Bukan Romeo & Juliet (Season 3)

36.7K 2.2K 60
                                    

CHAPTER 1

"Ada yang liat Ali?"
"Ga..lah bukannya biasa sama lo?"
"Kalo ada sama gue, ngapain gue nanya"
"Iye juga ye..hehe.."

"Prill..tadi gue liat Ali lagi di kantin, mojok sama Lita"
"Ngapain?"
"Biasa..ngintel...makan indomie telor,,haha, kayanya Ali lagi nembak dia, soalnya pake kotak berpita gitu"

"Hadehhh..dasar ganjen, tadi ngomong ke gue katanya mau nembak Widi, ini gue udah ampe bela-belain keluar sekolah cuma buat beli beginian, eh dia malah nembak Lita, bener-bener ya nih anak, thanks ya Mal"
"Sippp"

Suasana sekolah Harapan Bangsa yang menjadi favorit di kota Bandung terlihat begitu ramai, jam istirahat merupakan waktu yang sangat berharga bagi seorang siswa SMA.
Pencarian jati diri dengan gejolak muda membuat mereka begitu aktif dan energik. Prilly berjalan menyusuri lorong sekolahnya menuju kantin, melewati teman-teman berseragam sama dengannya yang terlihat asyik bersendagurau, bermain gitar, bahkan ada juga yang sedang kasmaran.

"Prill.. mau kemana?ga main?" tanya seorang pria yang sedang bermain basket di lapangan bersama 3 orang lainnya.

"Absen dulu, mau nyari Ali"
"Tumben..."
"Ya udah ya..bye.." sahutnya berjalan tergesa.

Tiba di pintu masuk kantin Prilly melemparkan pandangannya ke area tempat makan tersebut.
Terlihat mulai sepi karena waktu istirahat hampir habis.
Pandangannya terhenti di salah satu kios bertuliskan INTEL singkatan dari indomie telor.

Seorang pemuda berseragam dengan jambul khasnya serta kacamata hitam di kepalanya yang teramat sangat dikenal Prilly sedang duduk berhadapan dengan gadis cantik berambut ikal dengan senyum manisnya.

Prilly berjalan cepat ke arah mereka.

BRAKKKK....

"Nih pesenan lo, lo mau nembak Widi kan?cepetan sebelum bel masuk bunyi" ucapnya ketus sambil meletakkan paper bag berisi boneka di hadapan mereka.

Terlihat sekali pemuda itu menahan amarahnya namun tak bisa berbuat apa-apa.

"Maksudnya apa ya Li?bukannya kamu nembak aku?ko Prilly bilangnya Widi?"
"Tenang..tenang..Lina...eh..Lisa..eh..Lira.."
"Yulita..Li..Lita" bantu Prilly pada Ali yang bahkan lupa nama gadis yang ada di hadapannya ini.

"Iya Lita.. Prilly cuma salah paham.. maksudnya ini buat kamu"
"Ga ko, jelas-jelas tadi lo bilangnya buat Widi, beneran Ta"

"Oh, jadi gitu.. dasar Playboy, nama gue aja lo lupa, makan tuh cinta palsu" ucap sang gadis emosi melemparkan barang pemberian Ali lalu beranjak pergi dari situ meninggalkan mereka berdua.

"eh..tunggu, Lisa, Lina, Lira.."
"Litaaaaaa" teriak Prilly kesal.

"Arrrgghhhh..rese banget sih lo, dikit lagi gue bisa taklukin dia"
"Bodo, gue udah cape keluar sekolah cuma buat beli ginian, lo malah asik nongkrong ma cewe, kampret lo"
"Lo sahabat gue bukan sih, bukannya nolongin, malah menghancurkan nama baik gue tau ga" ucap Ali mulai berdiri dari duduknya.
"Sori bro, urusan beginian gue paling males.. ga penting, malah bagus kalo nama lo jelek, biar lo jomblo terus kaya gue"

Ali melotot meletakkan kedua tangannya di pinggang menatap ke arah Prilly tajam.
"Apa lo bilang?minta diberi nih anak.."
"Argghhh....."

Prilly berlari cepat sebelum Ali berhasil menangkapnya dan akan membullynya habis-habisan.

"Prillyy...sini lo.."
"Engggaaaaaa.."

"Dua anak itu lucu banget sih, kalo ketemu berantem mulu, giliran ga ketemu main cari-carian, dasar"
"Sebenernya mereka cocok lho, cuma Ali ga liat aja si Prilly tuh cantik, lebih cantik dari cewe-cewe incerannya, gue aja mau ngegebet, cuma ga enak aja sama si Ali"
"Iya, dodol aja tuh si Ali, ntar kalau udah dimilikin orang, baru deh nyadar, trus nyesel, hahaha.."
"Waduhh..ketangkep...wahh..habis dah tuh si Prilly, habisss..."

Bukan Romeo & Juliet (Season 3)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt