Jam 5 pagi sofie loncat dari ranjang menuju kamar mandi memuntahkan lendir dari perutnya yang rasanya sangat pahit di mulut.
Kringat membasahi kening dan tengkuk sofie kakinya tidak bisa menopang berat tubuhnya membuat ia duduk terkapar dilantai kamar mandi.Allan menyadari ada suara-suara dikamar mandi karna nyawanya belum terkumpul senpurna Allan masih belum menyadari keadaan sofie.
Setelah menyadari sofie tidak ada disampingnya Allan juga ikut loncat dari ranjang menuju kamar mandi.
Allan menemukan sofie sedang menyembah closet dengan rambut menutupi semua wajahnya .
Membuat allan bergidik membayangkan apa yang terjadi"Sweet apa yang kau lakukan ada apa denganmu?"
Allan tidak menyangka suaranya akan sekeras itu karna sangat terkejutSofie tidak membalas hanya suara erangan tertahan dari mulut sofie.
Dengan cepat allan mengangkat sofie membaringkan sofie diranjang badanya sedikit lebih hangat.
Allan mengambil haduk basah mengelap muka dan leher sofie
Menganti baju tidur yang terkena kringat.Allan menyadari payudara sofie sedikit lebih besar dan lebih kencang.
Apa yang kau pikirkan .. Allan mencoba nenyadarkan dirinya dari pikiran mesunAllan merasa cemas sekali.
sofie membuka mata perlahan
Langsung meraba perut datarnya takut ada perubahan diperutnya tapi semua itu masih membutuhkan waktu berapa bulan lagi agar perutnya terlihat oleh orang lain.Allan memberikan membenarkan posisi sofie dibuat agak duduk sedikit karna allan akan memberikan air putih pada sofie.
"Kau kenapa? Mana yang sakit?"
"Tidak allan aku mungkin hanya kecapean karna dari kemaren malam tidur tidak nyenyak dan banyak hal yang masuk kedalam pikiranku"
"Tapi kau hampir pingsan"
" aku hanya lelah allan"
"Besok kita kedokter yaa"
Dokter ohh tidak bisa dokter pasti akan memberitahu bahwa ia sedang hamil ia tidak akan memberi tahu allan tentang kehamilannya untuk saat ini. karna ia belum sepenuhnya percaya pada allan apa lagi kasus kemaren soal Gisella yang kembali kesisi Allan
Allan masih memijit kaki sofie memberikan sedikit kenyamanan. Pikirannya masih berkeliaran memikirkan apa yang dirahasiakan oleh sofie sehinga dirinya tidak boleh tau.
Sofie menepuk ranjang disebelahnya menyuruh Allan untuk berbaring disebelahnya. Allan mulai berbaring dengan perlahan raut kecemasan blm hilang dari wajahnya. Allan memeluk sofie berhadapan mengecup sekilas bibir dan puncak kepalanya.
Tangan allan mengusap-usap pungung sofie memberikan lebih kenyamanan pada sofie.Tangan sofie mencengkeram kaos oblong allan masih memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya apa yang akan dilalukan oleh allan apa bila Allan tau kalau ia hamil
Dengan pikiran yang sangat banyak sofie perlahan tertidur dalam pelukan Allan.
Aroma sup hangat dan matahari yang sudah meninggi membagunkan sofie.
Sofie perlahan bangun dari ranjang menghampiri Allan yang sedang menghadap kearah kompor aroma sup semakin pekat dan aroma susu yang sedang diaduk oleh allan membuat perutnya semakin bergejolak meminta di tumpahkan. Sofie berlari denga kecepatan penuh menuju ke kamar mandi memuntahkan apa yang ada diperutnya tapi tidak ada apa-apa yang keluar dari mulutnya hanya suara dan sedikit lendir.Allan mematikan kompor dan menigalkan susu yang sedang diaduknya.
Mencari sofie yang lagi-lagi sedang menyembah closet
Allan memegangi rambut panjang sofie agar tidak terkena kotoran muntahan itu yang dipikiran allan"Sudah-sudah kau akan menyakiti dirimu sendiri sayang ayo bangun"
Allan mendudukan sofie diatas closet menjepit rambut panjang sofie asal dan tidak rapi sama sekali.
Allan membasahi handuk mengelap kringat yang ada di dahi sofie
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKING LOVE
RomanceCinta Dan Nafsu sangat beda tipis setipis lapisan es di sungai yang membeku. Allan dan Sofie di takdirkan menjadi sepasang manusia yang sarat akan nafsu Tapai di tengah-tengah kobaran percintaan mereka ada orang dari masa lalu Allan yang siap memis...