CHAPTER 12

17.2K 1.9K 58
                                    

Suasana kantin sekolah mulai ramai setelah bel istirahat terdengar, Prilly terduduk manis di depan salah satu kios di kantin tersebut. Ia tidak sendiri, Wisnu yang sedang memesan makanan untuknya sudah langsung menjemputnya di kelas tadi.

Meskipun sedikit ada drama antara dirinya dan Ali yang ngambek karena harus ia tinggal, tapi Prilly lebuh memilih menemani Wisnu sebagai tanda rasa bersalahnya telah menolak tawarannya kemarin.

"Nih pesenan kamu.."
"Thanks Nu.."
"Ali bener gapapa tuh kamu tinggalin tadi?"
"Iya, gapapa ko, udah tenang aja"
Wisnu mengangguk pelan lalu mulai menikmati makanannya.

Tak banyak pembicaraan diantara mereka siang itu, hanya perbincangan biasa yang sebenarnya tak jauh-jauh dari Ali juga. Jujur saja, sebenarnya Wisnu sedikit risih setiap kali Prilly menyebut nama Ali, matanya terlihat bersinar dan senyum tersembunyinya tetap terlihat oleh Wisnu.

Prilly sedikit terkejut ketika Wisnu membersihkan bibirnya lembut menggunakan tissue. Sebagai seorang pria, Wisnu termasuk pria ideal bagi para wanita.

"Maaf, gue kaya anak kecil ya, makannya belepotan, Thanks Nu" ucapnya menutupi rasa canggungnya.

"Gapapa...Oya Prill, gimana kabar drama kelas kamu?"
"Udah ada kemajuan, kita mulai dapet feel comedy romancenya, tinggal beberapa adegan aja sih buat boomnya"
"Oya, pasti seru, aku penasaran liat kamu akting"
"Hahaha..jangan dianggap serius ah, cuma buat seru-seruan aja"
"Untuk Prom Nite, kamu masih available kan?"
"Iya, kan katanya lo mau bareng gue"

Wisnu tersenyum dan melanjutkan makannya. Tak berapa lama ia dikejutkan kembali saat seseorang tiba-tiba duduk di sebelahnya dengan cepat.

"Ali??lo ngapain sih, bikin kaget gue aja?"
"Ini rempat umum kan?suka-suka gue mau duduk di mana, ini kantin kan?ya gue mau makanlah, masa mau tiduran" jawab Ali ketus.

"Ya ga gitu juga caranya kali.."
"Bawel lo..bu, pesen siomay ya yang pedes, pake jeruk nipisnya yang banyak"

"Emang lo kenyang cuma makan siomay?trus ngapain pake pedes dan banyak jeruk nipisnya sih?ntar perutnya sakit" omel Prilly kesal.

"Kenapa sih lo bawel banget?makan..makan aja kali, ga usah ngurusin orang"

"Ya ampun Ali, gue kan bawel buat lo.."
"Udah..shhttt..."

Ali membungkam mulut Prilly dengan telunjuknya, membuat Prilly menutup mulutnya dan tak melanjutkan kata-katanya.

"Gue udah makan tadi, lagi pengen ngemil, sengaja yang pedes biar keringetan dikit, daritadi di ruang AC ga keluar keringet" ucap Ali dengan nada yang lebih lembut.

Wisnu yang melihat mereka merasa semakin tidak nyaman, ia hanya menunduk sambil menghabiskan makanannya.

Prilly terlihat salah tingkah dan menoleh ke arah Wisnu yang ekspresinya sedikit berubah.

"Sori ya Nu, anak ini emang begitu, kang ganggu" ucap Prilly mencoba mencairkan suasana diantara mereka.

"Sori ya Nu, abis cewe lo bawel banget nih, gue boleh gabung ya, males sendirian" ucap Ali menimpali.

"Iya gapapa, lagian Prilly bukan cewe gue ko" suara Wisnu terdengar berat, ada kekecewaan terselip di antara kalimatnya.

Prilly hanya menunduk tak berani melihat ke arah Wisnu, ia mengaduk-aduk makanannya bingung.

"Oh, kirain udah..sori-sori" ucap Ali meralat kata-katanya.
"Gapapa"

***

Prilly menghempaskan tubuhnya ke kasur, rasanya lega sekali setelah lelah beraktivitas di sekolah, dan masih harus latihan drama. Seharian ini ia merasa tidak tenang, ia memikirkan kata-kata Wisnu tadi siang.

Bukan Romeo & Juliet (Season 3)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt