part 10

162K 1.9K 26
                                    

Enam bulan telah berlalu semua di lakukan seperti seharusnya. Pekerjaan yang menyita waktu meetthing dengan infestor restoran.. bertemu dengan penggelola club setiap malam.. menghadiri pameran minuman berkelas no satu di Dunia
... permainan seks di setiap waktu dan di setiap tempat..

membuat hidup mereka di jalankan memang seperti seharusnya.
tanpa ada badai yang berarti.

Allan sudah melepas sofie sepenuhnya untuk mengurus pekerjaan yang memang di tugaskan Allan untuk sofie.
walau akhir-akhir ini sofie merasa cepat lelah dan cepat memgantuk. tapi ia selalu berfikir mungkin karna pekerjaan yang sangat banyak dan pindah dari tempat satu ketempat yang lain.

Malam telah datang sofie masuk ke apartemen Allan sambil menenteng sepatu hak dua belas senti miliknya, merasa sangat lelah sofie tidak mentalakan lampu tambaha. cuma lampu redup yang memang di biarkan menyala setiap mereka pergi keluar rumah.

Sofie terbangun karna suara ribut-ribut di pintu depan dengan langkah pelan dan tertatih sofie membuka pintu tanpa melihat dulu di monitor.

Seorang wanita dengan rambut acak-acakan mata penuh lebam pipi biru-biru dan sudut bibir yang robek.

"Si...si...siapa kamu?"

sofie sekan melihat hantu di film-film yang suka ia lihat bersama Allan.
perempuan itu jatuh tersungkur di depan pintu tepat di bawah kaki sofie.

"siapa kamu apa perlu aku pangil keamanan disini"

sofie tambah gemetar karna perempuan itu seperti orang mati di lantai.

"aku Gisella mantan tunangan Allan, aku mohon tolong aku ada orang yang berniat membunuhku kau lihat luka di sekujur tubuhku itu perbuatan orang yang akan membunuhku."

Gisella masih saja dilantai sambil memegang dadanya yang terasa berdenyut-denyut karna sakit yang ia rasakan akibat tendangan itu.

"masuklah kau tidak seharusnya di lantai kau akan semakin sakit.. ayo bangun "

sofie membantu memapah Gisella yang badannya sangat ringan karna Gisella memang wanita cantik berbadan tinggi dan langsing.

sofie membawa Gisella ke kamar mandi menganti pakaiannya dan membasuh muka yang penuh luka lebam. sofie menyisir rambut sofie yang membuat Gisella merintih karna sakit. dengan perlahan sofie menjepit rambut panjang Gisella . Gisella dituntun sofie menuju ruang tamu. sofie mengambil cream obat biar sedikit mengobati luka yang membiru di wajah sofie.

"Apa kau lapar kau sudah makan?"

Gisella mengelengkan kepalanya sangat pelan.

"karna aku blm masak aku akan membuatkanmu cream soup instan biar kau lebih gampang menelan dan pasti akan menghangatkan perutmu.

Gisella hanya bisa mengangguk
pelan, dalam hati sofie masih berpikir siapa Gisella kenapa Allan tidak pernah menyingungnya sama sekali, rahasia apa lagi yang di sembunyikan allan ini satu rahasia apa masih ada rahasia-rahasia lain yang di sembunyikan Allan . mantan TUNANGAN itu rahasia yang sangat besar untuk di sembunyikan, apa allan juga akan menyembunyikan dirinya apa bila hubungan mereka berakhir. Tunangannya saja di sembunyikan apa lagi dirinya yang hanya kekasih..

"setelah makan tidurlah kau pasti butuh istirahat" lagi-lagi Gisella hanya menganguk saja.

kutunjukan kamar Allan pasti Gisella lebih tau Allan dibanding dirinya . setelah Gisella masuk kamar Allan ia mematiakan lampu dan tidur di sofa hitam yang sangat besar.

Allan melihat jam tangan menunjukan pukul 11.30 malam ia terlambat pulang karna ia baru saja selesai menjamu CEO dari macau membicarakan bisnis mereka untuk bisa bekerja sama menuju yang lebih baik.. Allan tau pasti Sofie sudah tidur karna lampu2 sudah di matikan.

Allan langsung menuju kamar membuka jas kemeja dan celananya membuang ke keranjang baju kotor.
ia langsung masuk ke kamar mandi membersihkan diri sebelum ia masuk kamar mandi sekilas melihat ke sosok wanita yang dikira sofie karna hanya warna coklat rambutnya yang terlihat. allan melanjutkan ritual mandinya . setelah selesai allan langsung menuju ke kasur memeluk wanita yang memunggungnginya .. mencium rambut wanita tapi aromanya berbeda dari wanita yang sudah tujuh bulan tidur di pelukannya .. siapa ini siapa dia dengan pelan Allan membelikan badan wanita di depannya.. wanita masa lalunya dengan air mata dan mata yang terpejam sangat erat. luka sobek dan lebam di seluruh wajahnya Allan tidak akan pernah bisa melupakan wanita yang satu ini. wanita yang membuat bahagia dan sakit secara bersamaan..

"Gisella Apa yang kau lakukan di sini siapa yang membawamu kesini" Allan langsung loncat dari ranjang yang tadi ia tiduri. sambil mengosokan tangan kewajahnya yang tiba2 memanas .

"Allan aku bisa menjelaskan .. sofie yang memaksaku tidur disini sebelumya aku sudah menolak tapi sofie terus memaksaku untuk tidur disini Allan aku masih sanggat mencintaimu sungguh aku inggin kita memulai lagi dari awal.Allan kau tidak pantas dengan wanita asia itu"
Gisella terus berucap yang tidak2 sambil menangis dan memohon menyatuka kedua telapak tangan di depan dadanya.

"Jangan membedakan ras di depan mukaku.. dia lebih baik dari pada kau!! kau lebih memilih lelaki tua bangka yang mempunyi milyaran dolar dari pada aku"
allan meningalkan kamar dan mencari sofie menyalakan semua lampu di rumah itu.. matanya berkeliling mencari sofie ia melihat sofie sedanga duduk memeluk lututnya sendiri dengan air mata yang mengalir wajah yang pucat.

seketika allan memeluk sofie yang mengigil dan menagis bersamaan. Allan merasa gagal untuk melindungi sofie ia tidak pernah mempunyai rahasia apa pun selain satu bahwa ia pernah bertunangan dengan Gisella.

Dan di saat bersamaan Gisella tiba-tiba terjatuh di lantai ia pingsan.. dengan panik Allan membopong tibuh Gisella ke kamarnya. Allan menelpon Dokternya dengan cemas dan tergesa-gesa ..

Allan melupakan sofie seketika hanya Gisella yang ada di pikiranya, entah ini cinta lama atau rasa kasihan yang sedang di dalam hati allan. Allan sedikit merapikan rambut Gisella yang berantakan. melihat luka- luka itu apa sebenarnya yang di alami oleh Gisella siapa yang berani berbuat seperti ini pada wanita..

tiga puluh menit dokternya tiba di apartement Allan dolter memasang selang infus di tangan kiri Gisella, kta dokter Gisella mengalami dehidrasi dan kelahan fisik mengenai luka di wajahnya hanya perlu di beri salep saja.. allan merasa lega seketikA..

vote and coment gomawo

MAKING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang