langit sore perlahan berubah menjadi gelap. awan berwarna orange,abu-abu dan biru muda perlahan terganti oleh gelapnya malam.
dua anak manusia tidak menyadari langit yang berubah mejadi gelap mereka asik menikmati hangat pelukan dan irama detak jantung masing-masing.
hanya suara hembusan nafas halus dan teratur yang mengisi ruangan kamar Allan.
Allan pertama yang membuka mata karna sedikit gerakan yang ditimbukan oleh sofir.
Allan tersenyum melihat wajah tanpa beban sofie sangat imut.
Ia rella melihat berjam-jam wajah tertidur sofi.Allan mulai mencium bahu sebelah kiri sofie dengan sangat lembut dan masih belum ada respon.
Allan tambah naik mencium cekungan di antara leher sofie naik keleher mengigit lembut daun telinga sofie"Bangun putri tidur"
Allan berbisik tepat ditelinga sofie dan membuat sofie bangun dengan malas.
"Cium aku jika memang aku benar putri tidur"
sofie berbicara dengan mata yang masih terpejam dengan senyum yang sedikit terukir di bibirnya.
"Tidak akan, putri tidur yang satu ini tidak akan mendapat satu pun ciuman dari pangeran"
Allan mencubit hidung sofie yang tidak mancung seperti bule sini tapi mancung khas asia sana.
"Bukankah didongeng putri tidur. sang putri bangun dari tidur panjangnya ketika sang pangeran menciumnya di bibir, ayolah Allan cium aku satu kali saja"
Sofie memohon sambil mengerucutkan bibir mungilnya itu adalah andalanya setiap ia meminta sesuatu pada paman dan bibinya. bukan uang atau barang apa pun yang sofie minta kepaman dan bibinya tapi apa bila teman sekelasnya mengadakan pesta pajamas ia baru akan mengemis pada paman dan bibinya,
sofie akan mengelurkan andalannya mengerucutkan bibirnya alhasil paman dan bibinya akan mengatakan ia dan tersenyum pada sofie."ayolah Allan cium aku"
Allan merubah posisi jadi diatas badan sofie dan bertumpu pada kedua sikunya.
"Apa kau tidak lapar"
Allan bertanya sambil memainkan anak rambut yang berjatuhan di sekitar dahi sofie.
"kau jangan mengalihkan pembicaraan Allan"
sofie semakin bertambah kesal yang dibuat-buat.
"Aku tidak mengalihkan pembicaraan sweet heart. aku cuma bertanya apa kau lapar."
"ya sudah menyingkirlah dari tubuhku"
"Apa kau marah"
"Tidak"
"Jelas kau marah"
"Tidaakk"
"Oke"
cuup dahi, cuup pipi kiri, cuup pipi kanan, cuup hidung.
Sofie memjamkan mata meminta lebih hanya sekedar ciuman dahi,pipi dan hidung."Sudah aku sudah menciummu apakah kau akan bangun"
Allan tersenyum sanggat senang bisa menggoda sofie.
"oke....oke... aku bangun tpi awas kalau kau minta sesuatu dariku mau itu makan atau sesutu dari tubuhku"
Sofie bangun sambil mendorong keras dada allan membuat alan jatuh ke samping tubuh sofie dan dengan sengaja sofie bangkit dari ranjang dengan keadaan yang masih telanjang membuat Allan menelan ludah dengan susah payah.
"Sofie apa kau berniat membunuhku dengan tubuhmu"
Allan membuat gerakan sakit jantung, membuat sofie membalikan badan sekilas sofie meremas payudaranya sendiri dengan lidah menjilat bibir atasnya.
yang membuat Allan bangkit dari ranjang akan mengejar sofie tapi kalah cepat dengan sofie yang sudah terlebih dahulu masuk ke kamar mandi."Aku akan menyiapkan hukuman untukmu"
Allan berteriak didepan pintu kamar mandi.
"Aku yang akan menyiapkan hukuman untukmu terlebih dahulu tunggu saja"
sofie berteriak tidak kalah kerasnya, Allan hanya senyum-senyum.
Allan tidak pernah membayangkan akan berterik-teriak di apartemennya. selama ini ia hanya sendiri di sini apa bila Allan membutuhkan pelampiasan pada wanita ia akan menyewa kamar hotel tidak pernah di bawa kesini.Allan membuka lemari es menemukan sayuran udang pasta dan tuna kaleng.. alan akan membuat spaghetti tuna dan sallad udang ..
"ready to cook"
Triak allan pada dirinya sendiri, setelan 30 menit sofie keluar dari kamar hanya mengunakan kaos tanpa lengan milik allan yang bertuliskan NYC hanya kaos itu yang pantas ia kenakan karna panjang kaos itu panjangnya sampai setengah paha.. karna lengan kaosnya yang besar apa bila sofie mengangkat sedikit tangannya maka akan terlihat samping payudara sofie, bila di lihat lebih jelas putting payudara sofie akan tercetak dengan jelas karna ukuran payudara sofie...
"Apa yang kau masak Allan"
Sofie dengan santainya berjalan ke arah lemari es melihat sekilas isi lemari es dan menemukan bir kaleng di pintu sebelah kanan.
Allan yang masih fokus pada salladnya hannya senyum-senyum saja.
Sofie duduk di meja dapur sambil mengambil udang yang sudah di reebus dan di kupas.."eemmpphh enak allan kenapa kau tidak jadi cheff saja"
Sofie berbicara sambil makan dan mengambil udang yang untuk kedua kalinya.
"kalau aku jadi cheff nanti cheff di seluruh amerika akan demo karna restoran merek kalah saing dengan restoranku"
Allan menaik turunkan alisnya tanda ia menyombongkan diri.
"Aku lapar allan bisa kau percepat masakmu"
"Oke tuan putri tidur, ambil kan red wine di rak no tiga"
"oke boss"
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
MAKING LOVE
RomanceCinta Dan Nafsu sangat beda tipis setipis lapisan es di sungai yang membeku. Allan dan Sofie di takdirkan menjadi sepasang manusia yang sarat akan nafsu Tapai di tengah-tengah kobaran percintaan mereka ada orang dari masa lalu Allan yang siap memis...