Chapter 15

11.1K 755 27
                                    

Berjanjilah sayang, saat genggaman ini mulai melonggar eratkanlah. Eratkanlah dengan tanganmu yang ringkih. Berjanjilah, tuk bertahan walaupun aku tahu itu sakit. Percayalah hati ini milikmu dan akan selamanya begitu.
Ali stuart habbian

Bukan tak mau berjanji, aku hanya bisa berusaha. Tapi jika takdir berkata lain, apa yang bisa kulakukan? Katakanlah! Agar aku bosa melewatinya.
Prilly Isabella woody

____________________________________

AUTHOR POV

"Ali"
Ali tahu itu bukan suara istrinya.

Perlahan tapi pasti, ali mulai membalikkan badannya. Dan betapa terkejutnya dia, dugaannya tak salah sedikitpun tak meleset. Tepat! Gadis yang ia lihat di panggung, gadis masa lalunya.

Tanpa menunggu jawaban ali, gadis itu langsung berhambur memeluk ali. Menghirup lekat lekat aroma ali yang telah berganti.

Ali membeku! Bisu, ia diam. Bingung! Jelas.

"Bisa kau lepaskan pelukanmu almira?" gadis tadi terkejut, lantas mendongak menatap manik hitam milik ali.

Mata kehijauan itu berkilat, bukan bukan marah. Melainkan air mata.

"Kenapa?" gadis yang di panggil almira tadi mulai meneteskan air matanya. Ia kira alinya masih sama seperti alinya yang dulu. Tapi ia salah! Amat salah! Alinya berubah.

"Karena aku memiliki istri" kalimat singkat itu mampu membuat tubuh almira bergetar hebat.

Laki laki yang ditunggunya bertahun tahun, kini meninggalkannya, meninggalkan almira sendiri dengan cinta yang dimilikinya.

"Gadis seperti apa yang bisa membuatmu bertekuk lutut? Jawab ali jawab!"

Almira histeris, untung saja mereka ditempat sepi.

"Akan kukenalkan, tapi nanti" ali mulai melunak, matanya menyiratkan kasih sayang yang dulu pernah ada.

"Mengapa nanti? Apa bedanya dengan sekarang?" almira memaksa, tetap sama! Pikir ali.

"Apa yang ingin kau katakan untuk istriku hmm?" ali mengelus pucuk kepala gadis yang dulu pernah singgah di hatinya. Ingat itu dulu!

Almira mendongak, tak percaya atas perlakuan ali untuknya. "Tidak ada, aku hanya ingin berjumpa".

Ali mengangguk.

Tuhan, jika hati ini berada di dua hati. Apa yang harus ku lakukan? Apa salah jika hati ini memilih dua? Ya! Aku tahu kau akan menjawab salah! Tapi apa yang bisa kuperbuat? Bukankah kau yanng memiliki akses segalaNya?

Batin ali memberontak, ingin rasanya memeluk gadis didepannya ini. Tapi ia tahu batasan, ia memiliki istri dan apa yang dimilikinya adalah mutlak milik prilly.

Entah dorongan darimana ali memeluk almira erat, sangat erat. Menghirup dalam dalam aroma rambut almira.

"Aku juga merindukanmu......."

Tanpa mereka sadari dari balik tembok, wanita cantik itu meneteskan air matanya. Tak kuasa melihat apa yang terjadi di depan matanya.

Diluar dugaan! Apa yang pernah menjadi ketakutannya dulu terjadi. Bahkan saat mereka belum memiliki bukti cinta mereka.

"Sakit li..sakit" tangis prilly pilu, tak mau melihat lebih lama prilly memilih kembali menunggu di mobil. Mengusap air matanya, tak menyangka ini semua terjadi.

*****************

Lima belas menit lamanya prilly kembali menunggu ali di dalam mobil.

"Maaf lama" dingin! Ali kembali seperti alinya yang dulu. Alinya? Apa benar ali miliknya?

Drowning in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang