Untung lukanya Lee tak parah, hanya sedikit lecet-lecet dikaki dan tangannya, dan sedikit luka yang agak dalam kena pelipisnya, ada tiga buah jahitan harus bersarang disana.
Selalu. Lee tak pernah bisa melakukan apa yang dia inginkan, sosok Bo yong sudah begitu lekat dengannya, Bo young diibaratkan dirinya dan bayangannya, kemana, dimana pasti mengikutinya.
"Semoga lekas sehat nona." Kata dokter dihadapannya.
Lee meninggalkan ruangan dokter yang merawatnya, obat sudah ada ditangan. Langkahnya masih sedikit diseret, luka dipergelangan kakinya masih belum bisa dianggap remeh. Lee berjalan kearah pintu keluar rumah sakit, Lee menangkap bayangan Bo young di lobi rumah sakit, langkah kakinya dipercepat meskipun masih terseok-seok dan ekspresi wajahnya menahan rasa sakit. Dia tak ingin Bo young melihatnya, dan mengganggu kedekatan dengan fans nya."Bo yoong." Bibirnya reflek menyebut nama itu lirih yang sedang diserbu oleh fans fanatik anak anak alay, ababil.
Lee nuna menyetop taksi dari depan pintu rumah sakit, taksi melaju kencang, jalanan masih lumayan lengang, beberapa pejalan kaki sudah mulai memadati penyebrangan jalan. Sesekali wajah Lee meringis menahan sakit, lecet dikakinya . Sopir taksi sesekali melihat ekspresi
sang penumpang. Telepon berdering sekali tangannya langsung sigap menggeser kekanan.
"Hallo, ya... ditaksi.. hampir sampe. Sampai jumpa." Jawabnya.Lee harus berjuang menaiki anak tangga menuju rumah tinggalnya. Tangannya berpegangan kencang sekali kekuatan tangannya kanannya, untuk menopang seluruh tubuhnya menuju tangga teratas.
Sesampainya di hadapan pintu kamarnya, tanganya lincah merogoh tasnya, sebuah kunci kamar ia masukkan ke lubang kunci, ada bunyi 'klik'dua kali pintu didorong berbarengan dengan derit pintu yang terbuka.
Aroma tak enak menyeruak dari dalam kamarnya, dua hari lee di rumah sakit, kamarnya hampir tak terjamah manusia.Dia hempaskan tubuhnya pada kasur dilantai nya, dia menyeka buliran keringat yang nampak diwajahnya. Lee menarik nafas terdalamnya, hum swit hum dia menikmati aroma kamar, aroma kasur , dan memandangi perabotan kesayangannya . Ah lega sekali sudah sampai rumah, belum juga kering keringat diseluruh tubuhnya tiba-tiba
"Tok tok.." suara ketukkan di pintu kamarnya memaksa Lee berhenti menikmati kesenangannya, ia bergegas menghampiri pintu dan membukakan pintu setelah mengintip siapa gerangan yang datang. Ternyata seseorang yang dia kenal pintu terbuka kembali seorang lelaki menyembul dari balik pintu."Kok gak nungguin aku sih?" Kata seorang lelaki yang ternyata bo young.
"Kita pindah saja ke apartemen tempatku tinggal,biar nanti ada bibi yang bisa mengurus mu.
" gak aku akan tinggal disini aku sudah baikan kok.."sanggah Lee.
"Sudah lah Lee. Berhentilah memakai aturanmu oke?"
Tubuh lee sudah berada dibelakang punggungnya Bo young ,ia memaksa Lee kali ini, untuk membantu menuruni tangga.
TBC...
Makasih yang sudah membaca ... smoga sudi utk nge vote ya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's play
Short StoryApa yang ditunggu dari sebuah hubungan??? Kepastian,ya benar kepastian! Lee nuna gadis belia, mungil, cantik masih terlalu 'cemen' ia tak berani mengambil keputusan. "kamu akan begitu sakit ketika putus hubungan dengan cowokmu." begitu kata perkata...