"Tinggallah disini, disisiku."pinta Bo young.
"Kan kamu tahu dari dulu aku sudah terbiasa hidup mandiri, gak bisa menggantungkan hidup pada orang lain." Kata Lee lagi-lagi menolak dengan halus permintaan Bo young.
Bo young menghentikan kunyahan yang belum sempat ditelannya. Ia meletakkan sendok diatas piring nya, kakinya berjalan ke kamarnya.
Lee mengikutinya dari belakang setelah menghentikan sarapan paginya.
Lee membuka pintu kamar Bo young, terlihat Bo young sedang menatap keluar lewat jendela kamarnya.
Tangan Lee sudah melewati pinggangnya Bo young memeluknya dari belakang,"Maafkan aku tak bisa mengabulkan permintaan mu kali ini." Masih terus memeluk Bo young.
Ia masih tak bergeming menatap keluar, lagi -lagi "mianhe, mianhe Bo young. .. " tubuh Bo young berbalik memeluk tubuhnya Lee, Lee terperanjat melihat reaksinya Bo young. Memeluk erat sekali tubuh Lee, sampai ia terbatuk batuk karena sesak.
"Wheo?" Tanya Lee."Will you marry me?" Ia menatapku, seperti sedang mencari jawaban atas pertanyaannya. Tatapannya bo young mungkin jika sebuah pedang sudah mencabik-cabik hatiku saat itu.
"Will you marry me, Lee nuna. "Matanya berbayang air tergenang disana, memintaku untuk menerima pernyataanya, dan menjawab keraguan.
Sebab dibalik kata-kata lelaki pasti kadang sering terselip keraguan yang sama besarnya disana karena takut ditolak.Lee menganggukan kepalanya, tanda ia setuju. Kembali Bo young memeluknya dengan erat, seperti tak mau kehilangan,
"Saranghe, sarangeo...Lee. ....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's play
Short StoryApa yang ditunggu dari sebuah hubungan??? Kepastian,ya benar kepastian! Lee nuna gadis belia, mungil, cantik masih terlalu 'cemen' ia tak berani mengambil keputusan. "kamu akan begitu sakit ketika putus hubungan dengan cowokmu." begitu kata perkata...