part 5

316K 3.7K 32
                                    

Allan pov

Aku masih di posisi semula di tengah-tengah paha mulusnya. Aku meminum wine menahanya dimulutku ku tarik rambutnya yang berkilauan terkena lampu remang-remang di mini bar Apartemenku. Kutarik rambutnya sampai dia mendongak ke atas kudekatkan Bibirnya ke bibirku ia melihat langsung ke mataku, semakin kudekatkan bibirku secara otomatis ia membuka bibirnya menerima wine langsung dari mulutku, dia tersenyum, senyum yang paling indah yang pernah ku lihat.

Ia pun melakukan hal yang sama pada diriku walaupun masih terlihat agak malu-malu."manis" aku mengucapkanya dengan bibir yang masih sangat dekat dengan bibirnya.
ku cium bibirnya perlahan mencecap sisa rasa wine di mulutnya makin lama ciuman kami semakin panas ku ambil gelas wine yang masih di pegang sofie,

Ku gigit pelan bibir bawahnya membuat ia semakin mendesah pelan. ku masukan tangan kiriku pada kaos ketat yang ia gunakan ku remas payudara yang kencang dan kenyal. semakin lama aku menaikan tempo remasanku pada payudaranya.
"Ahhhhh Allan kau mulai membunuhku"

Ia mengucapkan dengan terbata-bata di sela-sela ciuman kami

"Aku akan membunuhmu dengan cara yang indah manis"

Ku gendong ia di depan dan ciuman kami tidak terlepas.
Ku bawa ia kekamarku ku jatuhkan ia terlentang ditengah-tengah ranjang king zize ku.
ku lepas kaos yang menempel di bandanku. tak lupa ku buka juga kaos yang masih menempel ditubuhnya indah sangat indah.
Dadanya naik turun karna kehabisan oksigen

"Apa kau menginginkan ini? kalau kau tidak mengiginkan ini aku bisa menghentikan ini sekarang juga sweet heart"

"Tidak allan, apa kau ingin berhenti di saat seperti ini. disaat kau sudah sangat tegang di bawah sana!"

Memang aku susah sanggat tegang. tapi apa bila ia tidak mau aku tidak akan memaksa.
ku buka bra yang menutupi payudaranya kupandangi sejenak ,sebelum kuhisap kencang puting kanannya tak lupa ku remas  payudara kirinya kuhisap lagi ku pencet lagi mengunakan telunjuk dan jempol.
Dia semakin mengeliat-liat meminta lebih aku kembali ke bibirnya yang mulai membengkak,menjilat daun telinganya
"Apakah nikmat sweet heart"

Aku berbisik sambil terus menjilat daun telinganya,

"Sangat nikmat Allan uuhhgghh apa aku boleh meminta lebih Allan"

Ia berbicra sambil melengkungkan pungungnya agar mengurangi nafsu yang sudah sangat membara

"Dengan senang hati sweet heart"

Aku turun mengecup kedua bukit indah yang sudah berdiri sangat tegak, melewati perut rata aku jilat pusarnya dia menjerit nikmat aku bertambah turun.
kuturunkan celana dalam berwarna hitam seksi milik Sofie,ini dia lembah yang berwara merah muda yang sudah sangat basah berambut halus menyembunyikan kenikmatan di baliknya, ku hirup dalam-dalam aroma kewanitaannya ku buka dengan lidahku ia bertambah menggelinjang ia diambang kenikmatan kumasukan jari telunjukku membuat gerakan (Datanglah Kemari).

Ia semakin bergerak-gerak tidak terkontrol

"Allannn aku datang ohh my god Allan kau membunuhku Allaann"

Ia berteriak kencang mengucapkan namaku,aku tersenyum masih di depan lembah panasnya.

Aku merangkak melepaskan celana beserta celana dalam ku.

"Aku akan memasukimu sweet heart"

"Aku sangat siap Allan tapi apakah penismu akan masuk ke vaginaku penismu sangat besar Allan aku sedikit takut"

"Tenang sweet heart tubuhmu akan menerimaku termasuk vagiamu"

"Aku hanya sedikit takut Allan karna aku sudah lama tidak melakukan hal ini, ini sudah tiga tahun semenjak aku melakukan hal ini untuk yang pertama kali"

"Jadi maksudmu aku adalah orang kedua yang melakukan ini"

"Iya apakah kau marah"

"Tidak sweet heart aku sangat senang karna sama saja kau masih perawan di mataku"

"Oku sudah siap allan"

"Okee"

Aku mulai memasukan kejantananku ke vaginanya sangat sempit benar-benar sempit seperti perawan
ada setitik bulir air mata di sudut matanya

"Apakah aku menyakitimu"

"Tidak Allan teruskan"

Aku terus mencium bibirnya agar sakit yang aku buat di vaginanya berkurang.
kejantananku setengah sudah memasuki liang surganya tapi ada yang menghalangi jalanku memasukinya.
Dia masih perawan bagai mana bisa bukankah dia tadi mengatakan pernah melakukan satu kali.

Aku tetap memasukan penisku ke vaginanya ia mencengkeram lenganku sangat keras kukunya mengores lenganku air mata jatuh di sudut matanya.

Ku hisap bibirnya seolah-olah aku meminta energi kepadanya sambil mentap mata coktatnya dan dia pun sama sepertiku menatap langsung ke mataku aku mulai mengerakan penisku divaginanya sangat pelan takut menyakitinya.

semakin lama semakin cepat aku begerak di vaginanya dan ia pun sama mulai mengikuti ritme perminanku.
keringat sudah bercucuran diseluruh tubuh kami.

"Allan aku hampir sampai"

"Tunggu sweet heart kita sampai sama-sama"

Aku menambah gempuran divaginanya dan ia pun mulai mendesah dan menjerit semakin kencang aku pun sudah di ujung pertahananku,

"Sofie sweet heart aahhhh kau sangat nikamat"

kita pun sampai bersama-sama aku ambruk di atas tubuhnya menyerahkan seluruh jiwa raga
"KAU MASIH BERHUTANG PADAKU TENTANG KENAPA KAU MASIH VIRGIN SWEET HEART"

mohon minta bintang-bintang gomawo

MAKING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang