Lee nuna baru tersadar, samar-samar matanya menangkap bayangan hitam yang berubah menjadi lebih jelas, setelah beberapa kali di membuka dan menutup matanya untuk memperbaiki pandangan nya.
Telah berdiri dihadapannya seorang tampan, Bo young. Dan di sebelah kanan ada lelaki dengan pakaian putih putih dan seorang wanita dengan seragam yang sama, tepat di bawah kakinya ada seorang lelaki yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Bo young sudah mendekatkan wajahnya ke wajah Lee. Dan membisikkan sesuatu.
"Hai, apa begitu patah hatimu Lee sampai memutuskan untuk bunuh diri?""What !" Mata Lee melotot membuat orang disekitarnya tersenyum lega.
"Apa yang terjadi?" Lee berusaha bangun dari tidurnya, namun beberapa luka dibeberapa bagian tubuhnya menahannya."Dokter, bagaimana dengan lukaku?" Tanya Lee ke orang yang berseragam tadi, dan mengacuhkan Bo young.
"Anda tadi tertabrak mobilnya bapak di depan anda, beberapa saat sempat pingsan, dan luka anda tak begitu mengkhawatirkan, semua baik baik saja."
Penjelasan dokter itu membuat Lee lebih lega mendengarnya."Maafkan saya nona, saya tidak sengaja menabrak anda, sebenarnya sudah beberapa kali saya bunyikan klakson tapi sepertinya tak kau hiraukan, sekali lagi maafkan saya." Seorang bapak tadi membungkukan tubuhnya, dan menganggukan kepalanya tanda meminta maaf.
Lee nuna hanya tersenyum memandangi kepergian orang disekilingnya.
Kini hanya ada dirinya dan Bo young didalam kamar yang hanya bersekat sebuah tirai, sebab Lee belum dipindahkan ke dalam ruang perawatan."Ngapain sih jam segitu sudah keluyuran?" Tanya Bo young, memasang mimik muka penasaran.
" apa urusanmu, gak penting aku mau kemana, pergi dengan siapa, dan mau ngapain, bukan urusanmu!" Sedikit kesal jawaban Lee terdengar.kemudian dia meringis merasakan sakit sakit dikaki dan tangannya, si di dahinya juga terpasang perban.
Bo young mendekat dan memegang tangan kirinya Lee,
" sudahlah, bertahanlah dengan ku, dan tak ada gunanya menjauhi ku, bahkan kau akan lebih terluka, baru saja semalam kan kau minta putus , jam segini udah kecelakaan ."
Ada benarnya juga sih, tapi kali ini gak boleh kembali lagi kepelukan playboy cap kapak ini . Batinnya"Kenapa jam segini, kamu sudah ada dilingkungan perumahan mewah itu?" Bo young mengulang pertanyaannya tadi yang belum mendapatkan jawaban yang diinginkannya
"Enggak, ada temen tinggal diperumahan situ." Suara Lee lebih bersahabat.
Duh baru keinget, di jalan keluar dari rumah mewah milik Kim tae, yang memintaku untuK memberitahu Bo young menjadi brand ambasador di tokonya kembali, dalam perjalanan pulang aku teringat masa masa sekolah menengah dulu. Dan dia tak ingat lagi."Berjanjilah, untuk kali ini saja dan seterusnya jangan pernah lagi meminta putus, tuhan telah jelas benar mengutus aku sebagai malaikat pelindungmu." Rayuan maut Bo young dilancarkan.
"Nggaaak! Aku mau kita putus saja!".tegas Lee terlihat mengeras wajahnya.
"Permisi." Seorang suster sudah berada disebelah Lee, bukannya membawakan obat atau sejenisnya, suster ini membawakan sekeranjang bunga krisan, dan sebuah kotak mewah, disodorkan dihadapanku. Dibukanya kotak itu, sebuah arloji keluaran terbaru, ada didalamnya.
"Nepotisme, namanya ini!"Lee tersenyum malu.
"Lekaslah sehat, ada banyak hal yang ingin aku bicarakan. "Tegas Bo young.
Tangan Bo young sudah meraih jemari Lee.
"Apa yang bisa dilakukan seorang wanita ketika rayuan dan hadiah sudah ada hadapannya? Ya benar. Mengikhlaskan kejadian menyakitkan, meskipun mereka akan sukar sekali unruk melupakannya!" Batin Lee.
Tbc...
Mentemen minta vote nya ya...
Maaf dgn bahasa yang masih kacau..
Banyak cinta untuk kalian.♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's play
Short StoryApa yang ditunggu dari sebuah hubungan??? Kepastian,ya benar kepastian! Lee nuna gadis belia, mungil, cantik masih terlalu 'cemen' ia tak berani mengambil keputusan. "kamu akan begitu sakit ketika putus hubungan dengan cowokmu." begitu kata perkata...