Lee terdiam tak berusaha berontak, tubuhnya sudah berafa dibelakang punggungnya Bo young mungkin terlalu berat , terlihat beberapa kali Bo young menyeret langkah kakinya.
"Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri, aku gendut kan? Makanya gak bisa jalan kan?" Kataku sensitif."Nggak, siapa yang bilang kamu gendut, hanya sedikit berat saja kok."jawaban Bo young terdengar nafasnya lebih tersengal.kali ini ia tegakkan tubuhnya,beberapa kali juga berusaha membetulkan posisinya, Lee ikut menahan nafas agar terasa lebih ringan sewaktu dibawa menuruni anak tangga, satu per satu tangga selesai juga terlewati.
Kedua kaki Lee dipegang erat, sesekali membetulkan posisinya Lee, tubuhnya sekarang sudah tegak dan langkah kakinya sudah semakin cepat menuju mobilnya."Maafkan saya, gomawo."
Terucap lirih ditelinga Bo young. Ia hanya tersenyum tipis dan membawa Lee lari lari kecil, beberapa orang yang sedang melintas memperhatikan mereka, ada yang berbisik dan menunjuk-nunjuk mereka.
Akhirnya sampai juga didepan mobilnya. Seorang sopir sigap membukakan pintu. Dihempaskannya tubuh Lee perlahan dijok belakang mobil.
"Maaf, terimakasih."Lee menatap Bo young yang terlihat nafasnya lebih ngos -ngosan keringat membasuh tubuhnya.
Ia meminta tolong sopir untuk membelikannya minuman.Setelah botol minuman ada di genggaman tangannya, hanya beberapa detik minuman ukuran 600ml sudah berpindah melewati kerongkongannya. Ia duduk bersebelahan denganku tangan kanannya sudah memegang tangan kiriku. Dia memasang senyuman nya untuk memintaku membalas nya.
Tangan kananku berada dipunggung tangan kanannya,
"Terimakasih, maaf selalu membuatmu kerepotan."
Lee membalas senyuman Bo young.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's play
Short StoryApa yang ditunggu dari sebuah hubungan??? Kepastian,ya benar kepastian! Lee nuna gadis belia, mungil, cantik masih terlalu 'cemen' ia tak berani mengambil keputusan. "kamu akan begitu sakit ketika putus hubungan dengan cowokmu." begitu kata perkata...