beberapa desaign saya yang terbaru" prilly menunjukkan beberapa hasil desaign nya yang memang masih fresh. "Emm,,, saya suka yang ini" wanita paruh baya itu menunjuk long dress berwarna merah elegant dengan lengan spaghetti ditambah hiasan swarovski di bagian dada.
"Baiklah, akan segera kami buat. Maaf dengan ibu siapa?" tanya prilly. "Ah, tidak usah terlalu kaku, panggil saja mommy. Karna dari dulu saya menginginkan anak perempuan" wanita paruh baya yang ingin di sebut mommy berkata sambil mengelus rambut prilly. Hangat dan nyaman dua kata yg bisa ia deskripsikan saat tangan halus mommy mengelus kepalanya, sungguh ini membuat ia rindu pada sang bunda."I...iya mom..my" sahutnya tergagap. "Ah, yasudah mommy pulang dulu ya cantik. Kasigan anak mommy menunggu" pamit mommy pada prilly. "Iya, ayo saya antar mom" tawar prilly ramah. Entah mengapa saat ini ia beribah menjadi pribadi yang hangat saat bertemu mommy.
"Nah itu anak mommy ganteng kan? Tapi sayang ia galak dan alergi perempuan mommy rasa" jelas mommy sambil tersenyum mengejek. Prilly diam ia terpaku menatap laki laki di depannya, ia kembali menjadi es lagi. Tak jauh beda dengan prilly pria di depannya yang di sebut anak mommy pun ikut dian terpaku entah karena apa.
"Laki laki itu" batin prilly.
Maaf update lama, habis bingung mau digimanain lagi alurnya.
Dan maaf lagi karna aku ganti judul, soalnya menurutku makin kesini makin nggak sinkron judul ama ceritanya yaudah author ganti aja judulnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa,,, voment ya di tunggu looh

KAMU SEDANG MEMBACA
Drowning in the past
FanfictionDia beda, sangat berbeda. dingin, angkuh, tapi saat aku mendekatinya rona merah itu muncul. entah bagaimana masa lalunya, yang kutahu aku terobsesi padanya. sungguh! Ali Stuart Habbian Dia beda memang berbeda. tapi tetap saja semua laki laki di m...