CHAPTER 13

18.1K 1.8K 67
                                    


"Whatttt????Ciumannn??"
"Ssshhhhhhtttt...jangan kenceng-kenceng"
"Ya ampun Prill..ini berita besar..gue ga nyangka kemajuannya cepet banget, trus-trus, akhirnya kalian jadian?" tanya Amey sambil berbisik.

"Jadian apa, abis nyium gue dia ga ada ngomong apa-apa, malah tadi pagi kita jadi canggung, malesin kan?"
"Ya wajarlah, kalian kan abis ciuman tanpa ada kata apapun, ya wajar canggung. Karena ciuman itu biasanya dilakukan sama orang yang suka sama suka" Ucap Mimi menimpali.

"Nah itu Miw yang gue bingung, kenapa juga ya dia nyium gue?"
"Kalau menurut gue sih, karena Ali emang suka sama lo Prill, cuma dia belum nyadar aja, selalu nganggep lo sebagai sahabat, bukan cewe yang bisa dijadiin pacar"
"Tul tuh..soalnya kalau gue liat nih ya, udah beberapa kali Ali tuh ke gap ama gue lagi ngeliatin lo sama Wisnu dengan tatapan cemburu"

"Masa sih?"
"Iya Prill..trus bisa diliat juga dari perhatiannya dia ke lo, itu mah melebihi sahabat banget"
"Nah, lo sendiri gimana Prill?lo suka juga kan sama Ali?"

Prilly terdiam menatap lurus ke bawah, ia mencoba mencari jawaban atas pertanyaan Amey barusan.

"Ga tau.. yang pasti akhir-akhir ini, gue deg-deg an tiap liat Ali, trus ga tau kenapa gue maunya liat muka dia terus, aneh deh pokoknya, apa ini artinya gue suka sama dia?"

"Kalau menurut gue sih iya, tapi kalau mau lebih pasti, gue mau tanya, waktu Ali nyium lo, lo ada penolakkan ga?atau diem aja?atau malah ngebales?" tanya Mimi lebih dalam.

Prilly kembali tenggelam dalam lamunannya, ia mengingat kejadian singkat semalam, ia masih bisa merasakan saat bibir Ali menyentuh bibirnya. Tanpa sadar ia menarik baju Ali hingga ia mereka semakin dekat, dan perlahan Prilly membuka matanya menatap kedua sahabatnya yang menunggu jawabannya.

"Gue..bales ciumannya" ucapnya malu menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Serius Prill?ya udah berarti fix lo udah jatuh cinta sama Ali, sahabat lo sendiri" ucap Mimi membuat Prilly menatapnya kaget.

***

"Ya ampun nih anak, kenapa ga lo tembak langsung?"
"Lo pikir gampang? gue aja kaget kenapa gue malah nyium dia, pas gue liat matanya, gue ga bisa mikir apa-apa lagi, makanya gue nyuruh dia tidur aja"

"Ya elah Li, biasanya juga lo nembak cewe-cewe gampang banget, masa kali ini ga bisa?"
"Bukan gitu, ini beda, masalahnya ini Prilly, sahabat gue, gimana ceritanya gue jadian sama dia?gue aja ga tau apa gue suka atau cuma terbawa suasana aja"
"Eh dodol, ya ga mungkin lah cuma terbawa suasana, selama ini lo tahan-tahan aja tuh walaupun tidur sekamar, ini mah udah pasti sekarang itu lo jatuh cinta sama Prilly. Gue saranin nih ga Li, lo nyatain aja perasaan lo ke dia, sebelum di ambil Wisnu"

Ali terdiam sejenak, yang dikatakan Bima membuatnya bimbang, rasanya ia masih merasakan jantungnya berdebar kencang sejak semalam, apalagi tadi ia jadi salah tingkah saat berangkat sekolah bersama Prilly.

Apa ia benar jatuh cinta?bagaimana jika iya? Apakah ia harus menyatakannya pada Prilly dan menjadikan Prilly kekasihnya? Bagaimana jika Prilly menolak dan persahabatan mereka jadi canggung. Bagaimana juga jika ternyata ia hanya terbawa suasana semalam?apa yang harus ia katakan pada Prilly?bagaimana ia menjelaskan alasan mengapa ia mencium gadis itu tepat di bibirnya.

"Ga tau..gue bingung" ucap Ali galau.

***

Prilly sibuk menyalin catatan dari Rio, sedangkan Ali menyibukkan diri dengan bermain game di HP nya. Tak ada sepatah katapun yang mereka ucapkan, seolah menganggap tak ada orang di sebelahnya.

Dari belakang kursi mereka, Amey dan Mimi memperhatikan tingkah mereka yang jelas terlihat tidak biasa.
Aneh rasanya melihat mereka bertingkah seperti itu.

Bukan Romeo & Juliet (Season 3)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt